backup og meta

Sirosis Alkoholik, Penyakit Hati Akibat Alkohol yang Mengancam Nyawa

Sirosis Alkoholik, Penyakit Hati Akibat Alkohol yang Mengancam Nyawa

Peran utama organ hati yaitu menyaring zat racun yang beredar dalam darah. Saat seseorang minum alkohol dalam waktu yang lama, tubuh akan menggantikan jaringan hati yang sehat dengan jaringan parut. Kondisi ini disebut dengan sirosis alkoholik.

Mengenal sirosis alkoholik

pengaruh alkohol

Sirosis alkoholik adalah penyakit hati yang paling parah, yang terkait dengan minum alkohol. Menurut American Liver Foundation, antara 10 – 20 persen peminum alkohol berat akan berpeluang mengalami sirosis hati.

Sirosis alkoholik sebenarnya tahapan akhir dari penyakit hati yang diakibatkan oleh kebiasaan minum alkohol. Awalnya, penyakit yang akan diderita orang yang kecanduan alkohol yaitu perlemakan hati (alcoholic fatty liver).

Bila kebiasaan ini terus berlanjut dan tidak melakukan pengobatan yang sesuai, kondisinya berkembang menjadi hepatitis alkoholik, dan kemudian menjadi sirosis hati alkoholik.

Namun, seseorang juga bisa memiliki sirosis hati tanpa pernah mengalami hepatitis alkoholik. Pada sirosis, sel-sel hati sudah rusak dan tidak bisa regenerasi kembali sehingga mengakibatkan hati tidak dapat berfungsi normal lagi.

Menghentikan konsumsi alkohol tidak akan mengembalikan fungsi sel hati yang sudah rusak, tapi hanya agar kerusakan tidak meluas. Selain itu, dengan berhenti minum alkohol segera, dapat meningkatkan harapan hidup seseorang dengan kondisi ini.

Seseorang yang memiliki sirosis alkoholik dan tidak berhenti minum, memiliki kemungkinan kurang dari 50 persen untuk hidup setidaknya selama lima tahun lagi.

Apa saja tanda atau gejala sirosis hati alkoholik?

Terkadang tidak ada gejala yang jelas pada sirosis hati. Namun, biasanya gejala berkembang ketika seseorang berusia antara 30 – 40 tahun.

Tubuh Anda akan mampu mengimbangi fungsi hati yang terbatas pada tahap awal penyakit. Seiring berkembangnya penyakit, gejala akan mulai muncul.

Sirosis alkoholik dapat terjadi tanpa riwayat memiliki perlemakan hati atau hepatitis alkoholik sebelumnya. Atau, sirosis alkoholik dapat didiagnosis bersamaan dengan hepatitis alkoholik akut.

Gejala sirosis alkoholik mirip dengan penyakit hati terkait alkohol lainnya. Gejalanya termasuk:

Penyebab dan faktor risiko sirosis alkoholik

penyakit hati (liver) hepatitis sirosis

Penyalahgunaan alkohol berlebihan bisa menyebabkan sirosis alkoholik. Ketika jaringan hati mulai rusak, hati tidak berfungsi sebaik sebelumnya. Akibatnya, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup protein atau menyaring racun dari darah sebagaimana mestinya.

Sirosis hati dapat terjadi karena berbagai penyebab. Namun, sirosis alkoholik secara langsung berkaitan dengan kebiasaan minum alkohol.

Orang yang minum alkohol dengan berlebihan dan terus-menerus, memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit hati alkoholik. Biasanya seseorang telah minum banyak alkohol selama setidaknya delapan tahun.

Selain itu, wanita juga lebih berisiko untuk penyakit hati alkoholik. Wanita tidak memiliki banyak enzim pada pencernaan untuk memecah partikel alkohol. Karena itu, semakin banyak alkohol yang mampu mencapai hati dan membuat jaringan parut.

Penyakit hati alkoholik juga dapat memiliki beberapa faktor genetik. Sebagai contoh, beberapa orang dilahirkan dengan kekurangan enzim yang membantu mencerna alkohol.

Obesitas, diet tinggi lemak, dan memiliki penyakit hepatitis C juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang akan memiliki penyakit hati alkoholik.

Bagaimana cara mengobati kondisi ini?

Sayangnya hati yang sudah terkena sirosis alkoholik tidak dapat diobati dan kembali seperti semula. Namun tetap saja, kondisi ini membutuhkan pengobatan untuk mencegah penyakit semakin memburuk dan menekan gejala supaya tidak muncul.

Langkah pertama dalam pengobatan yaitu membantu orang tersebut berhenti minum. Orang dengan sirosis alkoholik begitu bergantung pada alkohol sehingga dapat mengalami komplikasi kesehatan parah jika mencoba berhenti tanpa berada di rumah sakit.

Perawatan lain yang mungkin dokter gunakan meliputi hal-hal di bawah ini.

  • Obat-obatan. Obat dapat diresepkan dokter termasuk kortikosteroid, calcium channel blocker, insulin, suplemen antioksidan, dan S-adenosyl-L-methionine (SAMe).
  • Mengubah gaya hidup dan pola makan.
  • Protein ekstra. Pasien sering membutuhkan protein ekstra dalam bentuk tertentu untuk membantu mengurangi kemungkinan untuk mengembangkan penyakit pada organ otak.
  • Transplantasi hati. Anda hanya akan dipertimbangkan untuk transplantasi hati jika Anda telah mengembangkan komplikasi sirosis, meskipun sudah berhenti minum. Semua unit transplantasi hati mengharuskan seseorang untuk tidak minum alkohol sambil menunggu transplantasi, dan selama sisa hidup mereka.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alcohol-related liver disease – NHS. Nhs.uk. (2021). Retrieved 9 March 2021, from https://www.nhs.uk/conditions/alcohol-related-liver-disease-arld/.

Alcoholic hepatitis – Mayo Clinic. Mayoclinic.org. (2021). Retrieved 9 March 2021, from mayoclinic.org/diseases-conditions/alcoholic-hepatitis/symptoms-causes/dxc-20163923.

Alcohol-related liver disease – American Liver Foundation. Liverfoundation.org. (2021). Retrieved 9 March 2021, from https://liverfoundation.org/for-patients/about-the-liver/diseases-of-the-liver/alcohol-related-liver-disease/.

Chacko KR, Reinus J. Spectrum of alcoholic liver disease. Clin Liver Dis 2016; 20(3):419–427.

 

Versi Terbaru

09/03/2021

Ditulis oleh Andisa Shabrina

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Apa Hubungan Kayu Manis (Cinnamon) dan Penyakit Liver?

Gagal Hati


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 09/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan