Lemak
Tak selalu buruk, lemak juga dibutuhkan tubuh untuk kesehatan. Ya, asupan lemak yang tepat diperlukan untuk membantu penyerapan vitamin, mengatur suhu tubuh, sumber energi, dan nutrisi untuk otak si kecil. Pastikan anak Anda mendapatkan asupan lemak yang baik.
Lemak baik, alias lemak tak jenuh bisa Anda dapatkan dari ikan tuna, sarden, teri, tongkol, kakap, salmon, alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
Berapa porsi makan yang ideal untuk balita?

Balita membutuhkan kalori sekitar 1.000-1.500 kkal per hari tergantung dari usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisiknya. Nah, untuk memenuhi kebutuhan kalori tersebut, berikut contoh porsi makan yang dapat diberikan ke anak dalam satu hari:
- Karbohidrat sebanyak 2-3 porsi. Satu porsinya setara dengan 100 gram atau ¾ gelas belimbing.
- Protein 4–5 porsi. Satu porsinya setara dengan 35-50 gram. Anda bisa memberikan satu ayam paha bawah atau daging setengah ukuran tangan orang dewasa.
- Minyak 2-5 sdt.
- Buah–buahan ½-2 porsi. Satu porsinya sama dengan satu buah jeruk besar atau sepotong semangka.
- Sayuran ½-2 porsi. Satu porsinya setara dengan satu mangkuk sayuran matang tanpa kuah.
- Produk susu 1–2 porsi. Satu porsinya setara dengan 150-200 ml atau segelas belimbing.
Berapa kali idealnya balita harus makan?

Balita idealnya makan sebanyak 5-6 kali setiap hari. Orangtua bisa membaginya menjadi:
- Sarapan
- Camilan menjelang siang
- Makan siang
- Camilan tengah hari
- Makan malam
- Camilan sebelum tidur
Camilan malam bisa dilewati saja jika anak sudah tidur. Beberapa camilan sehat yang bisa Anda berikan untuk si kecil adalah buah, sayur, puding, yoghurt, keju, biskuit, dan susu.
Berbagai pantangan makanan untuk balita

Berikut beberapa pantangan makanan untuk balita yang harus orangtua ketahui:
- Makanan tinggi gula seperti permen, jus dengan tambahan gula, cokelat, es krim, soda, dan lain sebagainya. Makan yang terlalu banyak gula akan memicu obesitas, resistensi insulin, hingga diabetes.
- Makanan tinggi asam lemak jenuh dan trans seperti gorengan, pizza, dan martabak. Berbagai jenis makanan tersebut dapat menyebabkan kenaikan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Sebaiknya, pilih makanan dengan lemak sehat seperti dari minyak zaitun, kacang, dan alpukat.
- Junk food atau makanan siap saji. Makanan ini biasanya tinggi karbohidrat dan garam, tapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Oleh sebab itu, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas hingga gangguan penyakit lainnya yang ditimbulkan akibat kegemukan. Selain menyebabkan masalah kesehatan, obesitas juga dapat menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri dan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitarnya.
- Makanan tinggi garam. Makanan jenis ini dapat membuat penumpukkan air di dalam tubuh, sehingga perut terasa lebih begah dan kembung. Makanan tinggi garam juga dapat menyebabkan hipertensi dan gangguan pembuluh darah.
Menerapkan pola makan sehat untuk balita sejak dini

Pola makan sehat untuk balita harus dibiasakan sedari kecil. Agar si kecil terbiasa menerapkan pola makan sehat, maka ibu dan keluarga di rumah juga harus ikut berperan. Ingat, anak cenderung akan meniru orangtua atau orang terdekat yang berada di sekitarnya. Jadi, berikanlah contoh makan makanan yang baik dengan pola dan pemilihan makan yang benar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar