backup og meta

Steatorrhea

Steatorrhea

Jika Anda buang air besar dengan tekstur yang lebih lunak, berbau menyengat daripada biasanya, dan berwarna pucat bisa jadi Anda mengalami steatorrhea. Simak lebih lanjut informasi masalah pencernaan ini.

Apa itu steatorrhea?

Steatorrhea adalah kondisi ketika feses mengandung terlalu banyak lemak. Orang yang mengalami kondisi ini memiliki feses yang bervolume, tapi teksturnya terlalu lunak serta mengandung gumpalan lemak atau minyak yang tampak jelas.

Kelebihan lemak pada feses umumnya tidak berbahaya. Anda bisa saja mengalaminya setelah makan makanan tinggi serat, lemak, atau kalsium oksalat. Selain itu, pola makan yang banyak kandungan serat tak larut biasanya menjadi penyebab kondisi ini.

Gejala yang muncul kemungkinan akan hilang dalam beberapa hari. Meski begitu, steatorrhea yang berlangsung dalam jangka panjang bisa menjadi tanda dari penyakit usus, kekurangan enzim, atau sindrom malabsorpsi (gangguan penyerapan zat gizi).

Kondisi ini bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan konsumsi suplemen. Namun, kelebihan feses pada lemak yang disebabkan oleh gangguan medis tertentu umumnya perlu diatasi dengan konsumsi obat-obatan.

Seberapa umum kondisi ini?

Kondisi ini cukup umum terjadi, terutama jika seseorang baru mengonsumsi jenis makanan yang mengandung banyak lemak.

Tanda dan gejala steatorrhea

Steatorrhea ringan dapat menimbulkan gejala sebagai berikut.

  • Feses berbusa atau mengandung lendir.
  • Feses berbau menyengat.
  • Diare atau perubahan tekstur feses menjadi lebih encer.
  • Perubahan warna feses menjadi lebih terang seperti cokelat muda, feses hijau, kuning, atau jingga.
  • Feses mengapung dan sulit disiram.
  • Muncul rasa nyeri, panas, atau tidak nyaman pada ulu hati (heartburn).
  • Sakit perut, kram, atau kembung.
  • Badan mudah lelah.

Steatorrhea yang berlangsung dalam jangka panjang dapat bertambah parah hingga menyebabkan malnutrisi atau dehidrasi. Pada kondisi seperti ini, gejala yang muncul antara lain:

  • kelelahan parah,
  • nyeri atau lemah otot,
  • berat badan turun,
  • demam,
  • anemia,
  • penyakit kulit,
  • gangguan penglihatan,
  • gangguan saraf, dan
  • osteoporosis.

Kapan harus periksa ke dokter? 

Segera periksakan ke dokter jika muncul gejala berupa dehidrasi, penurunan berat badan, nyeri otot, demam, kulit kering dan bersisik, dan mudah memar.

Penyebab steatorrhea

Kelebihan lemak pada feses yang tidak terkait penyakit biasanya disebabkan oleh pola makan tinggi lemak. Makanan yang umum menyebabkan kondisi ini antara lain:

  • ikan berlemak,
  • kacang-kacangan,
  • alkohol yang berlebihan,
  • minyak esensial, dan
  • produk-produk gandum utuh.

Selain dari konsumsi makanan tertentu, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan steatorrhea yaitu seperti berikut ini.

1. Insufisiensi eksokrin pankreas

Insufisiensi eksokrin pankreas terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi cukup enzim pencernaan. Hal ini dapat disebabkan oleh:

  • pankreatitis kronis,
  • pankreatitis batu empedu,
  • gangguan penggunaan alkohol,
  • fibrosis kistik,
  • kanker pankreas, dan
  • sindrom Zollinger-Ellison.

2. Penyakit saluran empedu dan hati

hidup sehat tanpa kantung empedu

Penyakit di hati dan saluran empedu cenderung saling mempengaruhi. Kedua kondisi ini dapat mengganggu kemampuan hati untuk membuat empedu dan kemampuan saluran empedu untuk menyalurkannya. Kondisi ini disebabkan oleh:

  • kolangitis bilier primer,
  • kolangitis sklerosis primer,
  • kolestasis,
  • sirosis hati, dan
  • gagal hati.

3. Gangguan saluran cerna dan malabsorpsi

Terdapat beberapa kondisi yang dapat mengganggu kemampuan usus kecil dalam memecah lemak (maldigestion) atau kemampuannya menyerap lemak (malabsorption). Beberapa kondisi tersebut antara lain:

  • penyakit celiac,
  • penyakit Whipple, 
  • pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil (SIBO),
  • giardiasis,
  • penyakit Crohn, 
  • sindrom usus pendek,
  • limfoma, dan
  • amiloidosis.

Pada beberapa kasus, kelebihan lemak pada feses bisa disebabkan oleh peradangan pankreas dalam jangka panjang (pankreatitis kronis). Gangguan pada kelenjar ini akan berpengaruh terhadap pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat dalam usus halus.Pada gangguan di usus halus dapat ditemukan steatorrhea, tetapi pada gangguan usus besar tidak ditemukan.

Diagnosis steatorrhea

Anda sebaiknya segera menghubungi dokter bila feses Anda tampak keabuan, pucat, mengapung, atau berbau menyengat. Dokter akan mendiagnosis dengan mengamati gejala serta riwayat kesehatan Anda, khususnya jika ada tanda-tanda malabsorpsi.

Setelah itu, dokter dapat melakukan diagnosis lanjutan seperti pemeriksaan feses dan yang lainnya sebagai berikut.

  • Pemeriksaan feses kualitatif untuk mengetahui banyaknya gumpalan lemak pada sampel feses. Feses yang normal seharusnya tidak mengandung lebih dari 50 gumpalan lemak netral.
  • Pemeriksaan feses kuantitatif terhadap sampel feses yang dikumpulkan selama 2 – 4 hari. Feses yang normal mengandung lemak tidak lebih dari persen.
  • Tes D-xylose untuk mengetahui kemampuan usus dalam menyerap gula yang disebut D-xylose.
  • Pemeriksaan lainnya tergantung penyakit yang dicurigai.

Pengobatan steatorrhea

Pengobatan steatorrhea tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Kasus yang ringan biasanya dapat diatasi dengan pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup, termasuk menghindari makanan pemicunya.

Jika kondisi Anda berkaitan dengan intoleransi laktosa, Anda perlu menghindari produk susu atau membatasi konsumsinya. Sementara pada penderita penyakit celiac, bahan makanan yang perlu dihindari yaitu segala jenis sumber gluten.

Pada penderita pankreatitis dan fibrosis kistik, penanganan terdiri atas perubahan gaya hidup dan pengobatan medis. Anda harus mengonsumsi obat-obatan dan menghindari pantangan makan sesuai anjuran dokter.

Jika steatorrhea disebabkan karena tubuh kekurangan empedu ke usus, dokter mungkin akan memberikan pengganti asam empedu, seperti ursodeoxycholic acid (ursodiol). 

Bila Anda mengalami steatorrhea karena insufisiensi eksokrin pankreas, dokter mungkin akan menyarankan melakukan terapi penggantian enzim pankreas.

Perawatan rumahan steatorrhea

Di bawah ini berbagai pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang bisa membantu mengatasi kondisi Anda.

  • Memenuhi kebutuhan air setiap hari.
  • Mengurangi asupan lemak, serat, dan kalsium oksalat.
  • Mengonsumsi suplemen jenis vitamin A, D, E, dan K sesuai anjuran dokter.
  • Menambah asupan vitamin B12, zat besi, magnesium, dan kalsium sesuai anjuran dokter.
  • Menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol.
  • Mengonsumsi obat diare, asam lambung, antikembung, dan sejenisnya sesuai anjuran dokter.

Steatorrhea merupakan kondisi ketika feses mengandung terlalu banyak lemak. Apabila mengalami gejalanya, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pengobatan.org. (2019). Insufisiensi Pankreas Eksokrin – Symptoms, Causes and Cure. Retrieved 16 November 2023, from https://www.pengobatan.org/health-id/exocrine-pancreatic-insufficiency 

Moreland, A. M., Santa Ana, C. A., Asplin, J. R., Kuhn, J. A., Holmes, R. P., Cole, J. A., … & Fordtran, J. S. (2017). Steatorrhea and hyperoxaluria in severely obese patients before and after Roux-en-Y gastric bypass. Gastroenterology, 152(5), 1055-1067.

Azer, S. A., & Sankararaman, S. (2019). Steatorrhea. (N.d.). Retrieved 16 November 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541055/ 

professional, C. C. medical. (n.d.). Steatorrhea (Fatty Stool): Definition, Causes, Treatment. Retrieved 16 November 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/24049-steatorrhea-fatty-stool 

Malabsorption. (2021). Retrieved 16 November 2023, from https://iffgd.org/gi-disorders/malabsorption/ 

Li, B. R., Pan, J., Du, T. T., Liao, Z., Ye, B., Zou, W. B., … & Li, Z. S. (2016). Risk factors for steatorrhea in chronic pancreatitis: a cohort of 2,153 patients. Scientific reports, 6(1), 21381.

Evaluation of steatorrhea. (2023). BMJ. Retrieved 16 November 2023, from https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/770

Marks, L.S., (2013). Chapter 11 – Diarrhea. Canine and Feline Gastroenterology. Elsevier. https://doi.org/10.1016/C2009-0-34969-7

Versi Terbaru

17/12/2023

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau oleh dr. Adjie Pratignyo, Sp.B

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

3 Hal Penting yang Menentukan Warna Feses Anda

5 Penyebab Pup Bayi Warna Abu-Abu, Apakah Normal?


Ditinjau oleh

dr. Adjie Pratignyo, Sp.B

Bedah Umum · Rumah Sakit Sari Asih Karawaci


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 17/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan