backup og meta

Tes SGOT dan SGPT

Tes SGOT dan SGPT

Apakah Anda pernah diminta menjalani tes SGOT dan SGPT oleh dokter? Kedua tes ini sering kali menjadi langkah awal untuk memeriksa kondisi kesehatan hati Anda.

Hasil pemeriksaan dapat memberikan gambaran penting mengenai fungsi hati, terutama jika Anda memiliki gejala tertentu atau riwayat kesehatan yang memengaruhi kerja hati. 

Apa itu tes SGOT dan SGPT?

Tes SGOT dan SGPT adalah tes darah yang digunakan untuk mengukur kadar enzim tertentu dalam tubuh, terutama yang terkait dengan fungsi hati.

SGOT (Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic-Pyruvic Transaminase) merupakan enzim yang dilepaskan saat hati mengalami kerusakan.

Hasil tes ini sering digunakan dokter untuk mengevaluasi kesehatan hati, mendeteksi penyakit, seperti hepatitis, perlemakan hati, atau kerusakan akibat obat tertentu.

Tes ini juga bisa membantu memantau kondisi hati pada pasien dengan gangguan kronis atau yang sedang menjalani pengobatan tertentu.

Biasanya, tes ini dilakukan bersamaan untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi organ hati.

Kadar normal SGOT dan SGPT

Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini jumlah normal prosedur ini.

  • SGPT (Alanine Aminotransferase/ALT). Normalnya kadar SGPT berkisar antara 5 – 45 U/L. Namun, kadar ini dapat meningkat jika seseorang mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat penurun kolesterol.
  • SGOT (Aspartate Transaminase/AST). Normalnya kadar SGOT berkisar antara 7 –40 U/L. Kadar SGOT juga dapat naik sebagai efek samping penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk obat penurun kolesterol.

Nilai ini bisa sedikit berbeda antara laboratorium, tetapi umumnya tetap berada dalam kisaran tersebut.

Jika kadar enzim ini lebih tinggi dari normal, kemungkinan ada indikasi gangguan pada hati, otot, atau organ lain yang perlu dievaluasi lebih lanjut oleh dokter.

Apa perbedaan SGOT dan SGPT?

SGOT (AST) ditemukan di hati, jantung, otot, dan ginjal, sedangkan SGPT (ALT) lebih spesifik di hati. Kadar SGOT tinggi bisa menunjukkan masalah pada hati, jantung, atau otot, sedangkan SGPT lebih menandakan kerusakan hati.

Persiapan tes SGOT dan SGPT

Anda mungkin diminta untuk berpuasa selama 8 – 12 jam sebelum tes, tergantung pada instruksi dokter. Namun, tes ini sering kali tidak memerlukan puasa.

Sebelum menjalani pemeriksaan, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menghindari makanan dan minum obat.

Pasalnya, makanan dan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi hasil pemeriksaan atas fungsi hati Anda. 

Selain itu, Anda mungkin akan disarankan untuk menggunakan pakaian berlengan pendek untuk mempermudah petugas mengambil sampel darah.

Prosedur tes SGOT dan SGPT

Pada dasarnya, pemeriksaan ini sama seperti prosedur pemeriksaan darah lainnya.

Petugas kesehatan nantinya akan mengambil sampel dari pembuluh darah dengan langkah-langkah sebagai berikut.

  • Membersihkan kulit.
  • Menempelkan pita elastis (tourniquet) pada area yang akan diambil sampel.
  • Memasukkan jarum pada lengan di dalam siku atau punggung tangan.
  • Menarik sampel darah ke dalam botol.
  • Melepaskan karet gelang dan melepaskan jarum dari vena.

Pemeriksaan fungsi hati ini biasanya hanya berlangsung dalam waktu yang sebentar.

Meski begitu, Anda mungkin akan merasakan sedikit nyeri sesaat setelah kulit disuntikkan oleh jarum.

Risiko tes SGOT dan SGPT

Tes ini umumnya aman, tetapi beberapa orang mungkin mengalami kondisi berikut.

  • Memar ringan di area bekas tusukan jarum.
  • Rasa pusing atau lelah (jarang terjadi).

Bila Anda merasa pusing atau tidak sadarkan diri setelah pemeriksaan, beri tahu petugas kesehatan.

Petugas kesehatan mungkin akan meminta Anda untuk tetap duduk dan membawakan air hingga Anda cukup sehat untuk bangun dan pergi.

Hasil tes SGOT dan SGPT

Hasil tes yang abnormal dalam darah dapat menunjukkan berbagai komplikasi kesehatan yang berhubungan dengan hati atau organ lainnya.

1. Kadar SGOT dan SGPT tinggi

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat diindikasikan oleh kadar SGPT dan SGOT tinggi.

  • Hepatitis. Radang hati yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, alkohol, atau obat-obatan.
  • Sirosis hati. Kerusakan hati parah yang dapat disebabkan oleh alkoholisme kronis atau penyakit hati lainnya.
  • Kerusakan jaringan hati. Kondisi ini bisa terjadi akibat hepatitis atau konsumsi alkohol berlebihan.
  • Kanker hati. Tumor atau kanker pada hati dapat meningkatkan kadar enzim ini.
  • Tumor di hati. Tumor jinak atau ganas dapat mengganggu fungsi hati dan menyebabkan peningkatan enzim hati.
  • Aliran darah yang terhambat ke hati. Penyumbatan pada aliran darah ke hati dapat meningkatkan kadar enzim ini.
  • Hemokromatosis (penumpukan zat besi). Penyakit yang menyebabkan penumpukan zat besi berlebih dalam tubuh, yang dapat merusak hati.
  • Mononukleosis (virus Epstein-Barr). Infeksi virus yang dapat mempengaruhi hati dan menyebabkan peningkatan SGPT dan SGOT.
  • Pankreatitis. Peradangan pankreas yang dapat menyebabkan peningkatan enzim hati dalam beberapa kasus.

2. Kadar SGPT dan SGOT rendah

Jika kedua kadar enzim ini berada di bawah batas normal, ini menandakan hati yang sehat.

Berbeda dengan beberapa indikator lain yang mungkin menunjukkan masalah hati, kadar enzim yang rendah biasanya tidak menjadi tanda masalah atau kekhawatiran medis.

Cara menurunkan kadar SGOT dan SGPT

Plasma darah

Berikut cara menurunkan kadar SGPT dan SGOT yang tinggi.

  • Tingkatkan asupan vitamin D. Konsumsi jeruk, jamur, susu kedelai, telur, produk susu, tiram, sayuran hijau, dan sereal yang diperkaya vitamin D.
  • Hindari alkohol dan berhenti merokok. Kurangi konsumsi alkohol dan berhenti merokok untuk mengurangi kerusakan hati.
  • Diet sehat. Konsumsi banyak buah, sayuran, biji-bijian utuh, protein sehat, dan lemak sehat.
  • Hindari makanan cepat saji. Hindari makanan olahan, lemak jenuh, dan gula tambahan.
  • Pengelolaan berat badan. Jika kelebihan berat badan, turunkan berat badan melalui diet dan olahraga.
  • Olahraga teratur. Lakukan aktivitas fisik secara rutin untuk meningkatkan fungsi hati dan kesehatan tubuh.
  • Cukupi kebutuhan cairan. Minum air yang cukup setiap hari untuk mendukung fungsi hati dan hidrasi tubuh.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar prosedur ini, konsultasikan dengan dokter untuk informasi selengkapnya.

Ringkasan

  • Tes SGOT (AST) dan SGPT (ALT) digunakan untuk memeriksa fungsi hati dengan mengukur enzim yang dilepaskan saat sel-sel hati rusak.
  • SGPT lebih spesifik untuk hati, sedangkan SGOT juga ditemukan di jantung, otot, dan ginjal. Kadar normal SGPT adalah 5 – 45 U/L; kadar normal SGOT adalah 7 – 40 U/L.
  • Hasil SGOT dan SGPT yang tinggi dapat menandakan penyakit hati seperti hepatitis atau sirosis, serta masalah pada jantung dan otot.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

professional, C. C. medical. (2024). What Blood Tests Detect Heart Problems? Retrieved 21 November 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16792-blood-tests-to-determine-risk-of-coronary-artery-disease

C, H. (2018). VA.gov: Veterans Affairs. Retrieved 21 November 2024, from https://www.hepatitis.va.gov/hcv/patient/diagnosis/labtests-AST.asp

Blood Test: Aspartate Aminotransferase (AST, or SGOT) (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 21 November 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/test-ast.html

Liver function tests. (2023). Retrieved 21 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/liver-function-tests/about/pac-20394595

Woreta, T. A., & Alqahtani, S. A. (2013). Evaluation of abnormal liver tests. The Medical Clinics of North America, 98(1), 1-16.

Elevated liver enzymes Causes. (2024). Retrieved 21 November 2024, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/elevated-liver-enzymes/basics/causes/sym-20050830

5 Ways to Be Kind to Your Liver. (2024). Retrieved 21 November 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/5-ways-to-be-kind-to-your-liver

Versi Terbaru

28/11/2024

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Tes HBsAg, Prosedur Diagnosis Penyakit Hepatitis B

Apa Hubungan Kayu Manis (Cinnamon) dan Penyakit Liver?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan