Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Retardasi mental (mental retardation) adalah kondisi ketika kecerdasan atau kemampuan mental seseorang berada di bawah rata-rata, disertai dengan kurangnya keterampilan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Lebih lanjut, seseorang dengan kondisi yang sering disebut sebagai keterbelakangan mental ini memiliki keterbatasan dalam dua bidang, yaitu:
Adapun tingkat keterbatasan tersebut bisa bervariasi pada setiap orang. Seseorang mungkin saja hanya kesulitan memberi tahu orang lain tentang keinginan dan kebutuhannya, sedangkan orang lainnya tidak dapat mengurus diri sendiri. Namun, sebagian besar orang dengan cacat mental masih dapat mempelajari keterampilan baru, meski dengan lebih lambat.
Beberapa kasus keterbelakangan mental ini didiagnosis sejak lahir. Namun, Anda mungkin tidak menyadari bahwa anak Anda memiliki kondisi ini hingga mereka tidak dapat mencapai perkembangan yang semestinya. Hampir semua kasus ini didiagnosis hingga anak berusia 18 tahun.
Selain itu, perlu dipahami pula, retardasi mental bukanlah suatu gangguan mental. Namun, seseorang dengan kondisi ini lebih mungkin mengalami gangguan mental dibandingkan orang lainnya, seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, hingga skizofrenia.
Dilansir dari MedlinePlus, retardasi mental memengaruhi sekitar 1-3 persen populasi di dunia. Namun sayangnya, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 25 persen yang diketahui penyebab spesifiknya. Adapun pria lebih mungkin didiagnosis dengan cacat mental dibandingkan wanita.
Keterbelakangan mental dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gejala umum dari keterbelakangan atau cacat mental adalah:
Selain itu, seseorang yang memiliki kecacatan mental, mungkin akan mengalami masalah perilaku berikut:
Selain itu, pada kondisi yang parah, seseorang dengan keterbelakangan mental juga kerap mengalami gejala lainnya, seperti kejang, gangguan penglihatan, atau gangguan pendengaran.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab dari retardasi mental. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat memicu kondisi tersebut:
Faktor-faktor risiko cacat mental umumnya terkait dengan penyebab-penyebab di atas. Berikut adalah faktor-faktor yang dimaksud:
Untuk mendiagnosis keterbelakangan mental, dokter akan memeriksa tanda-tanda yang timbul serta riwayat medis anak Anda dan keluarga Anda. Ini umumnya dilakukan dengan tiga tahap, yaitu wawancara dengan Anda, observasi pada anak Anda, serta berbagai tes pemeriksaan.
Berikut adalah beberapa tes yang umum dilakukan untuk mendiagnosis retardasi mental:
Tes kecerdasan standar (tes IQ), seperti Stanford-Binet Intelligence Test, dapat membantu dokter melihat IQ anak. Ini merupakan alat utama yang dapat mengukur fungsi intelektual seseorang, termasuk kemampuan mental untuk belajar, nalar, memecahkan masalah, dan sebagainya.
Umumnya, anak yang memiliki nilai IQ di bawah 70 tergolong memiliki retardasi mental. Adapun besaran nilai pastinya dapat menentukan tingkat keparahan cacat mental yang dialami seseorang. Dilansir dari Emory University School of Medicine, berikut adalah gambaran IQ pada penderita keterbelakangan mental:
Tes ini dapat membantu dokter menilai keterampilan sehari-hari dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Ada tiga hal yang dinilai pada tes ini, yaitu:
Selain tes yang spesifik pada pengukuran intelektual dan sikap adaptif, berbagai tes penunjang juga mungkin akan dilakukan. Ini biasanya mencakup tes laboratorium (tes darah dan tes urine), tes pencitraan, hingga tes elektroensefalografi (EEG).
Berbagai tes ini dapat membantu dokter untuk mendeteksi berbagai masalah medis yang mungkin terkait dengan retardasi mental, seperti gangguan metabolisme dan genetik, masalah pada struktur otak, gangguan pendengaran, gangguan pembelajaran, masalah emosional, termasuk kejang.
Tes ini pun dibutuhkan untuk mengeliminasi kondisi medis lain sebelum mendiagnosis anak dengan keterbelakangan mental.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Retardasi mental adalah kondisi seumur hidup. Meski demikian, perawatan sedini mungkin dan berkelanjutan dapat membantu meningkatkan kemampuan anak dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, termasuk dalam belajar, keterampilan sosial, dan keterampilan kehidupan.
Adapun perawatan yang diberikan bisa meliputi terapi perilaku, terapi okupasional, konseling dan pengobatan. Jenis perawatan yang diberikan tentu disesuaikan dengan masalah fisik dan mental yang dialami masing-masing pasien.
Perlu dipahami pula, dukungan keluarga juga sangat berperan dalam menjalani perawatan ini. Anda akan mendapatkan rencana layanan keluarga yang menjelaskan keperluan anak Anda. Konsultasikan rencana perawatan tersebut kepada dokter yang menangani anak Anda.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda atau anak Anda mengatasi retardasi mental:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar