backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Panu di Wajah

Ditinjau secara medis oleh dr. Dinda Saraswati Murniastuti, Sp.DV · Spesialis Kulit dan Kelamin · Mydervia Dermatology


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Panu di Wajah

Muncul bercak kecil berwarna putih di kulit? Mungkin itu pertanda panu di wajah. Telusuri lebih lanjut seputar penyebab, gejala, dan cara menghilangkan panu di muka dalam ulasan berikut ini.

Apa itu panu di wajah?

Panu di wajah adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya bercak berwarna lebih terang atau lebih gelap daripada kulit wajah sekitarnya  

Selain di wajah, panu atau disebut juga dengan tinea versicolor dapat muncul di area tubuh lainnya, seperti tangan, dada, leher, atau punggung. 

Panu di wajah disebabkan oleh infeksi jamur di permukaan kulit. Penyakit kulit ini tidak berbahaya dan tidak juga menular, tapi terkadang dapat menimbulkan rasa gatal. 

Meski tidak berbahaya, panu yang tidak segera diobati dapat berkembang menjadi lebih besar dan mengganggu penampilan. Melakukan pengobatan yang tepat bisa membantu menghilangkan panu. 

Seberapa umum kondisi ini?

Panu pada muka merupakan kondisi yang umum terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Mengutip Cleveland Clinic, panu umumnya dialami oleh orang yang tinggal di lingkungan beriklim tropis dan lembab. Selain itu, penyakit kulit ini lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa.

Tanda dan gejala panu di wajah

gejala panu di wajah

Panu ditandai dengan munculnya bercak-bercak kecil bulat berwarna lebih terang atau lebih gelap dari kulit asli. 

Bercak ini juga dapat berwarna putih, merah mudah, merah, cokelat, atau kuning, tergantung dengan warna kulitnya.

Pada kulit yang lebih gelap, panu akan tampak berwarna putih atau cokelat muda, sedangkan pada kulit yang lebih terang panu tampak berwarna merah atau merah muda. 

Selain munculnya bercak, berikut ini ciri-ciri panu di wajah lainnya.

  • Gatal pada kulit di area yang terkena panu.
  • Berkeringat berlebihan.
  • Bercak di kulit tampak kering dan bersisik.
  • Bercak makin terlihat ketika berjemur di bawah sinar matahari.

Kapan harus periksa ke dokter?

Segera konsultasikan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala berikut ini. 

  • Bercak tidak kunjung membaik setelah melakukan pengobatan atau perawatan.
  • Infeksi jamur di wajah muncul kembali.
  • Bercak membesar dan menutupi area kulit Anda.

Penyebab panu di wajah

Panu di wajah disebabkan karena infeksi jamur Malassezia yang berkembang dengan cepat dan tidak terkendali di permukaan kulit wajah. 

Pada dasarnya, manusia memang memiliki jamur yang hidup di kulit dalam jumlah yang normal dan umumnya tidak berbahaya. 

Namun, jamur seperti Malassezia dapat berkembang dengan cepat dan memengaruhi warna atau pigmentasi alami kulit. Hal inilah yang mengakibatkan munculnya panu.

Penyebab berkembangnya jamur adalah permukaan kulit yang berminyak dan lembab. Oleh sebab itu, penyakit ini kebanyakan terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan tropis dan kurang menjaga kebersihan tubuh.

Faktor risiko panu di wajah

Meski dapat dialami oleh siapa saja, ada beberapa faktor yang dapat memicu munculnya panu di muka, di antaranya sebagai berikut. 

  • Memiliki sistem imun yang lemah.
  • Tinggal di lingkungan yang panas dan lembap.
  • Sering berkeringat.
  • Memiliki tipe kulit berminyak.
  • Perubahan hormon.

Mengutip dari situs Kids Health, terkadang panu di wajah juga bisa muncul karena faktor genetik. Artinya, Anda lebih berisiko untuk mengalami kondisi ini apabila keluarga juga memiliki kondisi ini. 

Diagnosis panu di wajah

Dokter umumnya mendiagnosis panu di muka dengan melakukan pemeriksaan fisik.

Jika ada keraguan, dokter juga dapat melakukan tes kulit sederhana dengan mengambil sampel kulit untuk diuji di bawah mikroskop.

Selain itu, dokter dapat memeriksa kulit Anda dengan menggunakan wood lamp, yakni alat dengan sinar ultraviolet (UV) untuk menyinari area kulit yang terinfeksi. 

Jika area kulit terdapat panu, kulit akan terlihat berwarna kuning kehijauan di bawah sinar UV. 

Pengobatan panu di wajah

Panu umumnya tidak dapat hilang dengan sendirinya, maka Anda perlu melakukan pengobatan untuk menghilangkannya. 

Untuk mengobati panu di muka, dokter biasanya memberikan salep antijamur. Pada kasus yang parah, dokter mungkin merekomendasikan obat panu oral untuk menghentikan pertumbuhan jamur kulit.

Untuk lebih jelasnya, berikut cara menghilangkan panu di wajah dengan obat-obatan. 

1. Obat topikal

Salep untuk psoriasis

Pada kasus gejala panu yang sedang, pengobatan bisa dilakukan dengan mengoleskan obat antijamur topikal yang dijual bebas di apotek, seperti berikut ini.

Saat menggunakan obat ini, pastikan untuk membersihkan wajah terlebih dahulu, lalu oleskan salep ini saat kulit dalam keadaan kering. Oleskan sedikit saja di kulit sebanyak 1 – 2 kali sehari. 

2. Obat oral

Jika panu di wajah cukup parah dan tidak hilang dengan obat topikal, dokter mungkin meresepkan obat oral seperti fluconazole atau itraconazole.

Obat tersebut dapat membantu menghentikan pertumbuhan jamur di kulit wajah dan mencegah agar panu tidak berkembang luas di permukaan kulit. 

Untuk menghindari efek samping, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai aturan pakai yang tepat. 

Berapa lama panu di wajah akan hilang?

Panu biasanya hilang dalam 1 – 2 minggu dengan pengobatan yang tepat. Namun, perubahan warna kulit akibat panu biasanya hilang dalam beberapa minggu selanjutnya.

Pencegahan panu di wajah

Meski sudah diobati dengan salep antijamur, panu bisa muncul kembali. Agar panu tidak kambuh lagi, Anda disarankan untuk mencegah faktor pemicunya.

Nah, berikut ini cara mencegah panu di wajah. 

  • Hindari terlalu banyak berkeringat.
  • Gunakan pakaian yang longgar agar keringat bisa menyerap dengan baik.
  • Hindari berjemur di bawah paparan sinar matahari secara langsung.
  • Selalu gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Hentikan penggunaan produk skincare yang dapat membuat kulit berminyak.

Panu di muka umumnya tidak berbahaya dan dapat menghilang dengan pengobatan yang tepat.

Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut seputar penyakit kulit ini, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kulit.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Dinda Saraswati Murniastuti, Sp.DV

Spesialis Kulit dan Kelamin · Mydervia Dermatology


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan