backup og meta

Kolestasis

Kolestasis

Definisi kolestasis

Kolestasis atau cholestasis adalah kondisi yang terjadi ketika aliran dari organ hati berkurang atau tersumbat. 

Empedu merupakan cairan yang dihasilkan hati untuk membantu mencerna makanan, terutama lemak. Bila aliran empedu berubah, hal ini bisa memicu penumpukan bilirubin. 

Penyakit pada organ liver ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu intrahepatic cholestasis dan extrahepatic cholestasis. Keduanya bergantung pada tingkat kerusakan pada aliran empedu. 

Secara klinis, penyakit hati ini menyebabkan retensi (penahanan) empedu dalam darah. Sementara itu, hal yang paling menonjol dari cholestasis yaitu pruritus dan malabsorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. 

Seberapa umum kondisi kolestasis?

Kolestasis merupakan penyakit hati yang dapat terjadi pada siapa saja. Namun, anak dan remaja cenderung lebih rentan karena pembentukan hati yang belum sempurna. 

Selain itu, tidak ada perbedaan kondisi yang cukup signifikan antara pria dan wanita. Namun, wanita sedikit lebih berisiko mengalami intrahepatic cholestasis dan kolestasis akibat obat. 

Diskusikan dengan dokter terkait kondisi yang mungkin dapat meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit ini. 

Tanda dan gejala

Umumnya, kedua jenis kolestasis memiliki tanda dan gejala yang mirip, seperti: 

  • penyakit kuning,
  • urine berwarna gelap, 
  • warna feses yang terang, 
  • tubuh sulit mencerna makanan tertentu,
  • mual,
  • nyeri perut bagian atas, 
  • kelelahan, dan
  • gatal berlebihan. 

Meski begitu, tidak semua penderita cholestasis memiliki gejala. Bahkan, orang dewasa yang mengalami kolestasis kronis sering tidak mengalami tanda-tanda apa pun. 

Kapan harus periksa ke dokter?

Bila Anda mengalami salah satu atau lebih gejala yang telah disebutkan, segera periksakan diri ke dokter. Semakin cepat Anda mendapatkan penanganan, semakin kecil risiko terkena komplikasi. 

Penyebab

Pada dasarnya, aliran empedu yang tersumbat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Berikut penjelasannya. 

Obat-obatan

Obat-obatan bisa menjadi salah satu penyebab kolestasis. Pasalnya, organ hati berperan penting dalam proses metabolisme obat. 

Sementara itu, hati mungkin akan sulit memetabolisme sejumlah obat daripada lainnya dan mungkin lebih beracun bagi organ pencernaan ini. 

Beberapa obat yang dimaksud meliputi: 

  • antibiotik, seperti amoksisilin dan minocycline, 
  • steroid antibiotik, 
  • anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen, 
  • kontrasepsi oral, 
  • obat anti-epilepsi tertentu, 
  • obat anti-jamur tertentu, 
  • sejumlah obat anti-psikotik, dan 
  • beberapa obat anti-mikroba. 

Maka dari itu, penting untuk selalu minum obat sesuai instruksi dokter dan jangan berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dari dokter. Hal tersebut dikarenakan beberapa obat bersifat hepatotoksik (berpotensi merusak hati).

Penyakit tertentu

Selain obat-obatan, beberapa penyakit ternyata bisa menyebabkan penyumbatan aliran empedu yang memicu kolestasis. 

Ada pun jenis penyakit yang menjadi penyebab penyakit liver ini antara lain: 

Kehamilan

Pada beberapa kasus, ibu hamil dapat mengalami kolestasis. Hal ini bisa terjadi akibat kondisi yang diturunkan, misalnya memiliki ibu atau saudara perempuan dengan kondisi ini selama hamil membuat Anda berisiko

Kondisi yang disebut kolestasis obstetri ini dapat dipicu oleh hormon kehamilan. Pasalnya, hormon kehamilan mungkin memengaruhi fungsi kandung empedu. Akibatnya, empedu menumpuk dan mengalir ke aliran darah Anda.

Faktor risiko

Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit ini, yakni: 

  • bayi baru lahir, 
  • usia kehamilan muda, 
  • berat badan lahir rendah, 
  • sering mengalami kondisi sepsis, serta 
  • waktu nutrisi parenteral yang lama. 

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

Awalnya, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dasar. Setelah itu, Anda mungkin akan menjalani sejumlah pemeriksaan tambahan, seperti:

Apa saja pilihan obat dan pengobatan kolestasis? 

Normalnya, pengobatan penyebab kolestasis menjadi kunci utama. Sebagai contoh, bila obat menjadi penyebab penyakit ini, dokter akan meresepkan obat yang berbeda sesuai kondisi Anda. 

Sementara itu, penyumbatan aliran empedu yang disebabkan oleh tumor mungkin perlu menjalani operasi sesuai dengan instruksi dari dokter. 

Operasi yang disebut sfingterotomi endoskopik ini bertujuan meredakan penyumbatan aliran, baik dengan atau tanpa pemasangan stent (ring). 

Pengobatan kolestasis pada ibu hamil

Normalnya, kolestasis pada ibu hamil akan sembuh setelah melahirkan. Meski begitu, mereka tetap perlu dipantau dengan melakukan pemeriksaan setelah melahirkan. 

Hal ini untuk mengetahui apakah bayi yang dilahirkan berisiko mengalami penyakit yang serupa dengan ibunya selama kehamilan berlangsung.

Pengobatan di rumah

Selain obat-obatan, dokter biasanya meminta Anda untuk mengubah pola makan, terutama ketika mengalami gejala malabsorpsi. 

Pada pasien yang lebih tua, diet tinggi karbohidrat dan protein dapat diganti dengan makanan yang mengandung lemak tak jenuh

Itu sebabnya, Anda benar-benar perlu memperhatikan instruksi dari dokter ketika mengalami masalah liver ini. Bila ada pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nazer, H. (2017). Cholestasis Treatment & Management. Medscape. Retrieved 5 August 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/927624-treatment#showall 

Björnsson E. S. (2016). Hepatotoxicity by Drugs: The Most Common Implicated Agents. International journal of molecular sciences, 17(2), 224. https://doi.org/10.3390/ijms17020224. Retrieved 5 August 2021. 

Cholestasis. (2020). Medline Plus. Retrieved 5 August 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/000215.htm 

Shah, R., & John, S. (2021). Cholestatic Jaundice. Retrieved 5 August 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482279/

Christiano, D. (2018). Everything You Should Know About Cholestasis. Healthline. Retrieved 5 August 2021, from https://www.healthline.com/health/cholestasis

Versi Terbaru

18/08/2021

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Mengenal Tes Fungsi Hati untuk Mendeteksi Kerusakan Hati

Apakah Penderita Batu Empedu Boleh Makan Pedas?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 18/08/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan