backup og meta

Divertikulitis

Divertikulitis

Definisi divertikulitis

Divertikulitis (diverticulitis) adalah gangguan pencernaan ketika kantong-kantong pada usus besar meradang dan terinfeksi. Penyakit ini dapat menjadi peradangan ringan hingga infeksi serius. 

Bila tidak segera ditangani, ada sejumlah risiko komplikasi yang mengintai, seperti perdarahan usus besar, usus tersumbat, dan abses. 

Usus besar (kolon) adalah bagian akhir pada saluran pencernaan yang berperan penting dalam menyerap air dan vitamin. 

Organ pencernaan ini juga nantinya mengubah makanan yang dicerna menjadi feses. Makanan melewati usus besar sebelum keluar dari tubuh sebagai feses. 

Pada saat seseorang terserang penyakit diverticulitis, beberapa bagian dari dinding usus besar akan melemah.

Bagian yang lemah tersebut akan menggembung seperti kantong-kantong kecil. Bahkan, bagian ini juga bisa menjadi kemerahan, membengkak, dan terinfeksi. 

Seberapa umum penyakit divertikulitis

Divertikulitis merupakan salah satu gangguan pencernaan yang umum terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa 3 dari setiap 100 orang bisa mengalami diverticulitis

Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Namun, masalah pencernaan ini setidaknya terjadi pada 5 – 10% pasien berusia lebih dari 45 tahun dan sekitar 80% pada lansia berumur lebih dari 85 tahun. 

Penyakit ini bisa ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut. 

Tanda dan gejala divertikulitis

Umumnya, gejala divertikulitis berkaitan dengan tanda-tanda masalah pencernaan, mulai dari nyeri perut hingga sembelit. 

Gejala penyakit divertikulitis meliputi: 

  • sakit perut pada bagian bawah kiri
  • mual, 
  • muntah, 
  • demam, 
  • berkeringat di malam hari
  • kehilangan nafsu makan,
  • perut terasa ditekan, serta
  • konstipasi (sembelit). 

Salah satu gejala yang perlu Anda waspadai yaitu sakit perut. Sakit perut akibat diverticulitis biasanya terasa ringan dan lunak. Meski terkesan sepele, kondisi ini justru menandakan usus besar (divertikulum) telah pecah dan membentuk abses.

Bila sudah memasuki tahap kronis, rasa sakit bisa disertai dengan adanya benjolan pada bagian perut. Kondisi ini terasa seperti adanya bola besar yang mengganjal bagian perut Anda. 

Kapan harus periksa ke dokter? 

Bila Anda merasakan kondisi yang disebutkan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Jika mengalami gejala di bawah ini, artinya Anda membutuhkan penanganan medis darurat. 

Penyebab dan faktor risiko

Apa penyebab divertikulitis? 

Hingga saat ini, belum ditemukan penyebab pasti dari penyakit divertikulitis. Namun, sejumlah ahli berpendapat bahwa penyakit ini dapat terjadi ketika makanan yang dicerna bergerak terlalu lambat melalui usus besar. 

Bila usus besar tersumbat oleh feses atau makanan yang sedang dicerna, dinding divertikula bisa robek. Pada saat robekan semakin besar dan jumlah bakteri usus meningkat, abses (kantong nanah) dapat terbentuk dalam usus. 

Apa faktor yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini? 

Pencernaan yang bergerak terlalu lambat ternyata dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti: 

  • usia, 
  • obesitas, 
  • kurang olahraga, 
  • diet rendah serat dan tinggi lemak, serta
  • penggunaan obat-obatan tertentu, seperti NSAID, steroid, dan opioid. 

Diagnosis divertikulitis

Umumnya, divertikulitis perlu didiagnosis pada saat memasuki tahap akut. Pasalnya, sakit perut akibat kondisi ini dapat menandai sejumlah masalah pencernaan lainnya. 

Dokter nantinya akan memulai pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa nyeri perut. Pada wanita biasanya akan menjalani pemeriksaan panggul yang bertujuan untuk membedakan penyakit panggul dengan diverticulitis

Setelah itu, Anda mungkin akan menjalani berbagai pemeriksaan lainnya, seperti: 

  • tes darah dan tes urine untuk mendeteksi gejala infeksi, 
  • tes kehamilan pada wanita berusia subur, 
  • pemeriksaan enzim hati, 
  • pemeriksaan kultur feses bila Anda mengalami diare, dan
  • CT scan untuk mengidentifikasi kantong yang meradang.

Pengobatan divertikulitis

Pada dasarnya, pilihan pengobatan divertikulitis bergantung pada tingkat keparahan gejala dan kondisi yang dialami. Berikut ini sejumlah cara mengobati penyakit diverticulitis dilansir dari Mayo Clinic. 

Divertikulitis yang ringan

Bila Anda mengalami gejala divertikulitis yang ringan, dokter mungkin akan menyarankan sejumlah pengobatan yang bisa dilakukan di rumah, yaitu:

Kedua cara ini biasanya cukup efektif pada orang dengan divertikulitis yang belum mengalami komplikasi. 

Divertikulitis dengan komplikasi

Sementara itu, divertikulitis dengan komplikasi biasanya membutuhkan penanganan medis khusus, meliputi: 

  • rawat inap,
  • antibiotik yang diberikan lewat intravena (IV), dan
  • mengeluarkan abses perut dengan memasukkan tabung ke dalam perut. 

Operasi

Pilihan pengobatan melalui operasi biasanya diberikan pada pasien yang mengalami komplikasi, seperti abses usus atau fistula pada dinding usus.

Selain itu, metode ini juga direkomendasikan untuk mereka yang memiliki sistem imun yang lemah dan divertikulitisnya sering kambuh. 

Operasi ini kemudian dibagi menjadi dua jenis, meliputi: 

  • reseksi usus primer, dan 
  • reseksi usus dengan kolostomi. 

Kedua operasi ini juga bergantung seberapa parah peradangan usus terjadi. Bila usus telah mengalami peradangan yang cukup parah, dokter mungkin akan menganjurkan reseksi usus dengan kolostomi

Jika radang usus yang terjadi belum cukup parah, reseksi usus primer dengan menghubungkan kembali bagian yang sehat akan dilakukan. 

Selalu diskusikan dengan dokter terkait pilihan perawatan yang akan dijalani untuk mengetahui apa saja risiko dan manfaat yang didapat. 

Pengobatan di rumah

Selain menjalani pengobatan dari dokter, perubahan gaya hidup ternyata diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan divertikulitis. Berikut di antaranya.

  • Rutin berolahraga untuk membantu fungsi usus bekerja lebih baik.
  • Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter terkait pantangan yang perlu dijalani.
  • Diet tinggi serat agar feses lebih lunak dan melewati usus dengan cepat.
  • Minum lebih banyak cairan untuk mencegah sembelit

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ferri, Fred. Ferri’s Netter Patient Advisor. Philadelphia, PA: Saunders / Elsevier, 2012. Print edition. Page 279. Accessed June 12, 2016.

Wilkins, T., Embry, K., & George, R. (2013). Diagnosis and Management of Acute Diverticulitis. American Family Physician, 87(9), 612-620. Retrieved 15 January 2021, from https://www.aafp.org/afp/2013/0501/p612.html

Diverticulitis. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 15 January 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diverticulitis/symptoms-causes/syc-20371758 

Treatment for Diverticular Diseases. (2016). National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Retrieved 15 January 2021, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/diverticulosis-diverticulitis/treatment 

Diverticulitis – diagnosis & treatment. (2020). Mayo Clinic. Retrieved 15 January 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diverticulitis/diagnosis-treatment/drc-20371764

Versi Terbaru

08/02/2021

Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Ragam Makanan dengan Kandungan Bakteri yang Baik untuk Usus

Kenali Penyakit yang Bisa Jadi Penyebab Anus Berdarah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 08/02/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan