Setelah ia mulai mengonsumsi berbagai makanan, warna feses akan berubah menjadi lebih gelap. Namun, makanan juga bisa merubah warna feses menjadi hijau dan cokelat. Ini umumnya terjadi jika anak banyak mengonsumsi sayuran hijau atau buah anggur.
Namun, feses berwarna merah juga bisa menandakan adanya darah di feses. Kondisi ini tentu bisa menjadi salah satu tanda adanya kondisi medis tertentu. Lantas, bila feses anak berwarna keabuan, haruskah Anda khawatir?
Dikutip dari John Hopkin Children’s Hospital, sangat jarang bayi atau anak-anak mengeluarkan feses yang berwarna putih, keabuan, atau kuning pucat. Pasalnya, dalam beberapa minggu pertama kehidupan, bayi akan memiliki warna feses kuning cerah atau kecokelatan.
Sementara laman Seattle Children’s Hospital, menyebutkan bahwa feses anak yang berwarna abu-abu atau putih cenderung dimiliki anak yang hanya minum susu. Ini juga bisa terjadi jika anak menggunakan obat-obatan, seperti aluminium hidroksida (antasida) atau barium sulfat.
Tidak hanya itu, feses berwarna pucat ini juga bisa menandakan bahwa anak memiliki kerusakan atau penyumbatan pada organ hati atau saluran empedu.
Beberapa masalah hati dan empedu yang menyebabkan feses keabuan pada anak, di antaranya: