backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Seputar Pemeriksaan Radiologi dalam Dunia Medis

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 12/01/2021

    Mengenal Seputar Pemeriksaan Radiologi dalam Dunia Medis

    Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran untuk mengetahui bagian dalam tubuh manusia menggunakan teknologi pencitraan, baik berupa gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik. Dokter yang mengkhususkan diri dalam ilmu radiologi disebut sebagai radiolog atau ahli radiologi.

    Radiolog sendiri bertindak sebagai konsultan ahli yang bertugas untuk merekomendasikan pemeriksaan yang dibutuhkan, menafsirkan gambar medis dari hasil pemeriksaan, serta menggunakan hasil tes untuk mengarahkan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Salah satu jenis pemeriksaan radiologi yang paling terkenal adalah rontgen menggunakan sinar X. Meski begitu, pemeriksaan radiologi tidak hanya itu. Simak informasi penting lainnya seputar radiologi dalam dunia medis di bawah ini.

    Pemeriksaan radiologi adalah prosedur penting untuk mendiagnosis penyakit

    melakukan rontgen

    Dalam dunia medis radiologi berperan sangat penting. Tanpa adanya teknologi pencitraan, maka penyakit akan sulit terdiagnosis dan pengobatan yang ada pun tidak akan bekerja secara optimal. Akibatnya, semakin banyak orang yang sakit dan meninggal dunia karena penyakitnya tidak terdiagnosis sejak dini.

    Kuncinya sederhana, semakin dini penyakit terdiagnosis, maka peluang pasien untuk mengalami kesembuhan juga akan semakin besar.

    Beberapa kondisi yang bisa diketahui melalui pemeriksaan radiologi adalah:

    Pembagian bidang radiologi

    Radiologi dapat dibagi menjadi dua bidang yang berbeda, yaitu:

    1. Radiologi diagnostik

    USG kehamilan

    Radiologi diagnosis membantu para dokter dan staf kesehatan untuk melihat struktur di dalam tubuh Anda menggunakan teknologi pencitraan. Hal tersebut dilakukan untuk:

    • Mengetahui kondisi bagian dalam tubuh pasien
    • Mendiagnosis penyebab gejala yang dikeluhkan pasien
    • Memantau seberapa baik tubuh pasien merespons perawatan atau pengobatan
    • Melakukan screening untuk berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, penyakit paru, stroke, gangguan sendi dan tulang, epilepsi, stroke, infeksi, gangguan pada kelenjar tiroid, dan lain sebagainya.

    Jenis pemeriksaan radiologi diagnostik yang paling umum termasuk:

    • Computed tomography, juga dikenal sebagai computerized axial tomography (CT/CAT) scan, termasuk CT angiografi
    • Fluoroskopi
    • Magnetic resonance imaging (MRI) dan magnetic resonance angiography (MRA)
    • Mamografi
    • Pemeriksaan nuklir, seperti bone scan, tiroid scan, dan tes stres jantung thallium
    • Foto rontgen
    • Positron emission tomography, juga disebut PET imaging, PET scan, atau PET-CT ketika dikombinasikan dengan CT
    • Ultrasound (USG)

    2. Radiologi intervensi

    Kateter

    Radiologi intervensi memungkinkan dokter melakukan prosedur medis yang minim sayatan (invasif minimal) untuk mendiagnosis maupun mengobati penyakit. Dipandu dari gambar yang didapatkan melalui teknologi pencitraan, dokter dapat memasukkan kateter, kamera, kabel, dan instrumen kecil lainnya ke bagian tubuh tertentu pasien. Dibandingkan prosedur medis yang harus melibatkan bedah terbuka, teknik invasif minimal memiliki risiko yang lebih kecil dan waktu pemulihan yang lebih cepat.

    Dokter yang ahli di bidang ini sering dilibatkan untuk pengobatan penyakit kanker, jantung, penyumbatan di arteri dan vena, fibroid di rahim, sakit punggung, gangguan fungsi hati dan ginjal, dan lain sebagainya.

    Contoh prosedur radiologi intervensi meliputi:

    • Angiografi, angioplasti, dan pemasangan ring pembuluh darah
    • Embolisasi untuk menghentikan perdarahan
    • Kemoterapi melalui pembuluh darah arteri
    • Biopsi jarum dari organ yang berbeda, seperti paru-paru dan kelenjar tiroid
    • Biopsi payudara, dipandu dengan teknik stereotactic atau ultrasound
    • Penempatan tabung makan
    • Pemasangan kateter

    Kapan harus ke ahli radiologi?

    Sebelum akhirnya seseorang dianjurkan berkonsultasi ke radiolog, ada beberapa tahap pemeriksaan yang harus dijalani. Pada tahap awal, seorang pasien akan terlebih dahulu menjalani pemeriksaan di dokter umum. Jika di tahap ini dokter umum menemukan beberapa gejala yang menjurus pada penyakit tertentu yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan, dokter umum akan merujuk pasien ke ahli radiologi. Hal serupa pun bisa terjadi bila Anda memeriksakan diri ke dokter spesialis.

    Nantinya, ahli radiologi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memantapkan diagnosis awal yang dibuat oleh dokter umum ataupun dokter spesialis. Untuk memastikan diagnosis, radiolog biasanya akan melakukan pemeriksaan yang paling tepat untuk mendiagnosis keluhan Anda. 

    Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh ahli radiologi dapat memberikan informasi tambahan pada dokter umum atau dokter spesialis yang memberikan rujukan ke dokter radiologi.

    Efek samping pemeriksaan dengan teknologi pencitraan

    Meski pemeriksaan yang dilakukan dengan teknologi pencitraan terbilang aman, tetap ada beberapa risiko efek samping yang mungkin saja terjadi. Beberapa di antaranya seperti:

    • Pasien dapat mengalami mual, muntah, pusing, gatal di kulit, merasakan sensasi logam di mulut akibat cairan kontras yang disuntikkan ke tubuh. Dalam kasus yang jarang, cairan kontras juga dapat menyebabkan tekanan darah mengalami penurunan yang drastis, syok anafilatik, dan serangan jantung.
    • Sinar X dapat memengaruhi perkembangan serta pertumbuhan bayi dan janin.
    • Ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa prosedur pemeriksaan CT scan dapat meningkatkan risiko kanker dan bisa merusak DNA, terutama pada pasien anak-anak. Namun, risiko ini sangat kecil untuk terjadi, kemungkinannya hanya 1 banding 2.000 kasus. Jadi, CT scan masih dianggap sebagai pemeriksaan yang cukup aman dan dapat membantu dokter dalam mengevaluasi kondisi pasiennya.
    • Cairan kontras bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang.

    Persiapan teknis sebelum pemeriksaan radiologi

    Pada dasarnya setiap prosedur membutuhkan persiapan yang berbeda-beda. Sebelum menjalani pemeriksaan radiologi, biasanya dokter akan memberi tahu apa saja yang harus dipersiapkan pasien. Berikut beberapa hal umum yang paling sering disarankan dokter:

    • Memakai pakaian yang nyaman dan longgar agar mudah untuk membukanya saat pemeriksaan berlangsung. Meski begitu, beberapa rumah sakit akan memberikan baju khusus untuk dipakai pasien.
    • Melepaskan perhiasan, jam tangan, kacamata, atau alat-alat yang mengandung logam pada tubuh. Jika Anda memiliki implantasi metalik di dalam tubuh, seperti pemasangan ring jantung, atau mur di tulang, segera laporkan ke dokter. Pasalnya, benda-benda tersebut akan memblokir sinar X untuk menembus ke dalam tubuh.
    • Pasien mungkin akan diminta dokter untuk tidak makan dan minum selama beberapa jam sebelum pemeriksaan dilakukan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 12/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan