backup og meta

Vaksin Rotavirus, Bermanfaat untuk Mencegah Diare Parah pada Anak

Vaksin Rotavirus, Bermanfaat untuk Mencegah Diare Parah pada Anak

Sistem kekebalan tubuh bayi belum terbentuk sempurna, maka ia butuh vaksin untuk mencegah penularan penyakit. Salah satu jenis vaksinasi atau imunisasi anak yang masuk ke dalam rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah rotavirus. Apa itu vaksin rotavirus dan mengapa penting? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa manfaat vaksin rotavirus?

Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), imunisasi atau vaksin rotavirus berfungsi untuk mencegah penyakit diare akibat rotavirus.

Namanya mungkin terdengar asing, tetapi rotavirus termasuk salah satu jenis virus yang menyebabkan infeksi saluran pada sistem pencernaan.

Lebih lanjut IDAI menjelaskan bahwa rotavirus menyebabkan 60—70% kasus diare pada anak. Selain itu, virus ini sangat mudah menyebar pada bayi dan anak-anak.

Penyakit rotavirus menyebabkan diare parah, muntah demam, dan sakit perut.

Bahkan WHO menyebutkan, anak-anak yang menderita penyakit rotavirus bisa mengalami dehidrasi dan kemungkinan perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Data dari WHO menyebutkan bahwa sekitar 33 dari 100 ribu anak usia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahun akibat infeksi rotavirus.

Anda bisa mencegah kondisi tersebut dengan pemberian imunisasi rotavirus mulai sejak bayi usia 6 minggu (2 bulan).

WHO juga merekomendasikan imunisasi rotavirus masuk ke dalam program imunisasi nasional, terutama pada negara-negara Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika. 

Apa saja jenis vaksin rotavirus?

bayi tidur setelah imunisasi

WHO menyarankan pemberian vaksin rotavirus dimulai saat bayi berusia 6 minggu (2 bulan) bersamaan dengan vaksin DPT. Apakah aman melakukan kedua vaksin ini bersamaan?

Keduanya memiliki risiko intususepsi (sebagian usus melipat) yang sangat rendah hanya 6 dari 100 ribu imunisasi.

Maka dari itu, tetap aman memberian vaksin rotavirus bersamaan dengan vaksin hepatitis B, DPT (difteri, pertusis, dan tetanus), dan pneumococcal conjugate vaccine (PCV).

Ada dua jenis vaksin rotavirus yang beredar di Indonesia yaitu sebagai berikut.

1. Rotateq

Jenis imunisasi rotavirus ini termasuk dalam vaksin rotavirus pentavalen, sehingga anak mendapatkannya sebanyak tiga kali.

Berdasarkan rekomendasi dari IDAI tahun 2020, berikut jadwal imunisasi rotavirus pentavalen:

  • Bayi usia 2 bulan.
  • Bayi usia 4 bulan.
  • Usia 6 bulan.

Jeda setiap vaksin adalah 4—10 minggu dan harus selesai saat anak usia 32 minggu atau 8 bulan.

2. Rotarix

Jenis imunisasi rotavirus berikutnya adalah rotarix monovalen, pemberiannya sebanyak dua kali.

Pertama pada bayi usia 10 minggu dan kedua saat bayi usia 14 minggu. Pemberian vaksin rotarix maksimal saat anak usia 6 bulan. 

Mengutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), kedua vaksin rotavirus sudah melalui uji klinis dengan melibatkan ribuan bayi.

Hasilnya, sekitar 9 dari 10 bayi yang mendapatkan vaksin terlindungi dari penyakit rotavirus parah seperti demam, muntah, diare, dan perubahan perilaku.

Sementara itu, sekitar 7 sampai 8 dari 10 anak akan terlindungi dari penyakit rotavirus bila mendapatkan imunisasi ini.

Maka dari itu, imunisasi rotavirus terbukti aman dan efektif untuk mencegah rotavirus menyebar dalam tubuh si Kecil.

Pasalnya sebelum vaksin tersedia, banyak anak mendapatkan perawatan di rumah sakit karena menderita rotavirus.

Sekarang, sangat sedikit anak yang mendapatkan imunisasi rotavirus dirawat di rumah sakit karena penyakit ini. 

Berapa harga vaksin rotavirus?

Harga vaksin rotavirus jenis rotateq berkisar dari Rp395.000—Rp585.000, sedangkan tipe rotarix sekitar Rp405.000 – Rp595.000. Namun, harga vaksin bisa berbeda di setiap rumah sakit atau penyedia layanan vaksinasi lainnya. Tanyakan pada pihak penyedia untuk harga yang lebih tepat.

Siapa yang perlu mendapat vaksin rotavirus?

imunisasi polio

Anak-anak sangat rentan terkena penyakit rotavirus, seperti diare parah sehingga mereka yang paling membutuhkan imunisasi ini.

Pemberian vaksin rotavirus secara oral (ke dalam mulut anak). Berikut jadwal pemberian vaksin yang sesuai rekomendasi IDAI.

  • Usia 2 bulan.
  • Umur 4 bulan.
  • Usia anak 6 bulan (untuk jenis vaksin rotavirus pentavalen).

Imunisasi rotavirus pertama pada usia 6—12 minggu dan rangkaian vaksin ini harus sudah lengkap sebelum bayi menginjak usia 8 bulan. 

Siapa saja yang perlu menunda rotavirus?

Imunisasi rotavirus berfungsi untuk mencegah infeksi dan gangguan pencernaan. Apakah ada kondisi yang membuat anak perlu menunda, bahkan tidak mendapatkan vaksin rotavirus sama sekali?

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan dalam situs resminya bahwa ada beberapa kondisi yang membuat seseorang perlu menunda pemberian vaksin rotavirus, seperti berikut ini.

  • Anak memiliki masalah kesehatan.
  • Obat-obatan yang anak konsumsi.
  • Kekhawatiran orangtua terhadap imunisasi.

Faktor tersebut bisa Anda konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis lain agar anak bisa mendapatkan imunisasi rotavirus ketika kondisi sudah membaik. 

Namun, biasanya dokter tidak menyarankan bayi mendapatkan vaksin rotavirus bila memiliki salah satu dari kondisi berikut ini.

  • Alergi anafilaktis yang sangat parah terhadap bahan pada vaksin rotavirus sampai mengancam jiwa.
  • Menderita intususepsi, gangguan pencernaan yang membuat sebagian usus terlipat dan tersumbat.
  • Memiliki Severe Combined Immunodeficiency (SCID), penyakit keturunan yang memengaruhi tubuh dalam melawan infeksi.

Si Kecil juga perlu menunda pemberian vaksin rotavirus bila sedang mengalami sakit sedang atau berat (diare atau muntah) sehingga harus menunggu sampai sembuh. 

Kalau sistem kekebalan tubuh bayi terlihat melemah sebelum pemberian vaksin, Anda perlu memeriksakan beberapa hal, seperti di bawah ini.

  • Penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh (HIV/AIDS).
  • Sedang melakukan perawatan dengan obat steroid atau kanker.

Berkonsultasi dengan dokter untuk beberapa kondisi khusus si Kecil bisa memudahkan tenaga medis dalam mengambil keputusan dalam pemberian vaksin.

Sangat penting untuk memberitahu dokter seputar kondisi yang anak miliki. 

Adakah efek samping vaksin rotavirus?

ciri ciri bayi buta

Sebagian bayi yang mendapatkan imunisasi rotavirus tidak akan mengalami efek samping. Akan tetapi, terkadang ada efek ringan yang hilang dengan sendirinya. Efek samping imunisasi yang berat sangat jarang terjadi.

Berikut beberapa efek samping yang si kecil alami setelah mendapatkan imunisasi rotavirus.

1. Efek samping ringan

Beberapa masalah ringan setelah mendapatkan imunisasi rotavirus adalah sebagai berikut.

Efek imunisasi ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari dan tidak berbahaya. Lebih berbahaya bila anak tidak mendapat imunisasi karena sangat rentan terkena penyakit menular.

2. Efek samping serius

Ada risiko anak akan mengalami intususepsi setelah mendapatkan vaksin rotavirus, tapi ini sangat jarang terjadi.

Intususepsi adalah kondisi penyumbatan usus karena sebagian usus melipat sehingga distribusi makanan dan cairan tersendat. Kondisi ini membutuhkan operasi pembedahan untuk mengobatinya. 

Intususepsi terjadi satu minggu setelah anak menerima vaksin pertama. Meski menyeramkan, efek samping serius ini hanya terjadi 1 kali dari 20 ribu sampai 100 ribu imunisasi pada anak. 

Oleh karenanya, efek ini termasuk ke dalam kategori sangat jarang terjadi. Selain intususepsi, reaksi alergi yang sangat parah juga bisa terjadi meski sangat jarang.

Kemungkinannya hanya 1 banding 1 juta imunisasi dan bisa terjadi dalam beberapa menit atau jam setelah mendapatkan vaksin. 

Kapan harus ke dokter?

Anda harus membawa anak ke dokter ketika si Kecil mengalami efek samping serius yang mengkhawatirkan.

Tanda anak Anda mengalami intususepsi adalah si Kecil menangis tidak berhenti bersamaan dengan sakit perut.

Ciri-ciri bayi mengalami sakit perut, yaitu menarik kaki, menekuk, dan menempelkan ke dada. Tanda-tanda alergi parah yang membahayakan juga perlu penanganan dokter, seperti berikut ini.

  • Gatal-gatal.
  • Pembengkakan pada wajah dan tenggorokan.
  • Kesulitan bernapas.

Kondisi ini akan mulai beberapa menit sampai jam setelah anak mendapatkan imunisasi.

Bila mengalami ini, segera bawa si Kecil ke rumah sakit. Sesampainya di sana, beri tahu petugas medis bahwa anak baru mendapatkan vaksin rotavirus.

Ini akan memudahkan dokter dalam mengenali masalah yang terjadi pada anak.

Kesimpulan

Vaksin rotavirus adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah infeksi rotavirus, penyebab utama diare parah pada bayi dan anak-anak. Pemberian vaksin ini terbukti efektif, dengan sekitar 9 dari 10 bayi yang divaksinasi terlindungi dari gejala berat seperti demam, muntah, diare, dan perubahan perilaku. Jadwal imunisasi rotavirus biasanya dimulai pada usia 2 bulan, dengan dosis lanjutan pada usia 4 bulan dan 6 bulan. Sebelum vaksin tersedia, banyak anak harus dirawat di rumah sakit akibat infeksi rotavirus. Oleh karena itu, imunisasi rotavirus sangat penting untuk melindungi kesehatan anak Anda.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai

Rotavirus. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.who.int/teams/immunization-vaccines-and-biologicals/diseases/rotavirus

Rotavirus infections WPRO. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.who.int/westernpacific/health-topics/rotavirus-infections#tab=tab_1

Rotavirus. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.who.int/teams/health-product-policy-and-standards/standards-and-specifications/norms-and-standards/vaccines-quality/rotavirus

Rotavirus Vaccination. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.cdc.gov/rotavirus/vaccines/index.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fvaccines%2Fvpd%2Frotavirus%2Fpublic%2Findex.html

Rotavirus Vaccine: What You Need to Know. (2018). Retrieved 11 February 2025, from https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/immunizations/Pages/Rotavirus-Vaccine-What-You-Need-to-Know.aspx

Rotavirus vaccine. (N.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.nhs.uk/vaccinations/rotavirus-vaccine/

Vaccines and the Diseases They Prevent. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.cdc.gov/vaccines/by-disease/index.html?CDC_AA_refVal=https%3A%2F%2Fwww.cdc.gov%2Fvaccines%2Fvpd%2Frotavirus%2Findex.html

Masalah Saluran Cerna Anak: Penyebab dan Mengatasinya. (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-saluran-cerna-anak-penyebab-dan-mengatasinya

Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III). (n.d.). Retrieved 11 February 2025, from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii

Versi Terbaru

11/02/2025

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

10 Penyebab Diare yang Tak Boleh Disepelekan

Vaksin Hepatitis A


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 8 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan