Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Perforasi lambung adalah terbentuknya lubang pada dinding organ lambung. Dikenal pula sebagai lambung bocor, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, termasuk radang usus buntu dan divertikulitis.
Pembentukan lubang juga dapat disebabkan oleh trauma, seperti tembakan atau luka tusuk.
Selain itu, perforasi juga dapat terjadi di dalam kandung kemih. Perforasi pada kandung kemih dapat memiliki gejala yang menyerupai gejala dari lambung bocor.
Perforasi lambung merupakan gangguan pencernaan yang umum. Setiap orang dari jenis kelamin dan kelompok usia apa pun dapat mengalami penyakit ini.
Meski demikian, Anda dapat mencegah penyakit lambung bocor dengan menghindari faktor-faktor risiko yang dapat dikontrol. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Kebocoran lambung dapat menimbulkan gejala berupa:
Pada kasus yang parah, penyakit lambung bocor mungkin disertai dengan peritonitis atau peradangan pada peritoneum, yaitu selaput yang melapisi dinding perut dan menyelubungi organ-organ di dalam rongga perut.
Jika Anda mengalami perforasi lambung dan peritonitis secara bersamaan, perut akan menjadi lebih sensitif. Nyeri sering kali memburuk ketika perut disentuh atau diraba, atau saat Anda bergerak. Rasa sakit biasanya membaik saat berbaring.
Selain gejala umum di atas, ciri-ciri lain dari penyakit lambung bocor adalah:
Perforasi lambung termasuk kondisi darurat medis yang perlu segera ditangani. Oleh sebab itu, segeralah cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala-gejala di atas.
Jika Anda mengalami gejala di atas atau memiliki pertanyaan lainnya, diskusikanlah dengan dokter Anda. Pemulihan dapat berlangsung lebih cepat dengan diagnosis dan perawatan dini.
Kondisi tubuh setiap orang mungkin berbeda. Konsultasi dengan dokter dapat membantu Anda untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Kebocoran lambung biasanya berawal dari penyakit yang menyerang dinding lambung atau usus. Berikut ini beberapa penyakit yang paling sering menjadi penyebabnya.
Selain gangguan pencernaan, faktor lain yang dapat menjadi penyebab lambung bocor yaitu:
Ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kebocoran lambung.
Penting diketahui bahwa tidak adanya faktor risiko bukan berarti Anda terbebas dari kemungkinan terkena perforasi lambung.
Jika Anda pernah mengalami gejala lambung bocor atau memiliki kekhawatiran tertentu, diskusikanlah dengan dokter Anda.
Untuk mendiagnosis perforasi lambung, dokter pertama-tama akan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan berbagai keluhan yang Anda alami. Anda juga akan menjalani pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Setelah itu, dokter akan melakukan salah satu atau beberapa pemeriksaan berikut.
Penyakit kebocoran lambung umumnya ditangani dengan operasi. Jenis dan prosedur operasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan seberapa lama pembentukan lubang telah terjadi.
Semakin cepat diagnosis dan perawatan dilakukan, semakin baik hasilnya.
Operasi bertujuan memperbaiki lubang pada lambung dan mengatasi sumber infeksi. Pada beberapa kasus, operasi juga dilakukan untuk mengangkat bagian dari organ yang terdampak, misalnya usus yang meradang.
Jika ada bagian usus yang perlu diangkat, dokter mungkin perlu melakukan kolostomi. Kolostomi merupakan prosedur pembuatan lubang pada dinding perut sebagai tempat pembuangan feses.
Pada kasus yang langka, lubang secara spontan menutup dan antibiotik saja cukup untuk pengobatan. Hal ini perlu dikonfirmasi dengan ragam cara diagnosis di atas.
Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kebocoran lambung.
Perforasi lambung merupakan pembentukan lubang pada dinding lambung akibat penyakit atau kondisi tertentu pada sistem pencernaan.
Jika Anda mengalami gejala kebocoran lambung, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.
Kebocoran lambung merupakan kondisi darurat yang mengancam jiwa sehingga perlu ditangani segera. Deteksi dan penanganan dini akan membantu mempercepat proses pemulihan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar