backup og meta

7 Makanan Penyebab Penyakit Liver yang Perlu Dihindari

7 Makanan Penyebab Penyakit Liver yang Perlu Dihindari

Tanpa disadari, beberapa makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari dapat berdampak buruk bagi kesehatan hati. Makanan ini biasanya tinggi lemak jenuh atau lemak trans. Apa saja jenis makanan penyebab penyakit liver yang perlu Anda perhatikan konsumsinya?

Berbagai makanan penyebab penyakit liver

Penyakit liver dapat terjadi karena berbagai hal, mulai dari infeksi, gangguan sistem imun tubuh, hingga faktor genetik. 

Selain itu, pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan berlemak dan minum alkohol berlebihan bisa meningkatkan risiko penyakit liver.

Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai makanan yang tidak baik untuk kesehatan hati.

1. Makanan cepat saji

Makanan cepat saji seperti ayam goreng krispi, burger, atau kentang goreng ternyata bisa menjadi makanan penyebab penyakit liver. 

Fast food umumnya mengandung lemak jenuh yang tinggi. Mengonsumsi lemak jenuh terlalu banyak dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati. 

Studi dalam jurnal Clinical Gastroenterology and Hepatology menunjukkan bahwa konsumsi fast food sebanyak 20% atau lebih dari total kalori harian dapat memicu penumpukan lemak di hati, terutama pada orang dengan obesitas dan diabetes.

Mengutip Keck Medicine USC, kadar lemak yang tinggi di hati dapat meningkatkan risiko penyakit perlemakan hati non alkohol (NAFLD) yang bisa menyebabkan kerusakan pada fungsi hati. 

2. Makanan tinggi gula

Makanan manis diabetes

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi gula, seperti cokelat, bolu, permen, cookies, dan biskuit, kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit liver. 

Ketika mengonsumsi makanan mengandung gula, tubuh akan memecah gula menjadi glukosa untuk digunakan sebagai energi. Sisa glukosa yang berlebih akan diubah menjadi sel lemak.

Seiring waktu, konsumsi makanan tinggi gula yang berlebihan bisa mengakibatkan penumpukan lemak di hati (perlemakan hati).

Makanan tinggi gula juga dapat menyebabkan peradangan pada hati yang pada akhirnya mengganggu fungsi hati. 

3. Alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan bahkan hanya dalam beberapa hari bisa memengaruhi kesehatan hati. 

Ketika Anda terus-menerus minum alkohol, liver akan bekerja sangat keras untuk memecah alkohol dan mengeluarkannya dari darah. 

Hal ini akan memberatkan kerja hati yang bisa mengarah pada penyakit perlemakan hati alkoholik atau pembengkakan hati.

Dalam jangka panjang, kerusakan pada hati dapat menimbulkan jaringan parut yang disebut dengan fibrosis hati.

4. Minuman bersoda

Konsumsi minuman bersoda secara berlebihan bisa berdampak buruk pada hati. Ini disebabkan oleh kandungan gula minuman bersoda yang cukup tinggi. 

Makanan atau minuman tinggi gula dapat meningkatkan risiko obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas sendiri merupakan salah satu faktor penyakit perlemakan hati nonalkohol atau kanker hati.

Oleh sebab itu, penting untuk membatasi konsumsi minuman bersoda atau makanan manis lainnya guna mengurangi risiko penyakit liver. 

5. Daging merah

perbedaan daging sapi dan kambing

Daging merah mengandung protein yang bermanfaat untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, daging merah justru bisa menyebabkan penyakit liver. 

Sebuah studi dalam jurnal Nutrients menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi daging merah seperti daging sapi atau kambing dikaitkan dengan perkembangan penyakit NAFLD dan fibrosis hati.

Kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi dalam daging sapi dapat teroksidasi dan menghasilkan senyawa dialdehida dan isoprostane. Kedua senyawa ini dapat memicu peradangan dan pembentukan jaringan parut (fibrosis) di hati. 

6. Makanan tinggi garam

Penyebab fatty liver salah satunya adalah makanan tinggi garam, seperti mi instan, sayur dan buah kalengan, atau bumbu masak instan.

Sebuah penelitian terbitan jurnal Antioxidant menyebutkan bahwa konsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit perlemakan hati non alkohol (NAFLD)

Garam atau natrium yang berlebihan dapat meningkatkan produksi fruktosa dan stres oksidatif yang menyebabkan kerusakan pada mitokondria (penghasil energi dalam sel). 

Kerusakan ini bisa mengarah pada kenaikan berat badan dan peningkatan asupan asam lemak yang berkontribusi pada penumpukan lemak di hati. 

7. Makanan olahan

Selain makanan tinggi garam, mengonsumsi makanan olahan secara berlebihan ternyata bisa jadi penyebab penyakit liver. 

Makananan olahan seperti sosis, keripik kentang, kornet, atau biskuit mengandung lemak trans atau lemak jenuh yang tinggi sehingga bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati. 

Selain itu, beberapa jenis makanan olahan sering kali mengandung gula tambahan dan zat aditif yang tinggi. Kandungan ini bisa membebani kerja hati sehingga berisiko merusak fungsi hati

Nah, itulah beberapa jenis makanan penyebab sakit liver yang perlu Anda hindari.

Selain menjaga pola makan, pastikan Anda menerapkan gaya hidup sehat lainnya, seperti rajin olahraga dan menghindari kebiasaan merokok, agar terhindar dari gangguan hati. 

Kesimpulan


Penyakit hati dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, seperti kebiasaan konsumsi makanan dan minuman berikut.

  • Makanan cepat saji.
  • Makanan tinggi gula.
  • Alkohol.
  • Minuman bersoda
  • Daging merah.
  • Makanan tinggi garam.
  • Makanan olahan. 

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kathleen Viveiros, M. (2023). Preventable liver disease is rising: What you eat – and avoid – counts. Retrieved from https://www.health.harvard.edu/blog/preventable-liver-disease-is-rising-what-you-eat-and-avoid-counts-202304032908 

Kardashian, A., Dodge, J. L., & Terrault, N. A. (2023). Quantifying the negative impact of fast-food consumption on liver steatosis among United States adults with diabetes and obesity. Clinical Gastroenterology and Hepatology, 21(12), 3176-3178.

Consumption of Fast Food Linked to Liver Disease. (n.d.). Retrieved 20 January 2025, from https://medresources.keckmedicine.org/news/consumption-of-fast-food-linked-to-liver-disease 

Sugar and The Liver: What you need to know (2020). Retrieved 20 January 2025, from https://britishlivertrust.org.uk/sugar-and-the-liver-what-you-need-to-know/ 

Denova-Gutiérrez, E., Rivera-Paredez, B., Quezada-Sánchez, A. D., Armenta-Guirado, B. I., Sugary Drinks and Liver Disease.(2023). Retrieved 20 January 2025, from https://www.massgeneralbrigham.org/en/about/newsroom/articles/sugary-drinks-liver-disease 

Ivancovsky-Wajcman, D., Fliss-Isakov, N., Grinshpan, L. S., Salomone, F., Lazarus, J. V., Webb, M., … & Zelber-Sagi, S. (2022). High meat consumption is prospectively associated with the risk of non-alcoholic fatty liver disease and presumed significant fibrosis. Nutrients, 14(17), 3533.

da Silva Ferreira, G., Catanozi, S., & Passarelli, M. (2023). Dietary sodium and nonalcoholic fatty liver disease: a systematic review. Antioxidants, 12(3), 599.

Alcohol and Liver Disease (n.d).  Retrieved 20 January 2025, from https://britishlivertrust.org.uk/information-and-support/risks-and-causes/alcohol/ 

Processed Foods and Health. (2024). Retrieved 20 January 2025, from https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/processed-foods/ 

Versi Terbaru

26/01/2025

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

9 Gejala Sakit Liver yang Perlu Diwaspadai

Cara Mengobati Penyakit Liver, dari Minum Obat hingga Operasi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan