IBS dapat membuat perut terasa panas dan tidak nyaman. Gejala lain yang sering menyertainya yakni diare, sembelit, perut kembung, mual, dan muntah. Tak hanya itu, Anda mungkin juga akan lebih sering ingin buang air besar.
6. Tukak lambung
Tukak lambung adalah luka yang terbentuk pada lapisan dalam lambung dan bagian atas usus halus. Pembentukan luka dapat disebabkan oleh infeksi H. pylori, konsumsi obat pereda nyeri, kebiasaan merokok, dan terapi radiasi pada area perut.
Gejala utama dari tukak lambung adalah rasa panas pada perut. Beberapa penderita juga kerap mengeluhkan heartburn, mual, serta nyeri dada. Luka lambung yang parah dapat menyebabkan perdarahan yang ditandai dengan feses berwarna hitam.
Meredakan rasa panas pada perut

Rasa panas pada perut bisa disebabkan oleh banyak faktor. Perut yang terasa panas akibat pola dan kebiasaan makan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup, tapi keluhan terkait gangguan pencernaan biasanya perlu diatasi dengan obat.
Berikut berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk meredakan sensasi panas pada lambung.
1. Tidak langsung berbaring setelah makan
Banyak dari kita tunduk oleh rasa kantuk akibat kekenyangan dan akhirnya memilih untuk tiduran setelah makan. Akan tetapi, Anda sebaiknya menunda dulu keinginan Anda. Langsung berbaring setelah makan dapat memperparah rasa panas pada perut.
Jika Anda merasa ngantuk setelah makan, Anda dapat berjalan-jalan singkat atau melakukan berbagai aktivitas ringan selama kurang lebih 30 menit. Mencuci piring atau berjalan di sekitar kompleks pun mungkin dapat menjadi pilihan yang baik.
Waktu yang paling baik untuk berbaring adalah dua jam setelah makan. Agar perut terasa nyaman hingga malam hari, hindari juga mengonsumsi makanan ringan sesaat sebelum tidur.
2. Mengenakan pakaian yang longgar
Ikat pinggang atau aksesori pakaian lain yang ketat dapat menekan perut sehingga memperburuk rasa panas pada ulu hati. Kendurkan semua pakaian yang terasa ketat setelah makan. Atau, Anda bisa berganti baju dan memakai baju yang lebih longgar.
3. Menghindari rokok, alkohol, atau kafein
Kebiasaan merokok setelah makan bisa memperparah perut yang terasa panas. Ini karena merokok melemahkan kinerja otot lambung yang berfungsi mencegah asam lambung naik ke tenggorokan. Kafein dan alkohol juga akan memberi efek yang sama.
4. Meninggikan kepala dan tubuh bagian atas saat berbaring
Meninggikan bagian atas tubuh Anda sebanyak kurang lebih 10 – 15 cm saat rebahan dapat mencegah refluks asam lambung dan perut panas. Ini karena saat tubuh bagian atas dinaikkan, gravitasi akan mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan.
Namun, Anda perlu berhati-hati jika mengganjal tubuh Anda dengan tumpukan bantal. Pastikan tubuh tidak menekuk, sebab tubuh yang tertekuk akan menambah tekanan pada perut dan justru memperparah rasa mulas serta sensasi terbakar pada ulu hati.
Tidur dengan bantal cekung yang dirancang khusus juga merupakan pilihan lain yang cukup efektif. Selain itu, Anda dapat menggunakan bantal ini dengan posisi miring atau tidur telentang tanpa khawatir akan menekan leher atau kepala Anda.
5. Mengurangi makan makanan berlemak
Selain mengubah kebiasaan setelah makan, Anda juga perlu mengurangi konsumsi makanan rendah lemak. Pasalnya, asupan lemak berlebih dapat memperburuk kondisi perut yang terasa panas dan mulas.
6. Menjalani pengobatan sesuai penyebabnya
Rasa panas pada perut akibat gangguan pencernaan biasanya akan kambuh kembali bila kondisi penyebabnya tidak diobati. Pengobatan tentu perlu disesuaikan dengan gangguan pencernaan yang Anda alami.
Sebelum mulai mengonsumsi obat, langkah pertama yang perlu Anda lakukan yaitu berkonsultasi kepada dokter. Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mendiagnosis kondisi Anda dan menentukan pengobatan yang tepat.
Berikut beberapa contoh obat dan pengobatan untuk mengatasi perut yang terasa panas.
- Obat penurun asam lambung untuk gastritis, IBS, tukak lambung, GERD, dan sejenisnya. Contoh obat ini yaitu antasida, penghambat pompa proton, dan H2 blocker.
- Antibiotik untuk infeksi lambung akibat H. pylori. Obat ini harus diminum hingga habis untuk mencegah kekebalan bakteri terhadap antibiotik.
- Operasi untuk penyakit asam lambung yang sangat parah.
- Obat pereda nyeri alternatif untuk gastritis akibat konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang.
Sesekali, wajar bila perut Anda terasa panas. Rasa panas mungkin disebabkan oleh makanan yang Anda konsumsi atau kebiasaan yang Anda lakukan setelah makan. Namun, waspadalah bila kondisi ini berlangsung secara terus-menerus.
Cobalah berkonsultasi kepada dokter untuk menemukan penyebabnya. Dengan cara ini, dokter juga dapat membantu Anda dengan memberikan obat yang sesuai dengan kondisi Anda.