backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Benar Daging Putih Lebih Sehat dari Daging Merah?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 30/01/2023

    Apa Benar Daging Putih Lebih Sehat dari Daging Merah?

    Daging merah dan daging putih merupakan sumber protein yang dibutuhkan tubuh. Namun, banyak orang menganggap daging putih lebih sehat daripada daging merah. Pasalnya, konsumsi daging merah berkaitan dengan berbagai risiko penyakit kronis. Benarkah demikian?

    Perbandingan daging merah dan daging putih

    Daging merah (red meat) bersumber dari daging sapi, kambing, babi, dan domba, sedangkan daging putih (white meat) berasal dari ayam, ikan, bebek, dan kalkun.

    Nah, antara daging merah dan daging putih manakah yang lebih menyehatkan?

    Jawabannya tergantung dengan porsi atau jumlah konsumsi setiap harinya, kebutuhan gizi setiap orang, dan kondisi kesehatan.

    Namun, baik daging merah maupun daging putih sama-sama memiliki manfaat maupun efek samping bagi kesehatan.

    Untuk memahami keunggulan dan kekurangan red meat dan white meat, simak perbandingan berdasarkan kandungan, manfaat, dan risikonya berikut. 

    1. Kandungan

    daging putih, perbedaan daging merah dan daging putih

    Jika dilihat dari kandungan gizinya, baik daging merah dan daging putih memiliki keunggulan yang berbeda.

    Daging merah memiliki kandungan protein dan zat besi yang lebih banyak dibandingkan daging putih.

    Meski begitu, daging putih tidak mengandung lemak tinggi sebagaimana red meat.

    Apabila Anda perlu mengonsumsi sumber protein yang tinggi akan zat besi, red meat bisa jadi pilihan yang tepat.

    Namun, bila perlu mengurangi asupan lemak jenuh, Anda bisa memilih white meat untuk diolah tanpa menggunakan tambahan lemak seperti minyak goreng.

    Mengutip dari situs Food Data Central, berikut ini kandungan gizi pada 100 gram red meat dan 100 gram white meat.

    Daging merah 

    • Energi: 254 kcal.
    • Air: 61,9 g.
    • Protein: 17,2 g.
    • Kalsium: 18 mg.
    • Zat besi: 1,94 mg.
    • Kalium: 270 mg.
    • Zink: 4,18 mg.
    • Lemak jenuh: 7,58 g.
    • Lemak tidak jenuh: 8,85 g.
    • Kolesterol: 71 mg.

    Daging putih

    • Energi: 137 kcal.
    • Air: 73,2 g.
    • Protein: 23,1 g.
    • Kalsium: 11 mg.
    • Zat besi: 0,92 mg.
    • Kalium: 261 mg.
    • Zink: 0,6 mg.
    • Lemak jenuh: 0,97 g.
    • Lemak tak jenuh: 1,25 g.
    • Kolesterol: 47 mg.

    2. Manfaat

    Manfaat red meat dan white meat didapatkan dari sejumlah kandungan gizinya. 

    Untuk menentukan mana yang lebih menyehatkan, Anda perlu menyesuaikan dengan kondisi kesehatan atau kebutuhan.

    Daging merah

    Red meat memang lebih kaya akan zat besi, kalsium, dan lemak. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi red meat.

    • Mencegah anemia defisiensi besi pada anak, dewasa, serta ibu hamil dan menyusui.
    • Sumber zat gizi makro dan mikro penting bagi anak sejak masuk fase MPASI untuk mendukung pertumbuhan di masa golden age.
    • Memelihara kesehatan dan kepadatan tulang.
    • Berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.
    • Sebagai sumber energi untuk beraktivitas.

    Bahkan, mengutip dari jurnal Foods (2022), konsumsi red meat sangat direkomendasikan terutama untuk masyarakat di wilayah dengan kasus stunting yang cukup tinggi.

    Daging putih

    Walaupun kandungan lemak, zat besi, dan kalsiumnya tidak setinggi daging merah, daging putih tak kalah bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini manfaatnya. 

    • Sumber protein untuk pertumbuhan dan mendukung fungsi organ.
    • Alternatif sumber protein yang baik untuk diet rendah lemak.
    • Membantu menjaga massa otot.
    • Meningkatkan stamina dan imunitas tubuh.
    • Risiko terkena penyakit kronis lebih rendah.

    Meski begitu, konsumsi daging putih ini perlu disertai dengan cara memasak yang tepat agar manfaatnya lebih optimal.

    3. Risiko

    manfaat daging sapi

    Semua hal yang berlebihan akan menjadi tidak baik dan berisiko bagi kesehatan, tak terkecuali saat mengonsumsi red meat dan white meat.

    Daging merah

    Red meat bisa jadi penyebab utama naiknya kolesterol karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi.

    Mengutip dari situs Academy of Applied Pharmaceutical Science, mengonsumsi red meat berlebihan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis, seperti:

    • penyakit jantung,
    • kanker, 
    • premature death, dan
    • diabetes.

    Bagi Anda pencinta red meat, sah-sah saja untuk tetap menikmatinya selama masih dalam jumlah wajar atau sedikit.

    Daging putih

    Daging putih memang memiliki kandungan zat besi dan lemak yang lebih sedikit, sehingga risiko penyakit kronis dari konsumsinya pun lebih rendah.

    Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi daging putih secara berlebihan atau menjadikannya sebagai sumber protein tunggal, terutama bagi anak-anak.

    Pasalnya, anak-anak membutuhkan asupan makanan yang dapat mencukupi kebutuhan zat besi dan lemak untuk mengoptimalkan tumbuh-kembangnya.

    Untuk mengurangi risiko konsumsi, sebaiknya ikuti pedoman gizi seimbang dalam menu sehari-hari.

    Ringkasan

    Daging merah dan daging putih sebagai sumber protein memiliki perbedaan dari segi kandungan gizi, manfaat, dan risiko konsumsi. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, konsumsilah sewajarnya bersama dengan sumber makanan bernutrisi lainnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 30/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan