Masing-masing orang sebenarnya memiliki jadwal buang air besar, ada yang setiap hari atau dua hari sekali. Namun, ada pula orang yang habis makan langsung BAB. Lantas, apa penyebabnya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Masing-masing orang sebenarnya memiliki jadwal buang air besar, ada yang setiap hari atau dua hari sekali. Namun, ada pula orang yang habis makan langsung BAB. Lantas, apa penyebabnya?
Kondisi ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Fenomena ini disebut dengan refleks gastrokolik.
Mengutip buku terbitan StatPearls, refleks gastrokolik adalah proses pencernaan yang membuat gerakan usus meningkat akibat lambung yang meregang.
Peregangan ini berasal dari makanan yang masuk. Adanya gerakan usus ini membuat kotoran pada usus besar bergerak ke arah rektum sehingga keluar sebagai BAB.
Semua makanan yang Anda makan memerlukan waktu untuk dicerna, diolah, diproses hingga akhirnya dibuang oleh tubuh.
Pada dasarnya, apapun makanan yang Anda konsumsi baru akan melewati di dalam usus halus setidaknya sekitar enam sampai delapan jam.
Namun, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya makanan yang Anda makan tidak akan langsung bisa dikeluarkan menjadi kotoran dalam waktu yang sangat cepat.
Anda membutuhkan waktu selama 36 jam agar makanan berpindah ke usus selanjutnya, yaitu usus besar.
Secara keseluruhan, Anda perlu waktu dua hingga lima hari sejak Anda mengunyah hingga makanan menjadi feses.
Lamanya pencernaan seseorang juga berbeda-beda, tergantung masing-masing kondisi individu dan jenis makanan yang dikonsumsi.
Jika Anda mengalami habis makan langsung BAB, kotoran tersebut berasal dari sisa-sisa makan sebelumnya, bukan dari apa yang Anda makan saat itu.
Ternyata, ada beberapa kondisi khusus yang membuat refleks gastrokolik rentan muncul pada beberapa orang. Kondisi ini harus membutuhkan perhatian khusus. Apa saja?
Sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) merupakan salah satu masalah pencernaan yang membuat Anda habis makan langsung BAB.
Mengutip situs National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, beberapa kasus IBS membuat makanan dicerna dan melewati usus dengan waktu yang lebih cepat. Hal ini membuat pola BAB pun berubah.
Akibatnya Anda pun lebih mudah mengalami refleks gastrokolik yang ditandai dengan langsung BAB habis makan.
Ketika Anda mengalami alergi makanan, tubuh akan menimbulkan reaksi alergi.
Kondisi ini muncul akibat sistem kekebalan tubuh mendeteksi bahan makanan tertentu sebagai kandungan berbahaya.
Akibatnya, tubuh melepaskan senyawa khusus yang membuat Anda mengalami reaksi alergi. Salah satu reaksi alergi makanan yang bisa muncul adalah diare.
Selain habis makan langsung BAB, gejala lain yang mungkin timbul, yaitu:
Sementara itu, intoleransi makanan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna suatu zat makanan tertentu.
Umumnya, kondisi ini diakibatkan tubuh kekurangan atau tidak memiliki enzim untuk mencerna makanan dengan baik.
Selain itu, kondisi ini juga diakibatkan oleh tubuh sensitif terhadap bahan tambahan makanan dan stres psikologis.
Akhirnya, Anda pun rentan mengalami masalah pencernaan sesaat setelah mengonsumsi makanan tertentu. Pada kasus ini, masalah yang kerap muncul adalah diare.
Salah satu masalah pencernaan yang bisa memicu habis makan langsung BAB adalah inkontinensia feses.
Kondisi ini muncul ketika Anda kehilangan kendali untuk menahan feses keluar sehingga bisa keluar tanpa disadari.
Meski kondisi ini bisa memicu BAB sehabis makan, inkontinensia bisa terjadi kapan saja karena Anda tidak bisa mengendalikannya atau gejala sebelumnya relatif samar-samar.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa BAB sehabis makan ini bukan diakibatkan refleks gastrokolik.
Refleks gastrokolik yang intens berkaitan dengan sindrom dumping. Sindrom ini adalah kumpulan gejala masalah pencernaan, seperti diare, mual, dan pusing atau lelah setelah makan.
Kondisi ini muncul akibat pengosongan lambung yang sangat cepat. Pengosongan ini terjadi akibat makanan yang dicerna di dalam lambung berpindah dengan cepat menuju usus dua belas jari.
Refleks gastrokolik yang intens membuat Anda rentan mengalami malnutrisi akibat kekurangan kalori dari protein. Pasalnya, diare akan ikut membuang zat-zat gizi yang diperlukan tubuh.
Jika Anda menegira sering BAB setelah makan bisa membuat timbangan berat badan Anda turun, anggapan Anda kurang tepat.
Buang air besar memang dapat memengaruhi timbangan berat badan Anda, tetapi hal tersebut tidak akan mengubahnya terlalu banyak.
Hal utama yang membuat Anda kurus atau gemuk adalah jumlah kalori yang masuk dari asupan dan yang keluar akibat aktivitas fisik.
Memang, tubuh mungkin menghasilkan kotoran dengan berat tertentu. Akan tetapi, hal ini tergantung dengan pola makan Anda, seberapa banyak makanan berserat yang Anda makan sehari.
Semakin banyak sumber serat yang Anda makan, Anda akan sering buang air besar.
Perlu Anda ingat, apabila habis makan langsung BAB dalam bentuk diare yang berlangsung lama, Anda mungkin mengalami penurunan berat badan.
Hal ini dikarenakan Anda mengalami kekurangan zat gizi dan cairan tubuh secara terus-menerus.
Pada dasarnya, refleks gastrokolik merupakan reaksi normal saat makanan masuk ke dalam perut.
Pada sebagian besar kasus, Anda tidak perlu ke dokter jika ingin langsung BAB habis makan.
Meski demikian, Anda harus periksakan ke dokter segera jika mengalami beberapa kondisi berikut.
Beberapa tanda tersebut bisa menandakan bahwa Anda memiliki masalah kesehatan yang harus segera diatasi.
Habis makan langsung BAB sebenarnya adalah hal yang lumrah. Kondisi ini juga bisa disebut dengan refleks gastrokolik.
Hanya saja, ada kecenderungan masalah pencernaan jika ini terjadi secara intens dan terus-menerus.
Untuk itu, segera periksa ke dokter apabila mengalami gejala lain yang mencurigakan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar