backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

5 Penyebab Warna Feses Berwarna Hijau, Apakah Berbahaya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 20/04/2022

    5 Penyebab Warna Feses Berwarna Hijau, Apakah Berbahaya?

    Pernahkah Anda melihat warna feses sendiri setelah buang air besar (BAB)? Faktanya, mengetahui warna feses sendiri ternyata penting. Pasalnya, warna BAB bisa menjadi tanda dari kondisi kesehatan tertentu. Lantas, bagaimana jika feses berwarna hijau?

    Penyebab feses berwarna hijau

    feses lengket

    Kebanyakan orang mungkin lebih sering menjumpai BAB mereka berwarna coklat. Akhirnya, ketika feses berwarna hijau, tidak sedikit dari Anda yang merasa khawatir karena warnanya tidak seperti biasanya. 

    Faktanya, BAB warna hijau umumnya masih menandakan kondisi kesehatan yang normal. Pada dasarnya, warna feses atau kotoran saat BAB dipengaruhi oleh apa yang Anda makan serta jumlah empedu. Empedu berwarna kuning-hijau dan bertugas mencerna lemak. 

    Pada saat pigmen empedu berjalan melalui saluran pencernaan, pigmen ini akan diubah oleh enzim secara kimiawi, dari hijau menjadi coklat. Hal ini yang membuat kebanyakan orang memiliki BAB berwarna coklat. 

    Nah, ada beberapa kondisi yang membuat warna BAB Anda menjadi hijau. Berikut ini sejumlah hal yang menyebabkan warna feses Anda berubah. 

    1. Sisa makanan yang membuat feses berwarna hijau

    Salah satu penyebab feses berwarna hijau adalah kebiasaan atau perubahan pola makanan. Makanan yang dapat mengubah warna BAB menjadi hijau, antara lain: 

    • sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kubis, dan brokoli, 
    • pewarna makanan hijau, seperti es lilin dan minuman ringan, dan 
    • suplemen zat besi. 

    Kandungan klorofil dalam sayuran berwarna hijau gelap, dapat meninggalkan residu warna-warni pada feses. Itu sebabnya, banyak orang yang mendapati BAB mereka menjadi hijau usai mengonsumsi sayuran, terutama dalam jumlah banyak. 

    2. Pigmen empedu

    Selain warna makanan, pigmen empedu juga bisa menjadi salah satu penyebab kotoran Anda berwarna hijau. 

    Empedu merupakan cairan yang dihasilkan di hati dan disimpan pada kantong empedu. Cairan ini memiliki warna hijau kekuningan secara alami dan akan bercampur dengan makanan dalam perut. 

    Hal ini bertujuan untuk memudahkan tubuh mencerna lemak pada makanan tersebut. Pada saat bercampur dengan makanan, cairan empedu sangat mungkin tidak larut dalam makanan. 

    Akibatnya, warnanya masih cukup pekat hingga mengubah warna feses Anda menjadi hijau. 

    3. Pengaruh dari antibiotik dan obat tertentu

    Fungsi antibiotik adalah menghentikan perkembangan bakteri. Hal ini ternyata tidak hanya berlaku pada bakteri jahat, melainkan juga bakteri baik yang ada di usus. Itu sebabnya, populasi bakteri yang memberikan warna cokelat pada usus pun berkurang.

    Selain antibiotik, ada obat dan suplemen lainnya yang dapat membuat kerusakan pada pigmen yang menyebabkan feses berwarna hijau, antara lain: 

    • indomethacin, obat anti-inflamasi non steroid untuk mengurangi rasa sakit,
    • suplemen zat besi, serta
    • medroxyprogesterone, obat untuk kontrasepsi. 

    Bila mengonsumsi obat-obatan tertentu dan khawatir dengan warna BAB Anda, konsultasikan dengan dokter. 

    4. Masalah pencernaan

    Feses berwarna hijau terkadang bisa menjadi pertanda Anda tengah mengalami masalah pencernaan. Berikut ini sejumlah gangguan pencernaan yang dapat menyebabkan BAB berwarna hijau. 

    Diare

    diare berhari hari

    Salah satu gangguan pencernaan yang sering ditandai dengan BAB hijau yaitu penyakit diare

    Warna feses bisa berbeda dari biasanya karena sistem pencernaan tidak memiliki waktu yang cukup ketika mengolah makanan yang masuk. Hal ini dapat terjadi bila Anda mengalami diare. 

    Begini, usus bisa terlalu cepat mendorong makanan, hingga melewati saluran pencernaan begitu saja. Saking cepatnya, bakteri tidak memiliki waktu untuk menambah warna yang khas pada feses

    Selain itu, penggunaan obat pencahar berlebihan juga terkadang membuat warna feses menjadi hijau. 

    Penyakit Crohn

    Penyakit Crohn merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Bila Anda mengalami penyakit Crohn, cairan empedu dapat bergerak melalui usus terlalu cepat, feses pun menjadi hijau. 

    Penyakit celiac

    Bila Anda menderita penyakit celiac, yaitu intoleransi terhadap gluten, gejala yang dialami biasanya berkaitan dengan gangguan pencernaan. Sebagai contoh, perut kembung, diare, dan sakit perut. 

    Penderita penyakit celiac yang disertai dengan diare biasanya menjadikan BAB berubah hijau. 

    5. Parasit, virus, dan bakteri

    Bila mendapati feses Anda berwarna hijau, ada kemungkinan tubuh tengah menderita infeksi parasit, virus, atau bakteri. Pasalnya, mikroba atau patogen tertentu ternyata dapat mempercepat kerja usus yang berdampak pada warna BAB.

    Jenis mikroba yang dapat menyebabkan usus bekerja lebih cepat meliputi: 

    Bagaimana bila feses berwarna hijau terjadi pada bayi? 

    Feses berwarna hijau tidak hanya terjadi pada orang dewasa, melainkan juga pada bayi. BAB hijau pada bayi memang sering dijumpai, terutama pada bayi yang mendapatkan ASI. Kondisi ini juga disebut sebagai mekonium. 

    Ada banyak faktor yang memicu perubahan warna feses pada bayi menjadi hijau, di antaranya: 

    • hanya menyusui pada satu bagian, 
    • formula protein hidrolisat yang digunakan pada bayi dengan alergi susu, 
    • kekurangan bakteri usus normal, serta
    • diare. 

    Bila bayi atau anak Anda mengeluarkan feses warna hijau selama berhari-hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 20/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan