Perkembangan otak memiliki peranan penting dalam menentukan kemampuan intelektual seseorang. Salah satu masalah yang bisa muncul ketika otak tidak berkembang dengan optimal adalah retardasi mental.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Perkembangan otak memiliki peranan penting dalam menentukan kemampuan intelektual seseorang. Salah satu masalah yang bisa muncul ketika otak tidak berkembang dengan optimal adalah retardasi mental.
Bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi? Adakah cara untuk mengatasinya supaya otak tetap bisa berfungsi secara optimal? Simak ulasan berikut untuk mengetahuinya!
Retardasi mental (mental retardation) adalah kondisi ketika seseorang memiliki kemampuan intelektual atau kecerdasan di bawah rata-rata.
Dengan kondisi tersebut, mereka yang menyandangnya akan memiliki kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kondisi yang juga dikenal dengan keterbelakangan mental ini akan memengaruhi fungsi intelektual dan perilaku adaptif pada diri seseorang.
Gangguan fungsi intelektual dapat ditandai dengan gangguan belajar, berpikir, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah. Kondisi ini dicirikan dengan nilai IQ di bawah 70.
Sementara itu, hambatan dalam perilaku adaptif melibatkan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti berkomunikasi, bersosialisasi, dan merawat diri.
Mental retardation umumnya terlihat pada anak-anak di bawah 18 tahun. Mereka yang mengalaminya cenderung kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain itu, anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental biasanya kesulitan mempelajari hal baru yang dapat dilakukan dengan mudah oleh anak-anak sebayanya.
Meski begitu, tingkat retardasi mental setiap orang bisa berbeda-beda. Beberapa orang mungkin tidak bisa mempelajari hal baru tetapi masih bisa merawat diri, atau sebaliknya.
Setiap orang yang mengalami keterbelakangan mental mungkin memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung dengan tingkat keparahannya.
Biasanya, semakin tinggi tingkat keterbelakangan intelektual, semakin dini tanda-tandanya dapat diketahui. Berikut adalah tanda-tanda umum dari mental retardation.
Pada kondisi yang lebih buruk, retardasi mental dapat ditandai dengan gejala lain, seperti kejang-kejang, gangguan penglihatan, dan gangguan pendengaran.
Berikut adalah beberapa contoh penyebab retardasi mental. Kondisi ini umumnya sudah berkembang sejak bayi masih di dalam kandungan.
Anak-anak yang mengalami pengalaman traumatis juga memiliki risiko lebih besar memiliki keterbelakangan mental.
Anak dengan retardasi mental membutuhkan penanganan yang tepat. Jika tidak, berikut adalah kondisi lain yang bisa mengancam kesehatan mental dan fisik mereka.
Untuk mendiagnosis keterbelakangan mental, dokter akan memeriksa gejala yang ada sekaligus menanyakan tentang riwayat medis anak dan keluarga.
Proses diagnosis umumnya melewati tiga tahapan, yaitu wawancara dengan orang tua, observasi pada anak dan orang tua, serta pemeriksaan lanjutan.
Berikut adalah beberapa tes yang umum dilakukan untuk mendiagnosis retardasi mental.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, IQ rendah menjadi salah satu pertanda anak memiliki keterbelakangan mental.
Mengutip dari laman Institute for Child Development, berikut adalah tingkatan keterbelakangan mental berdasarkan nilai tes IQ.
Hasil tes IQ memang bisa menggambarkan kemungkinan mental retardation pada anak. Akan tetapi, tes ini tidak bisa dijadikan satu-satunya metode diagnosis.
Tes ini akan membantu dokter menilai keterampilan anak dan membandingkannya dengan keterampilan anak-anak seusianya. Adaptive behavior test akan menilai tiga aspek berikut.
Untuk mengetahui penyebab pasti retardasi mental, dokter mungkin membutuhkan pemeriksaan fisik penunjang, seperti:
Pada ibu hamil, tes untuk memeriksa kelainan genetik bisa dilakukan dengan amniosentesis atau NIPT.
Retardasi mental bukanlah kondisi yang bisa disembuhkan. Dengan begitu, orang-orang yang mengalaminya akan hidup dengan kondisi ini seumur hidup.
Meski begitu, ada beberapa terapi yang bisa diikuti untuk meningkatkan keterampilan seseorang dengan keterbelakangan mental.
Berikut adalah beberapa metode terapi tersebut.
Selain terapi, dokter juga bisa memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala mental retardation, seperti obat antikonvulsan untuk kejang-kejang atau pelemas otot untuk mengendalikan gerak tubuh.
Keluarga dan orang-orang di sekitar memiliki peran penting dalam merawat seseorang dengan keterbelakangan mental.
Supaya kondisi anak tidak semakin memburuk, berikut adalah beberapa perawatan rumahan yang bisa diberikan.
Mental retardation bukanlah kondisi yang bisa dicegah. Namun, Anda bisa mengurangi risiko anak lahir dengan keterbelakangan mental dengan cara menerapkan gaya hidup sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar