Daging merah dan daging putih merupakan sumber protein yang dibutuhkan tubuh. Namun, banyak orang menganggap daging putih lebih sehat daripada daging merah. Pasalnya, konsumsi daging merah berkaitan dengan berbagai risiko penyakit kronis. Benarkah demikian?
Perbandingan daging merah dan daging putih
Daging merah (red meat) bersumber dari daging sapi, kambing, babi, dan domba, sedangkan daging putih (white meat) berasal dari ayam, ikan, bebek, dan kalkun.
Nah, antara daging merah dan daging putih manakah yang lebih menyehatkan?
Jawabannya tergantung dengan porsi atau jumlah konsumsi setiap harinya, kebutuhan gizi setiap orang, dan kondisi kesehatan.
Namun, baik daging merah maupun daging putih sama-sama memiliki manfaat maupun efek samping bagi kesehatan.
Untuk memahami keunggulan dan kekurangan red meat dan white meat, simak perbandingan berdasarkan kandungan, manfaat, dan risikonya berikut.
1. Kandungan
![daging putih, perbedaan daging merah dan daging putih](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/09/1b4bd130-shutterstock_1717950913-400x267.jpg)
Jika dilihat dari kandungan gizinya, baik daging merah dan daging putih memiliki keunggulan yang berbeda.
Daging merah memiliki kandungan protein dan zat besi yang lebih banyak dibandingkan daging putih.
Meski begitu, daging putih tidak mengandung lemak tinggi sebagaimana red meat.
Apabila Anda perlu mengonsumsi sumber protein yang tinggi akan zat besi, red meat bisa jadi pilihan yang tepat.
Namun, bila perlu mengurangi asupan lemak jenuh, Anda bisa memilih white meat untuk diolah tanpa menggunakan tambahan lemak seperti minyak goreng.
Mengutip dari situs Food Data Central, berikut ini kandungan gizi pada 100 gram red meat dan 100 gram white meat.
Daging merah
- Energi: 254 kcal.
- Air: 61,9 g.
- Protein: 17,2 g.
- Kalsium: 18 mg.
- Zat besi: 1,94 mg.
- Kalium: 270 mg.
- Zink: 4,18 mg.
- Lemak jenuh: 7,58 g.
- Lemak tidak jenuh: 8,85 g.
- Kolesterol: 71 mg.
Daging putih
- Energi: 137 kcal.
- Air: 73,2 g.
- Protein: 23,1 g.
- Kalsium: 11 mg.
- Zat besi: 0,92 mg.
- Kalium: 261 mg.
- Zink: 0,6 mg.
- Lemak jenuh: 0,97 g.
- Lemak tak jenuh: 1,25 g.
- Kolesterol: 47 mg.
2. Manfaat
Manfaat red meat dan white meat didapatkan dari sejumlah kandungan gizinya.
Untuk menentukan mana yang lebih menyehatkan, Anda perlu menyesuaikan dengan kondisi kesehatan atau kebutuhan.
Daging merah
Red meat memang lebih kaya akan zat besi, kalsium, dan lemak. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi red meat.
- Mencegah anemia defisiensi besi pada anak, dewasa, serta ibu hamil dan menyusui.
- Sumber zat gizi makro dan mikro penting bagi anak sejak masuk fase MPASI untuk mendukung pertumbuhan di masa golden age.
- Memelihara kesehatan dan kepadatan tulang.
- Berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.
- Sebagai sumber energi untuk beraktivitas.
Bahkan, mengutip dari jurnal Foods (2022), konsumsi red meat sangat direkomendasikan terutama untuk masyarakat di wilayah dengan kasus stunting yang cukup tinggi.
Daging putih
Walaupun kandungan lemak, zat besi, dan kalsiumnya tidak setinggi daging merah, daging putih tak kalah bermanfaat bagi kesehatan. Berikut ini manfaatnya.
- Sumber protein untuk pertumbuhan dan mendukung fungsi organ.
- Alternatif sumber protein yang baik untuk diet rendah lemak.
- Membantu menjaga massa otot.
- Meningkatkan stamina dan imunitas tubuh.
- Risiko terkena penyakit kronis lebih rendah.
Meski begitu, konsumsi daging putih ini perlu disertai dengan cara memasak yang tepat agar manfaatnya lebih optimal.
3. Risiko
![manfaat daging sapi](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2021/08/24577d24-pexels-lukas-618775-400x265.jpg)
Semua hal yang berlebihan akan menjadi tidak baik dan berisiko bagi kesehatan, tak terkecuali saat mengonsumsi red meat dan white meat.
Daging merah
Red meat bisa jadi penyebab utama naiknya kolesterol karena kandungan lemaknya yang cukup tinggi.
Mengutip dari situs Academy of Applied Pharmaceutical Science, mengonsumsi red meat berlebihan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit kronis, seperti:
- penyakit jantung,
- kanker,
- premature death, dan
- diabetes.
Bagi Anda pencinta red meat, sah-sah saja untuk tetap menikmatinya selama masih dalam jumlah wajar atau sedikit.
Daging putih
Daging putih memang memiliki kandungan zat besi dan lemak yang lebih sedikit, sehingga risiko penyakit kronis dari konsumsinya pun lebih rendah.
Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi daging putih secara berlebihan atau menjadikannya sebagai sumber protein tunggal, terutama bagi anak-anak.
Pasalnya, anak-anak membutuhkan asupan makanan yang dapat mencukupi kebutuhan zat besi dan lemak untuk mengoptimalkan tumbuh-kembangnya.
Untuk mengurangi risiko konsumsi, sebaiknya ikuti pedoman gizi seimbang dalam menu sehari-hari.
Ringkasan
Daging merah dan daging putih sebagai sumber protein memiliki perbedaan dari segi kandungan gizi, manfaat, dan risiko konsumsi. Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, konsumsilah sewajarnya bersama dengan sumber makanan bernutrisi lainnya.