Diare yang berlangsung lebih lama dari diare akut juga bisa disebabkan oleh makanan tertentu yang merangsang proses penyerapan di usus jadi lebih cepat. Contoh makanan yang cenderung menyebabkan diare kronis adalah susu dan makanan yang mengandung sorbitol atau fruktosa.
Diare persisten, jenis diare di antara akut dan kronis

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, diare persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari, namun tidak lebih dari 4 minggu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jenis diare ini berlangsung lebih lama ketimbang diare akut tapi lebih singkat dari yang kronis.
Diare persisten terjadi karena adanya infeksi, baik itu virus, bakteri, maupun parasit. Diare jenis ini menyebabkan feses encer berkepanjangan disertai dengan penurunan berat badan. Pada bayi dan anak, diare ini bisa menyebabkan malnutrisi (kekurangan gizi) bila tidak ditangani dengan tepat.
Menurut laporan jurnal Pediatric Gastroenterology Hepatology & Nutrition, diare yang berlangsung lebih lama dari diare akut ini terbagi lagi menjadi dua, yakni:
Diare osmotik
Tipe diare ini terjadi ketika makanan yang ada di usus tidak dapat diserap dengan baik. Akibatnya, cairan berlebihan terbuang bersama feses dan membuat feses jadi encer.
Diare osmotik dapat terjadi karena jenis makanan tertentu dan obat-obatan. Makanan yang menyebabkan diare persisten ini yaitu yang mengandung laktosa, pemanis buatan, seperti aspartam dan sakarin.
Sementara obat-obatan yang memicu diare osmotik adalah penggunaan antibiotik, obat hipertensi, dan obat pencahar yang mengandung bahan aktif seperti natrium fosfat, magnesium sulfat, atau magnesium fosfat.
Orang dengan tipe diare ini harus menghindari makanan dan obat pemicu. Dokter akan meresepkan obat diare medis untuk mengatasinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar