backup og meta

Perforasi Lambung

Perforasi Lambung

Definisi perforasi lambung

Perforasi lambung adalah terbentuknya lubang pada dinding organ lambung. Dikenal pula sebagai lambung bocor, kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, termasuk radang usus buntu dan divertikulitis.

Pembentukan lubang juga dapat disebabkan oleh trauma, seperti tembakan atau luka tusuk.

Selain itu, perforasi juga dapat terjadi di dalam kandung kemih. Perforasi pada kandung kemih dapat memiliki gejala yang menyerupai gejala dari lambung bocor.

Seberapa umumkah perforasi lambung?

Perforasi lambung merupakan gangguan pencernaan yang umum. Setiap orang dari jenis kelamin dan kelompok usia apa pun dapat mengalami penyakit ini.

Meski demikian, Anda dapat mencegah penyakit lambung bocor dengan menghindari faktor-faktor risiko yang dapat dikontrol. Diskusikanlah dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala perforasi lambung

Kebocoran lambung dapat menimbulkan gejala berupa:

Pada kasus yang parah, penyakit lambung bocor mungkin disertai dengan peritonitis atau peradangan pada peritoneum, yaitu selaput yang melapisi dinding perut dan menyelubungi organ-organ di dalam rongga perut.

Jika Anda mengalami perforasi lambung dan peritonitis secara bersamaan, perut akan menjadi lebih sensitif. Nyeri sering kali memburuk ketika perut disentuh atau diraba, atau saat Anda bergerak. Rasa sakit biasanya membaik saat berbaring.

Selain gejala umum di atas, ciri-ciri lain dari penyakit lambung bocor adalah:

  • kelelahan,
  • mengeluarkan urine, feses, atau gas lebih sedikit,
  • sesak napas,
  • jantung berdebar, serta
  • pusing.

Kapan harus periksa ke dokter?

Perforasi lambung termasuk kondisi darurat medis yang perlu segera ditangani. Oleh sebab itu, segeralah cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala-gejala di atas.

Jika Anda mengalami gejala di atas atau memiliki pertanyaan lainnya, diskusikanlah dengan dokter Anda. Pemulihan dapat berlangsung lebih cepat dengan diagnosis dan perawatan dini.

Kondisi tubuh setiap orang mungkin berbeda. Konsultasi dengan dokter dapat membantu Anda untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Penyebab dan faktor risiko

Apa penyebab penyakit lambung bocor?

Kebocoran lambung biasanya berawal dari penyakit yang menyerang dinding lambung atau usus. Berikut ini beberapa penyakit yang paling sering menjadi penyebabnya.

  • Radang usus buntu.
  • Penyakit peradangan usus (IBD), seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
  • Divertikulitis, yaitu peradangan pada kantong-kantong kecil yang terdapat pada dinding usus.
  • Tukak lambung dan usus halus.
  • Penyakit kantong empedu, seperti batu empedu dan infeksi kantong empedu.
  • Inflamed Meckel’s diverticulum, yaitu kelainan bawaan pada usus halus yang menyerupai usus buntu.
  • Semua jenis kanker, terutama yang menyerang saluran lambung.

Selain gangguan pencernaan, faktor lain yang dapat menjadi penyebab lambung bocor yaitu:

Apa yang meningkatkan risiko terkena perforasi lambung?

Ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kebocoran lambung.

  • Pernah mengalami luka atau trauma benda tumpul pada perut.
  • Menderita kanker.
  • Konsumsi obat steroid, aspirin, atau obat NSAID jangka panjang.

Penting diketahui bahwa tidak adanya faktor risiko bukan berarti Anda terbebas dari kemungkinan terkena perforasi lambung.

Jika Anda pernah mengalami gejala lambung bocor atau memiliki kekhawatiran tertentu, diskusikanlah dengan dokter Anda.

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana perforasi lambung didiagnosis?

Untuk mendiagnosis perforasi lambung, dokter pertama-tama akan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan berbagai keluhan yang Anda alami. Anda juga akan menjalani pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Setelah itu, dokter akan melakukan salah satu atau beberapa pemeriksaan berikut.

  • Tes darah lengkap untuk mengetahui jumlah sel darah, mencari tanda-tanda infeksi, dan memeriksa fungsi organ-organ.
  • CT scan untuk mendapatkan gambaran kondisi perut.
  • Rontgen pada dada dan/atau perut.
  • Pemeriksaan lainnya sesuai kebutuhan pasien.

Apa saja pengobatan yang tersedia?

Penyakit kebocoran lambung umumnya ditangani dengan operasi. Jenis dan prosedur operasi tergantung pada lokasi, ukuran, dan seberapa lama pembentukan lubang telah terjadi.

Semakin cepat diagnosis dan perawatan dilakukan, semakin baik hasilnya.

Operasi bertujuan memperbaiki lubang pada lambung dan mengatasi sumber infeksi. Pada beberapa kasus, operasi juga dilakukan untuk mengangkat bagian dari organ yang terdampak, misalnya usus yang meradang.

Jika ada bagian usus yang perlu diangkat, dokter mungkin perlu melakukan kolostomi. Kolostomi merupakan prosedur pembuatan lubang pada dinding perut sebagai tempat pembuangan feses.

Pada kasus yang langka, lubang secara spontan menutup dan antibiotik saja cukup untuk pengobatan. Hal ini perlu dikonfirmasi dengan ragam cara diagnosis di atas.

Pengobatan perforasi lambung di rumah

Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kebocoran lambung.

  • Menerapkan pola makan sehat dan mengonsumsi makanan yang beragam.
  • Menghindari kebiasaan merokok.
  • Tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
  • Mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter.
  • Menjaga kebersihan tangan dan makanan.

Perforasi lambung merupakan pembentukan lubang pada dinding lambung akibat penyakit atau kondisi tertentu pada sistem pencernaan.

Jika Anda mengalami gejala kebocoran lambung, segeralah kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

Kebocoran lambung merupakan kondisi darurat yang mengancam jiwa sehingga perlu ditangani segera. Deteksi dan penanganan dini akan membantu mempercepat proses pemulihan.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gastrointestinal perforation. (2020). Retrieved 5 February 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/000235.htm

Peritonitis – Symptoms & causes. (2021). Retrieved 5 February 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peritonitis/symptoms-causes/syc-20376247

Perforated Bowel. (2020). Retrieved 5 February 2021, from https://www.sepsis.org/sepsisand/perforated-bowel/

Doklestić, S. K., Bajec, D. D., Djukić, R. V., Bumbaširević, V., Detanac, A. D., Detanac, S. D., Bracanović, M., & Karamarković, R. A. (2014). Secondary peritonitis – evaluation of 204 cases and literature review. Journal of medicine and life, 7(2), 132–138.

Hafner J, Tuma F, Hoilat GJ, et al. Intestinal Perforation. [Updated 2020 Dec 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538191/

Banaszkiewicz, Z., Woda, Ł., Tojek, K., Jarmocik, P., and Jawień, A. Colorectal cancer with intestinal perforation – a retrospective analysis of treatment outcomes. Contemp Oncol (Pozn). 2014;18(6):414-8. doi:10.5114/wo.2014.46362

Versi Terbaru

21/06/2022

Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Jenis Susu yang Cocok untuk Penderita Maag dan Asam Lambung

11 Kondisi yang Bisa Menjadi Penyebab Sakit Perut


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 21/06/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan