backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gastritis Erosif

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/11/2022

Gastritis Erosif

Definisi

Apa itu gastritis erosif (gastritis erosiva)?

Gastritis itu sendiri adalah peradangan pada lapisan lambung.

Gastritis erosif atau dikenal juga dengan gastritis erosiva adalah adanya banyak lesi (kerusakan jaringan) pada membran mukosa (selaput lendir) di lambung, tepatnya di area lamina propria.

Lamina propria merupakan lapisan pembentuk selaput lendir yang memisahkan lapisan paling dalam sel dari lapisan jaringan otot polos.

Peradangan yang terjadi biasanya akut dan bisa menyebabkan perdarahan. Akan tetapi, mungkin juga bersifat kronis (terjadi selama bertahun-tahun) dengan sedikit atau tanpa gejala sama sekali.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Gastritis erosif adalah penyakit yang sangat umum terjadi pada lansia dan lebih sering menyerang pria ketimbang wanita.

Orang-orang yang usianya lebih muda bisa juga terkena penyakit ini karena berbagai penyebab dan adanya faktor risiko.

Tanda & gejala

Apa saja tanda dan gejala gastritis erosif?

Menurut National Organization for Rare Disorders, pasien dengan gastritis erosif ringan sering kali tidak menunjukkan tanda. Namun, ada beberapa yang mengeluh gejala gastritis, seperti:

  • Gejala maag yang meliputi perut mulas, terasa kembung, mual, dan ingin muntah
  • Sensasi panas di dada hingga tenggorokan (heartburn)
  • Nafsu makanan menurun dan merasa kelelahan
  • Sering kali, tanda pertama dari gastritis erosif adalah hematemesis atau memuntahkan sesuatu dari mulutnya (makanan atau cairan) yang disertai dengan darah. Selain itu, orang dengan kondisi ini juga mengalami gejala seperti:

    • Melena. Kondisi perdarahan pada usus besar yang menyebabkan feses berwarna hitam karena bercampur darah.
    • Nasogastric aspirate. Keluarnya cairan bercampur darah akibat adanya perdarahan di saluran pernapasan dan lambung ketika tersedak karena kesulitan menelan.

    Gejala gastritis erosiva ini biasanya terjadi dalam 2 hingga 5 hari. Pada kasus parah, perdarahan pada lambung bisa menyebabkan anemia (tubuh kekurangan sel darah merah).

    Kapan saya harus periksa ke dokter?

    Setiap orang mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-beda karena respons tubuh yang juga berbeda. Tingkat keparahan gejala juga bergantung seberapa banyak lesi yang ada pada lambung.

    Bila Anda menemukan gejala yang tidak disebutkan di atas, jangan sungkan untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter.

    Kadang kondisi ini tidak menimbulkan gejala, kecuali jika sudah cukup parah. Jika gejala umum, seperti maag membuat Anda merasa terganggu, pergi ke dokter adalah langkah yang paling tepat.

    Begitu juga ketika Anda menyadari bahwa obat maag yang Anda beli dari apotek atau diresepkan dokter tidak menunjukkan efek.

    Penyebab

    Apa penyebab gastritis erosif?

    Secara garis besar, penyebab gastritis erosiva tidak jauh berbeda dengan jenis gastritis lain. Namun, yang paling umum menjadi penyebab gastritis erosif adalah:

    Penggunaan obat NSAID

    Obat NSAID seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin sering digunakan untuk meredakan nyeri dari berbagai kondisi.

    Sayangnya, obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang, apalagi jika memang tidak dibutuhkan. Pasalnya, obat bisa mengurangi kadar zat khusus yang melindungi lapisan perut. Semakin lama, lapisan pelindung akan menipis dan rusak.

    Konsumsi alkohol

    Zat yang terkandung pada alkohol bisa mengikis lapisan perut. Jika alkohol diminum secara berlebihan dan terus-menerus,  perut akan rentan dengan berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah gastritis erosif.

    Stres

    Stres sangat berpengaruh dengan kesehatan sistem pencernaan, terutama pada produksi asam lambung. Jika stres makin parah, asam lambung akan diproduksi secara berlebihan.

    Kelebihan asam lambung yang tidak dibutuhkan ini bisa mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan gastritis erosif.

    Selain itu, beberapa orang juga mengalami gastritis erosiva karena penyebab lain. Penyebab gastritis erosif yang jarang terjadi ini adalah:

    Terapi radiasi

    Terapi yang dilakukan pada pasien kanker ini ternyata bisa mengganggu sel-sel di lambung sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan. Ini mungkin terjadi jika terapi dilakukan di sekitar perut atau dada.

    Infeksi virus, cedera, dan masalah kesehatan

    Infeksi virus cytomegalovirus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti gastritis erosif.

    Adanya cedera pada pembuluh darah juga bisa meningkatkan risikonya.

    Gangguan pencernaan ini juga bisa disebabkan oleh penyakit Crohn, yaitu peradangan pada ileum (bagian ujung dari usus besar).

    Faktor-faktor risiko

    Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena penyakit ini?

    Seseorang bisa terkena gastritis erosiva karena memiliki faktor risiko. Beberapa faktor risiko dari gastritis erosif adalah:

    • Lansia. Usia menjadi faktor risiko karena mereka mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri. Mereka juga memiliki organ pencernaan yang sudah mulai berkurang fungsi dan kondisinya.
    • Stres. Stres berkepanjangan bisa memperburuk sistem pencernaan. Selain itu, orang yang stres cenderung melampiaskan hal ini dengan minum alkohol berlebihan sehingga meningkatkan risiko gastritis erosif.

    Diagnosis & Pengobatan

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk gastritis erosiva?

    Pada kasus ringan, gastritis erosiva tidak menimbulkan gejala sehingga tidak bisa menegakkan diagnosis hanya dengan melihat gejalanya saja. Dokter kemungkinan besar akan meminta Anda untuk melakukan tes kesehatan, yaitu endoskopi.

    Tes ini dilakukan dengan alat khusus, yakni gastroscope yang dilengkapi dengan lensa. Alat ini akan melewati tenggorokan, kerongkongan, hingga mencapai lambung. Tujuannya, untuk melihat adanya peradangan dan memastikan seberapa parah peradangan.

    Bila ditemukan area yang mencurigakan, dokter akan mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

    Apa saja pilihan obat untuk gastritis erosif?

    Sebagian besar kasus, pengobatan gastritis erosif adalah minum obat penetral asam lambung, yakni antasida dan obat penekan produksi asam lambung yaitu H-2 blocker, seperti ranitidine atau cimetidine.

    Jika menyebabkan perdarahan, dokter akan meresepkan obat prostaglandin E1 analog, seperti Cytotec (misoprostol). Obat ini terbukti mencegah terbentuknya lesi di lambung terkait penggunaan obat NSAID.

    Obat ini memiliki pengaruh pada janin yang sedang berkembang. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan diri tidak sedang hamil sebelum menggunakan obat.

    Beberapa di antaranya juga perlu menjalani proses pembedahan, seperti gastrektomi total dan angiografi untuk menghentikan perdarahan lambung yang parah.

    Kemudian, Anda juga perlu diberi cairan infus dan transfusi darah sesuai kebutuh untuk mencegah terjadinya anemia.

    Pengobatan di rumah

    Apa saja pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengatasi gastritis erosif?

    Selain pengobatan dokter, Anda juga perlu menerapkan perawatan gastritis erosiva di rumah agar kondisinya cepat membaik, seperti:

    • Makan sedikit tapi sering. Makan dalam porsi besar bisa merangsang produksi asam lambung berlebihan, sehingga akan memicu gejala. Akan lebih baik jika makan sedikit, tapi lebih sering.
    • Hindari makanan pemicu gejala. Beberapa makanan dapat mengiritasi lambung, terutama makanan pedas, asam, dan berlemak.
    • Berhenti minum alkohol.  Alkohol dapat mengikis lapisan lambung sehingga memperparah gejala gastritis erosiva.
    • Berhenti minum obat NSAID. Sebagai gantinya, Anda bisa melakukan pengobatan alami untuk mengurangi nyeri, seperti kompres air hangat atau minum acetaminophen jika dokter mengizinkan.

    Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

    Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 30/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan