Diare biasanya dapat disembuhkan dengan obat antidiare. Namun, penggunaan obat yang sembarangan justru bisa menurunkan efektivitasnya dalam mengatasi diare. Untuk hasil optimal, simak aturan minum obat diare berikut ini.
Aturan minum obat diare
Diare terjadi ketika seseorang mengalami BAB encer dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari.
Kondisi ini umumnya dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, terkadang Anda perlu minum obat untuk mengatasi diare.
Setiap obat diare memiliki cara kerja dan aturan minum yang berbeda. Oleh sebab itu, penting untuk memahami aturan minum yang tepat guna meningkatkan efektivitasnya dalam mengobati diare.
Nah, berikut ini beberapa jenis obat diare yang biasa dikonsumsi beserta dengan aturan konsumsinya.
1. Oralit
Dehidrasi dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi. Untuk mengatasinya, biasanya Anda bisa mengonsumsi oralit.
Oralit merupakan obat cair yang terdiri dari campuran air, gula, dan garam. Obat ini berfungsi untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dan mencegah dehidrasi.
Obat ini tersedia dalam bentuk serbuk yang harus dilarutkan dengan air sebelum diminum. Untuk mengonsumsinya, Anda perlu melarutkan 1 bungkus oralit dengan 200 ml air putih.
Berikut ini aturan penggunaan atau dosis oralit untuk anak-anak maupun orang dewasa untuk mencegah dehidrasi.
- Anak-anak (di bawah 2 tahun): 50 – 100 ml air oralit setelah buang air besar.
- Anak-anak (2 – 10 tahun): 100 – 200 ml, setelah buang air besar.
- Dewasa ( di atas 10 tahun): 200 – 400 ml, setelah buang air besar.
Perlu Anda ketahui, oralit tidak dapat menyembuhkan penyebab diare, seperti infeksi pencernaan. Obat ini hanya berfungsi mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang karena diare.
2. Loperamide

Loperamide mengatasi diare berkepanjangan, terutama pada penderita penyakit Crohn, ulcerative colitis (radang usus), dan irritable bowel syndrome.
Obat ini bekerja dengan memperlambat pergerakan makanan saat melewati saluran pencernaan. Hal ini membuat tubuh menyerap lebih banyak air dari usus sehingga feses menjadi lebih padat.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul. Aturan minum loperamide untuk mengatasi diare yakni sebagai berikut.
- Diare akut: dosis awal 4 mg, diikuti 2 mg setiap kali buang air besar.
- Diare kronis: dosis awal 4 mg, diikuti 2 mg setiap kali buang air besar. Pemberian dosis tidak boleh melebihi 16 mg per hari.
Hindari mengonsumsi obat ini lebih dari 2 hari, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
3. Bismuth subsalicylate
Bismuth subsalicylate biasanya digunakan untuk mengobati diare pada orang dewasa dan remaja. Obat ini dapat membantu mengatasi nyeri perut, heartburn, atau mual.
Cara kerja bismuth subsalicylate adalah mengurangi kandungan air dalam feses sehingga menjadi lebih padat, mengurangi peradangan, dan membunuh bakteri penyebab diare.
Mengutip Mayo Clinic, berikut ini aturan dan dosis obat bismuth subsalicylate dalam bentuk tablet guna mengatasi diare dan nyeri perut.
- Orang dewasa dan remaja di atas 12 tahun: 2 tablet yang diminum setiap setelah jam atau 1 jam sekali. Hindari konsumsi lebih dari 16 tablet dalam waktu 24 jam.
Obat ini tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak usia dibawah 12 tahun. Konsumsi obat dengan satu gelas air putih. Hindari menghancurkan atau mengunyah tablet.
4. Probiotik

Mengonsumsi probiotik juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi diare. Probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan bakteri di usus.
Selain itu, probiotik mampu menjaga kesehatan saluran pencernaan, menghasilkan agen antimikroba, dan meningkatkan sistem imun tubuh.
Probiotik dapat Anda temui dalam makanan, seperti yoghurt, tempe, kombucha, kimci, atau kefir. Probiotik juga tersedia dalam bentuk suplemen, bubuk, atau kapsul yang tersedia di toko obat.
Meski umumnya aman dikonsumsi, pastikan berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis dan aturan konsumsi suplemen probiotik.
5. Antibiotik
Obat antibiotik biasanya diberikan untuk mengatasi kasus diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama jika gejalanya tidak membaik setelah beberapa hari.
Mengutip studi dalam jurnal Military Medicine, beberapa jenis antibiotik yang umumnya diresepkan untuk mengobati diare, yaitu azithromycin, levofloxacin, dan rifaximin.
Setiap jenis antibiotik tersebut memiliki dosis dan aturan minum yang berbeda-beda. Jadi, pastikan untuk mengikuti anjuran dari dokter.
Obat ini perlu dikonsumsi tepat waktu dan dihabiskan untuk membunuh bakteri. Hindari menghentikan konsumsi antibiotik tanpa berkonsultasi dengan dokter guna menghindari risiko kekebalan antibiotik.
Hal yang perlu diperhatikan agar diare cepat sembuh
Setelah mengetahui aturan minum obat mencret, berikut hal lain yang perlu Anda perhatikan untuk membantu penyembuhan diare.
- Selalu ikuti dosis dan aturan pakai obat. Saat mengonsumsi obat antidiare, pastikan selalu membaca dan mengikuti petunjuk pemakaian pada kemasan atau ikuti saran dari dokter. Jangan minum melebihi dosis yang dianjurkan.
- Perhatikan lama penggunaan. Beberapa obat antidiare hanya digunakan untuk jangka pendek (1 – 2 hari). Jika diare tidak membaik dalam 2 hari dan disertai dengan gejala lain, seperti demam, feses berdarah, atau muntah, segera konsultasi dengan dokter.
- Perbanyak konsumsi air putih. Diare rentan memicu dehidrasi jadi pastikan minum banyak air putih dan hindari minuman berkafein, bersoda, atau alkohol.
- Pilih makanan yang aman. Konsumsi makanan lunak, seperti pisang, roti tawar, atau kentang rebus. Hindari makanan pantangan diare, yakni makanan berlemak, pedas atau tinggi gula.
Diare umumnya bisa sembuh dengan perawatan mandiri dan minum obat yang tepat. Namun, jika pengobatan mandiri tidak berhasil dan gejala memburuk, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter.
Kesimpulan
Inilah aturan minum obat diare berdasarkan jenis obatnya.
- Oralit dikonsumsi setelah buang air besar. Untuk dewasa (di atas 10 tahun), konsumsi 200 – 400 ml. Anak anak (2 – 10 tahun) konsumsi 100 – 200 ml; anak-anak (di bawah 2 tahun) konsumsi 50 – 100 ml.
- Loperamide untuk diare akut, konsumsi 4 mg diikuti 2 mg setiap BAB. Untuk diare kronis, dosis awal 4 mg, diikuti 2 mg setiap BAB.
- Bismuth subsalicylate hanya dikonsumsi oleh orang dewasa dan remaja di atas 12 tahun, diminum sebanyak 2 tablet setiap 30 menit atau 1 jam sekali.
- Aturan minum antibiotik disesuaikan dengan resep dari dokter.
[embed-health-tool-bmr]