Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Gastritis itu sendiri adalah peradangan pada lapisan lambung.
Gastritis erosif atau dikenal juga dengan gastritis erosiva adalah adanya banyak lesi (kerusakan jaringan) pada membran mukosa (selaput lendir) di lambung, tepatnya di area lamina propria.
Lamina propria merupakan lapisan pembentuk selaput lendir yang memisahkan lapisan paling dalam sel dari lapisan jaringan otot polos.
Peradangan yang terjadi biasanya akut dan bisa menyebabkan perdarahan. Akan tetapi, mungkin juga bersifat kronis (terjadi selama bertahun-tahun) dengan sedikit atau tanpa gejala sama sekali.
Gastritis erosif adalah penyakit yang sangat umum terjadi pada lansia dan lebih sering menyerang pria ketimbang wanita.
Orang-orang yang usianya lebih muda bisa juga terkena penyakit ini karena berbagai penyebab dan adanya faktor risiko.
Menurut National Organization for Rare Disorders, pasien dengan gastritis erosif ringan sering kali tidak menunjukkan tanda. Namun, ada beberapa yang mengeluh gejala gastritis, seperti:
Sering kali, tanda pertama dari gastritis erosif adalah hematemesis atau memuntahkan sesuatu dari mulutnya (makanan atau cairan) yang disertai dengan darah. Selain itu, orang dengan kondisi ini juga mengalami gejala seperti:
Gejala gastritis erosiva ini biasanya terjadi dalam 2 hingga 5 hari. Pada kasus parah, perdarahan pada lambung bisa menyebabkan anemia (tubuh kekurangan sel darah merah).
Setiap orang mungkin menunjukkan gejala yang berbeda-beda karena respons tubuh yang juga berbeda. Tingkat keparahan gejala juga bergantung seberapa banyak lesi yang ada pada lambung.
Bila Anda menemukan gejala yang tidak disebutkan di atas, jangan sungkan untuk konsultasi lebih lanjut ke dokter.
Kadang kondisi ini tidak menimbulkan gejala, kecuali jika sudah cukup parah. Jika gejala umum, seperti maag membuat Anda merasa terganggu, pergi ke dokter adalah langkah yang paling tepat.
Begitu juga ketika Anda menyadari bahwa obat maag yang Anda beli dari apotek atau diresepkan dokter tidak menunjukkan efek.
Secara garis besar, penyebab gastritis erosiva tidak jauh berbeda dengan jenis gastritis lain. Namun, yang paling umum menjadi penyebab gastritis erosif adalah:
Obat NSAID seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin sering digunakan untuk meredakan nyeri dari berbagai kondisi.
Sayangnya, obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang, apalagi jika memang tidak dibutuhkan. Pasalnya, obat bisa mengurangi kadar zat khusus yang melindungi lapisan perut. Semakin lama, lapisan pelindung akan menipis dan rusak.
Zat yang terkandung pada alkohol bisa mengikis lapisan perut. Jika alkohol diminum secara berlebihan dan terus-menerus, perut akan rentan dengan berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah gastritis erosif.
Stres sangat berpengaruh dengan kesehatan sistem pencernaan, terutama pada produksi asam lambung. Jika stres makin parah, asam lambung akan diproduksi secara berlebihan.
Kelebihan asam lambung yang tidak dibutuhkan ini bisa mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan gastritis erosif.
Selain itu, beberapa orang juga mengalami gastritis erosiva karena penyebab lain. Penyebab gastritis erosif yang jarang terjadi ini adalah:
Terapi yang dilakukan pada pasien kanker ini ternyata bisa mengganggu sel-sel di lambung sehingga memungkinkan terjadinya kerusakan. Ini mungkin terjadi jika terapi dilakukan di sekitar perut atau dada.
Infeksi virus cytomegalovirus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti gastritis erosif.
Adanya cedera pada pembuluh darah juga bisa meningkatkan risikonya.
Gangguan pencernaan ini juga bisa disebabkan oleh penyakit Crohn, yaitu peradangan pada ileum (bagian ujung dari usus besar).
Seseorang bisa terkena gastritis erosiva karena memiliki faktor risiko. Beberapa faktor risiko dari gastritis erosif adalah:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Pada kasus ringan, gastritis erosiva tidak menimbulkan gejala sehingga tidak bisa menegakkan diagnosis hanya dengan melihat gejalanya saja. Dokter kemungkinan besar akan meminta Anda untuk melakukan tes kesehatan, yaitu endoskopi.
Tes ini dilakukan dengan alat khusus, yakni gastroscope yang dilengkapi dengan lensa. Alat ini akan melewati tenggorokan, kerongkongan, hingga mencapai lambung. Tujuannya, untuk melihat adanya peradangan dan memastikan seberapa parah peradangan.
Bila ditemukan area yang mencurigakan, dokter akan mengambil sampel jaringan kecil (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.
Sebagian besar kasus, pengobatan gastritis erosif adalah minum obat penetral asam lambung, yakni antasida dan obat penekan produksi asam lambung yaitu H-2 blocker, seperti ranitidine atau cimetidine.
Jika menyebabkan perdarahan, dokter akan meresepkan obat prostaglandin E1 analog, seperti Cytotec (misoprostol). Obat ini terbukti mencegah terbentuknya lesi di lambung terkait penggunaan obat NSAID.
Obat ini memiliki pengaruh pada janin yang sedang berkembang. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan diri tidak sedang hamil sebelum menggunakan obat.
Beberapa di antaranya juga perlu menjalani proses pembedahan, seperti gastrektomi total dan angiografi untuk menghentikan perdarahan lambung yang parah.
Kemudian, Anda juga perlu diberi cairan infus dan transfusi darah sesuai kebutuh untuk mencegah terjadinya anemia.
Selain pengobatan dokter, Anda juga perlu menerapkan perawatan gastritis erosiva di rumah agar kondisinya cepat membaik, seperti:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar