backup og meta

5 Pilihan Terapi untuk Anak dengan Down Syndrome

5 Pilihan Terapi untuk Anak dengan Down Syndrome

Merawat anak dengan Down syndrome memang tidak mudah. Keterbatasan yang dimilikinya membuat ia sulit beradaptasi dengan lingkungan dan menjalani kehidupan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, anak dengan Down syndrome butuh mendapat penanganan khusus agar ia bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan baik. Adapun salah satu cara untuk menangani anak dengan Down syndrome adalah melalui berbagai terapi.

Berbagai pilihan terapi untuk membantu anak dengan Down syndrome 

kisah terapi anak autisme

Down syndrome atau sindrom Down adalah kelainan genetik yang terjadi ketika bayi memiliki kelebihan kromosom. Kromosom ekstra ini kemudian mengubah cara otak dan tubuh bayi berkembang.

Akibatnya, bayi yang lahir dengan Down syndrome memiliki ciri fisik yang khas serta mengalami cacat intelektual (retardasi mental) dan keterlambatan perkembangan sepanjang hidupnya.

Si Kecil pun lebih berisiko terhadap beberapa kondisi medis, seperti gangguan jantung dan pencernaan.

Down syndrome merupakan kondisi medis yang tak bisa disembuhkan. Artinya, seseorang yang menderita Down syndrome akan memiliki kondisi ini seumur hidupnya.

Meski demikian, ada beberapa terapi yang bisa dilakukan agar anak dapat belajar mengatasi gejala Down syndrome, termasuk masalah fisik, perilaku, dan komunikasi.

Nantinya, terapi ini diharapkan dapat memberi dampak positif pada pembelajaran dan perkembangan anak.

Adapun jenis terapi yang perlu anak Anda jalankan tergantung pada kondisi masing-masing penderitanya.

Lantas, apa saja terapi tersebut? Berikut adalah beberapa terapi yang bisa anak Anda dapat untuk membantu mengatasi sindrom Down

1. Terapi fisik

Terapi fisik bertujuan untuk membantu membangun dan meningkatkan keterampilan motorik, kekuatan otot, serta memperbaiki postur dan keseimbangan.

Jenis terapi ini penting di awal kehidupan ana  karena kemampuan fisik merupakan keterampilan dasar untuk menunjang keterampilan lainnya.

Sebagai contoh, perkembangan motorik bayi meliputi tengkurap, duduk, merangkak, berdiri, hingga berjalan.

Pada terapi fisik, terapis akan membantu anak untuk mempelajari keterampilan tersebut dengan cara yang aman.

Cara ini juga bisa orangtua praktikkan ketika sedang di rumah bersama dengan anaknya.

Selain mengajari keterampilan tersebut, terapi fisik juga dapat membantu anak Down syndrome untuk mengatasi masalah fisiknya, seperti tonus otot yang rendah.

2. Terapi wicara dan bahasa

Down syndrome umumnya menyebabkan anak terlambat bicara. Tak hanya itu, beberapa anak pun mungkin mengalami sulit bicara karena kelainan struktur mulut atau lidah yang dialami.

Untuk mengatasi hal tersebut, terapi wicara dan bahasa sangat anak Anda butuhkan.

Terapi ini dapat membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi, termasuk percakapan, pengucapan, pemahaman, serta belajar mengingat kata-kata.

Terapis juga mungkin akan membantu anak untuk menggunakan sarana komunikasi alternatif, seperti bahaya isyarat dan gambar sampai ia benar-benar bisa berbicara.

Dengan cara ini, anak dengan Down syndrome dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang sangat ia butuhkan untuk beraktivitas ke depannya.

Pada bayi, terapis juga membantu bayi mempelajari cara menyusui dengan benar. Ini karena menyusui dapat membantu memperkuat otot yang akan anak gunakan untuk bicara.

3. Terapi okupasi

Terapi okupasi dapat membantu anak down syndrome untuk menemukan cara dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Jenis terapi ini mengajarkan cara makan, berpakaian, menulis, menggunakan komputer, atau sekadar memegang suatu benda yang sesuai dengan kondisinya.

Terapi ini juga mungkin dapat menawarkan alat khusus yang bisa membantu anak menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Ambil contoh, pensil yang mudah anak genggam untuk menulis atau menggambar.

Adapun terapi ini dapat terus bermanfaat bagi penderita Down syndrome hingga ia menjelang dewasa.

Pada usia sekolah menengah, terapis okupasi dapat membantu remaja mengidentifikasi pekerjaan, karier, atau keterampilan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

4. Terapi emosional dan perilaku

National Institutes of Health menyebut, anak dengan down syndrome sering merasa frustrasi karena kesulitan berkomunikasi.

Hal ini dapat menyebabkan perilaku kompulsif atau bahkan memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan mental lainnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, anak dengan Down syndrome umumnya membutuhkan terapi emosional dan perilaku.

Jenis terapi ini mencoba memahami mengapa seorang anak bertingkah, menciptakan cara dan strategi untuk mencegah perilaku yang tak diinginkan, serta mengajarkan cara yang positif dalam merespons situasi.

Melalui terapi ini, anak Down syndrome dapat mengatasi masalah emosinya.

Selain itu, orangtua bisa membantu anak Down syndrome dalam mengatasi masalah mental ini serta mencapai potensi penuhnya.

5. Konseling gizi

Selain terapi-terapi di atas, anak dengan Down syndrome mungkin perlu menjalani konseling gizi.

Konseling gizi dapat membantu Anda dan anak Anda untuk merencanakan pola makan anak yang sehat dan sesuai dengan kondisinya.

Konseling ini perlu anak Anda dapatkan karena Down syndrome kerap menyebabkan kelebihan berat badan atau overweight pada anak.

Ini biasanya terjadi karena anak Down syndrome cenderung membakar kalori lebih lambat daripada anak-anak pada umumnya.

Anak pun mungkin jarang melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga, karena masalah kesehatan yang ia miliki.

Prosedur pengobatan lain untuk anak Down syndrome 

pemeriksaan kembung pada bayi

Selain terapi-terapi tersebut, beberapa anak dengan Down syndrome mungkin memerlukan pengobatan lainnya.

Prosedur pengobatan ini umumnya dibutuhkan pada anak Down syndrome yang memiliki kondisi medis terkait yang muncul saat lahir atau berkembang seiring waktu.

Adapun jenis pengobatannya tergantung pada kondisi medis yang anak miliki.

Ambil contoh, anak dengan penyakit jantung, masalah pendengaran dan penglihatan, gangguan pencernaan pada anak, atau autisme.

Selain itu, beberapa orang dengan Down syndrome mungkin perlu mengonsumsi suplemen asam amino atau obat-obatan yang memengaruhi aktivitas otak.

Meski demikian, beberapa penelitian menunjukkan tidak ada manfaat yang bisa diperoleh dengan minum obat ini.

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter, psikolog, atau konselor anak Anda.

Bicarakan mengenai terapi untuk Down syndrome yang tepat sesuai kondisi anak Anda.

Kesimpulan

  • Down syndrome pada anak merupakan kondisi medis yang tidak bisa disembuhkan. Untuk itu, penanganan bertujuan untuk mengatasi gejala yang timbul.
  • Penanganan bisa dilakukan melalui terapi fisik, terapi wicara dan bahasa, terapi okupasi, terapi emosional dan perilaku, serta konseling gizi.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Down syndrome. (2018). Retrieved 3 September 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/down-syndrome/symptoms-causes/syc-20355977

Down Syndrome. (n.d.). Retrieved 3 September 2024, from https://www.childrenshospital.org/conditions/down-syndrome#diagnosis-and-treatment

Down Syndrome: Symptoms & Causes. (2024). Retrieved 3 September 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17818-down-syndrome

What are common treatments for Down syndrome? (n.d.). Retrieved 3 September 2024, from https://www.nichd.nih.gov/health/topics/down/conditioninfo/treatments

Articles. (n.d.). Retrieved 3 September 2024, from https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions—pediatrics/d/down-syndrome-trisomy-21-in-children.html

Down syndrome. (n.d.). Retrieved 3 September 2024, from https://ufhealth.org/conditions-and-treatments/down-syndrome

Versi Terbaru

12/09/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Gangguan Belajar pada Anak, dari Jenis hingga Cara Mengatasinya

Bisakah Down Syndrome Dideteksi Sejak Dalam Kandungan?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 12/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan