Apakah anak Anda merasa mudah lelah, bahkan setelah melakukan aktivitas yang ringan? Apakah ia sering mengeluh pusing mendadak atau mual? Jika ya, mungkin tekanan darah rendah terjadi pada anak Anda.
Tekanan darah rendah yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ vital. Agar lebih waspada, simak info mengenai kondisi ini melalui ulasan berikut.
Apa itu tekanan darah rendah pada anak?
Tekanan darah rendah atau hipotensi terjadi ketika tubuh tidak mampu mempertahankan tekanan darah dalam kisaran normal.
Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Jika pembacaan tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg, kondisi ini merupakan kasus hipotensi.
Meski begitu, tekanan darah normal anak bervariasi tergantung pada usianya. Artinya, tekanan darah yang menandakan hipotensi pada anak juga bisa berbeda tergantung pada usia mereka.
Melansir University of Iowa Steady Family Children’s Hospital, berikut adalah angka sistolik (angka atas pada bacaan tekanan darah) di segala usia anak yang menandakan bahwa ia memiliki tekanan darah rendah.
- Anak 1—10 tahun : <70 mmHg + (usia dalam tahun x 2)
- Anak > 10 tahun (termasuk remaja) : <90 mmHg
Tekanan darah adalah ukuran seberapa keras darah mendorong dinding arteri saat bergerak melalui tubuh. Sementara darah yang melalui arteri berfungsi untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh.
Jika dibiarkan dan tekanan darah menjadi sangat rendah, tubuh anak bisa kekurangan oksigen untuk menjalankan fungsinya. Akibatnya, kerusakan pada organ vital, seperti jantung, otak, dan ginjal, bisa terjadi.
Meski hipotensi pada anak dapat disembuhkan, penting untuk mendiagnosis penyebabnya guna memastikan apa pengobatan yang terbaik.
Gejala tekanan darah rendah pada anak
Beberapa anak dengan hipotensi tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, beberapa lainnya bisa merasakan gejala tertentu.
Berikut ini beberapa gejala tekanan darah rendah pada anak dan remaja yang paling sering terjadi.
- Pusing pada anak.
- Pingsan.
- Penglihatan kabur.
- Kliyengan.
- Detak jantung lebih cepat dari normalnya dan iramanya menjadi tidak teratur.
- Linglung.
- Anak merasa mual atau merasa tidak enak badan.
- Lemah.
- Kulit jadi dingin dan basah.
- Merasa haus lebih dari biasanya.
- Susah fokus atau berkonsentrasi.
Kapan perlu menghubungi dokter?
Segera hubungi dokter jika anak Anda memiliki gejala seperti berikut.
- Anak sulit bernapas.
- Pingsan.
- Feses berwarna hitam atau merah tua.
- Mengalami demam tinggi.
- Mengalami nyeri dada dan denyut jantung tidak teratur.
Tekanan darah rendah mungkin bukanlah kondisi umum pada anak-anak, tetapi juga bukanlah hal yang mustahil.
Anda dapat dengan mudah mengobati kondisi ini dengan berkonsultasi kepada dokter anak Anda.
Apa saja penyebab tekanan darah rendah pada anak?
Tekanan darah rendah dapat terjadi karena berbagai faktor. Berikut adalah berbagai penyebab dari tekanan darah rendah pada anak.
1. Dehidrasi
Dehidrasi pada anak terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dikonsumsi.
Kondisi ini bisa terjadi karena anak mengalami demam , diare berat, muntah, atau aktivitas fisik yang berlebihan.
2. Efek samping obat
Obat-obatan tertentu dapat melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Misalnya, obat untuk tekanan darah tinggi pada anak atau yang terkait dengan masalah jantung.
3. Anemia
Kekurangan sel darah merah atau anemia merupakan penyebab utama dari hipotensi pada anak-anak dan remaja.
Anemia pada anak bisa terjadi karena anak kekurangan vitamin B12 atau zat besi yang berperan untuk memproduksi sel darah merah.
Setidaknya, satu dari tiga anak di bawah usia 5 tahun rentan terkena anemia yang dapat mengganggu perkembangan otaknya.
Hal ini dapat menimbulkan masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi dan memori yang mempengaruhi kemampuan belajar anak.
4. Melakukan gerakan cepat
Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah yang cepat dan tiba-tiba) terjadi karena perubahan mendadak dalam posisi tubuh.
Ini biasanya terjadi ketika anak tiba-tiba bangkit berdiri setelah berbaring atau duduk cukup lama.
5. Masalah kesehatan lainnya
Jika anak Anda memiliki kondisi medis tertentu, mungkin penyakit inilah yang menjadi penyebab hipotensi pada anak dan remaja.
Masalah kesehatan ini bisa berupa penyakit jantung pada anak, penyakit infeksi yang parah atau cedera yang menyebabkan perdarahan hebat.
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Dokter akan mencari tahu penyebab hipotensi pada anak dengan memantau tekanan darah dan melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter mungkin juga menyarankan anak Anda untuk menjalani beberapa tes berikut untuk memastikan penyebabnya.
- Tes urine.
- EKG.
- Tes darah.
- USG, rontgen, CT scan, atau MRI.
Apa saja pengobatan untuk tekanan darah rendah pada anak?
Pengobatan tekanan darah tergantung pada penyebab dan gejala yang mendasarinya. Dalam banyak kasus, tekanan darah rendah dapat diatasi dengan perawatan sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah.
Untuk hipotensi karena anemia kekurangan zat besi, pastikan si Kecil mendapatkan asupan zat besi harian yang cukup. Asupan zat besi optimal dapat didapatkan dari makanan bergizi seimbang dan susu pertumbuhan terfortifikasi.
Bunda bisa berikan si Kecil susu yang terfortifikasi kombinasi unik zat besi dan vitamin C untuk dukung penyerapan zat besi hingga 2x lipat. Sehingga dapat membantu penuhi kebutuhan zat besi harian si Kecil.
Hipotensi karena dehidrasi relatif ringan dan dapat pulih. Dokter anak akan menyarankan Anda untuk memberikan lebih banyak cairan kepada anak guna mengatasi dehidrasi.
Jika anak menderita hipotensi karena obat tertentu, maka dokter akan mengubah dosis atau beralih ke obat yang berbeda.
Jangan berhenti memberikan obat-obatan kepada anak Anda tanpa berbicara dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter juga mungkin dapat memberikan obat-obatan untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu yang menjadi penyebab hipotensi.
Misalnya, antibiotik untuk mengatasi penyakit infeksi atau menghentikan diare pada anak.
Untuk hipotensi yang parah, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk menaikkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung anak Anda.
Konsultasikan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.
Kesimpulan
- Anak dapat dikatakan memiliki tekanan darah rendah atau hipotensi apabila tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg. Namun, sebenarnya bergantung kembali kepada usianya.
- Hipotensi dapat menyebabkan anak mengalami pusing, detak jantung yang lebih cepat, linglung, hingga kulit menjadi dingin dan basah.
- Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pada anak di antaranya dehidrasi, efek samping obat, anemia, reaksi alergi, dan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung.
- Tekanan darah rendah sering kali tidak menimbulkan masalah apa pun. Namun, tekanan darah yang terlalu rendah atau terjadi secara tiba-tiba bisa menyebabkan syok, sehingga perlu penanganan medis segera.
[embed-health-tool-vaccination-tool]