Ada berbagai penyakit yang dapat menyerang fungsi empedu, salah satunya primary sclerosing cholangitis. Penyakit ini menyebabkan pembentukan jaringan parut pada saluran empedu sehingga aliran empedu menjadi terhambat.
Apa itu primary sclerosing cholangitis?
Primary sclerosing cholangitis (PSC) adalah penyakit saluran empedu yang ditandai dengan pembentukan jaringan parut pada saluran empedu. Hal ini membuat saluran empedu keras dan sempit sehingga dapat menyebabkan kerusakan hati serius.
Empedu merupakan cairan berwarna hijau kekuningan yang dibuat oleh hati. Cairan ini berfungsi membantu tubuh memecah lemak menjadi asam lemak. Saat Anda tidak sedang mencerna makanan, empedu tersimpan di dalam kantong empedu.
Pada primary sclerosing cholangitis, terjadi peradangan pada saluran empedu yang akhirnya menimbulkan jaringan parut. Jaringan parut merupakan bekas luka yang terbentuk ketika jaringan tubuh mengalami cedera, kerusakan, atau peradangan.
Penyakit yang juga dikenal sebagai kolangitis sklerosis primer ini biasanya berkembang secara perlahan. Tanpa pengobatan yang tepat, penderitanya dapat mengalami infeksi berulang, tumor pada saluran empedu atau pembuluh hati, serta gagal hati.
Gejala primary sclerosing cholangitis
Banyak penderita kolangitis sklerosis primer baru mengalami gejala setelah memiliki penyakit ini selama bertahun-tahun. Gejala bisa saja muncul dengan stabil, hilang dan timbul, atau bertambah parah seiring waktu.
Pada tahap awal penyakit, Anda mungkin mengalami:
Seiring berkembangnya penyakit, Anda dapat mengalami gejala lebih lanjut berupa:
Tidak ada cara untuk memprediksi kapan primary sclerosing cholangitis berkembang jadi parah. Maka itu, jangan abaikan gejala yang Anda alami. Segera kunjungi dokter bila Anda mengalami gatal-gatal parah dan badan lesu tanpa sebab yang jelas.
Anda juga harus memberitahu dokter bila memiliki penyakit Crohn atau kolitis ulseratif dan mengalami kedua gejala tersebut. Pasalnya, banyak di antara penderita kolangitis sklerosis primer juga memiliki penyakit peradangan pada usus.
Penyebab dan faktor risiko kolangitis sklerosis primer
Para ahli belum sepenuhnya mengetahui penyebab pembentukan jaringan parut pada saluran empedu. Meski begitu, mereka meyakini bahwa penyakit ini muncul akibat kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Faktor genetik tampaknya berperan karena PSC kerap terjadi pada beberapa orang dalam satu keluarga yang mempunyai riwayat penyakit ini. Menurut US National Library of Medicine, ini mungkin berkaitan dengan gen human leukocyte antigen (HLA).
HLA membantu sistem imun membedakan protein tubuh dengan benda asing seperti virus dan bakteri. Penderita primary sclerosing cholangitis mungkin memiliki variasi gen HLA tertentu yang menyebabkan peradangan pada saluran empedu.
Selain faktor genetik, banyak pula pasien PSC yang juga memiliki penyakit peradangan usus (inflammatory bowel disease/IBD) seperti penyakit Crohn dan ulseratif kolitis. Akan tetapi, PSC dan IBD biasanya tidak muncul secara bersamaan.
Ada orang-orang yang mengalami PSC bertahun-tahun sebelum ia didiagnosis dengan IBD. Pada kasus lainnya, ada pula orang yang sedang menjalani pengobatan IBD dan ternyata diketahui memiliki PSC.
Secara umum, risiko terjadinya primary sclerosing cholangitis menjadi lebih besar pada orang-orang yang:
- berjenis kelamin pria,
- berusia 30 – 40 tahun,
- menderita penyakit peradangan usus, serta
- bermukim di wilayah Eropa bagian utara.
Diagnosis kolangitis sklerosis primer
Di bawah ini beberapa pemeriksaan yang biasanya dokter lakukan untuk mendiagnosis PSC:
1. Tes fungsi hati
Dokter akan memeriksa sampel darah Anda untuk mengetahui seberapa baik hati Anda bekerja melalui tes fungsi hati. Level enzim hati yang lebih tinggi dari rentang normal dapat menandakan gangguan pada hati dan empedu, termasuk PSC.
2. MRI saluran empedu
Prosedur MRI memanfaatkan gelombang magnetik dan radio untuk menghasilkan gambar hati dan saluran empedu. Prosedur ini biasanya menjadi pilihan pertama dokter karena aman, tanpa rasa sakit, dan tidak invasif.
3. Rontgen empedu
Prosedur ini dikenal dengan endoscopic retrograde cholangiopancreatography. Dokter akan memasukkan tabung panjang fleksibel ke dalam mulut Anda. Setelah itu, ia akan memasukkan pewarna ke dalam saluran empedu agar bisa terlihat dalam rontgen.
4. Biopsi hati
Pada biopsi hati, dokter mengambil sampel hati menggunakan sebuah jarum khusus. Sampel hati lalu akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Dokter umumnya memilih biopsi bila prosedur lainnya tidak memberikan petunjuk mengenai kondisi Anda.
Pengobatan primary sclerosing cholangitis
Sejauh ini, belum ada obat untuk memperlambat pembentukan jaringan parut atau mengembalikan kondisi saluran empedu seperti semula. Pengobatan utama PSC ialah dengan memantau kondisi hati dan mengendalikan komplikasi sebaik mungkin.
Berikut beberapa upaya pengobatan primary sclerosing cholangitis yang dapat Anda lakukan.
1. Pengobatan untuk mengatasi gatal
Gangguan pada hati dan empedu sering kali menimbulkan rasa gatal hebat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, begitu pula dengan PSC. Anda dapat meredakan keluhan ini dengan obat-obatan berikut.
- Obat-obatan yang berikatan dengan asam empedu.
- Antihistamin untuk mengurangi gatal ringan dan membantu Anda tidur.
- Antibiotik seperti rifampin.
- Antagonis opioid seperti naltrexone.
- Ursodeoxycholic acid (UDCA) untuk meningkatkan penyerapan empedu.
2. Pengobatan untuk infeksi
Primary sclerosing cholangitis dapat menyebabkan infeksi bakteri akibat penyumbatan saluran empedu atau aliran balik empedu. Untuk mencegah dan mengatasi infeksi ini, dokter mungkin akan memberikan Anda antibiotik.
3. Pengobatan untuk penyumbatan saluran empedu
Dokter bisa mengatasi penyumbatan saluran empedu menggunakan dilatasi balon atau tabung kecil yang disebut stent. Kedua prosedur ini akan membuka saluran empedu yang tersumbat sehingga empedu dapat mengalir kembali seperti semula.
4. Transplantasi hati
Transplantasi hati merupakan satu-satunya pengobatan yang diketahui dapat menyembuhkan primary sclerosing cholangitis. Dokter bedah akan mengangkat hati yang telah rusak, kemudian menggantinya dengan hati donor yang sehat.
Pengobatan kolangitis sklerosis primer di rumah
Tidak ada pengobatan rumahan yang bisa menyembuhkan kolangitis sklerosis primer. Meski begitu, Anda dapat mendukung pengobatan medis dengan menjaga kesehatan empedu dan hati (liver). Di bawah ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
- Melakukan vaksinasi hepatitis A dan B.
- Tidak mengonsumsi alkohol.
- Menjaga berat badan yang sehat.
- Menggunakan obat-obatan dan bahan kimia dengan bijak.
- Menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter dan apoteker.
- Berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi herbal apa pun.
Primary sclerosing cholangitis merupakan pembentukan jaringan parut pada saluran empedu akibat peradangan. Walaupun tidak bisa diobati, ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mengendalikan gejalanya.
[embed-health-tool-bmr]