Penyakit ginjal tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga bisa dialami anak-anak. Ini adalah kondisi ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi. Sebagai orangtua, penting untuk mengetahui penyebab, gejala, dan cara merawat anak dengan penyakit ginjal. Berikut penjelasan seputar penyakit ginjal pada anak selengkapnya.
Apa itu penyakit ginjal pada anak?
Mengutip dari situs resmi University of Rochester Medical Center, penyakit ginjal adalah kerusakan ginjal yang menurunkan fungsi organ tersebut. Kondisi ini bisa terjadi dalam jangka pendek sampai permanen.
Penyakit ginjal memiliki dua jenis, yaitu.
1. Penyakit ginjal akut
Jenis penyakit ginjal yang satu ini menyerang secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, penyakit ginjal akut bisa lebih cepat pulih dan ginjalnya berfungsi normal kembali.
Namun, tidak menutup kemungkinan kondisinya bisa menjadi lebih serius dan berlangsung cukup lama.
2. Penyakit ginjal kronik
Sementara itu penyakit ginjal kronik adalah kondisi kerusakan ginjal yang berlangsung secara perlahan, biasanya lebih dari 3 bulan.
Kondisi ini kemungkinan besar bisa berubah menjadi gagal ginjal permanen.
Apa gejala penyakit ginjal pada anak?
Ada beberapa ciri-ciri penyakit ginjal pada anak yang perlu diwaspadai, yaitu.
- Ada pembengkakan (edema) yang simetris pada kaki kiri dan kanan.
- Hematuria, darah dalam urine.
- Leukosituria, peningkatan jumlah leukosit (sel darah putih) pada urine.
- Proteinuria, peningkatan pengeluaran protein dalam urine.
- Oliguria, penurunan produksi urine.
- Hipertensi.
- Anemia.
- Gangguan pertumbuhan.
- Kelainan tulang.
- Sesak napas.
- Demam secara berulang.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk diagnosis lebih lanjut jika anak Anda mengalami satu atau lebih gejala di atas.
Apa penyebab penyakit ginjal pada anak?
Penyebab sakit ginjal anak dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu penyakit ginjal akut dan kronik.
Namun, secara umum, ini adalah penyebab penyakit ginjal pada anak, dilansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).
- Cacat lahir.
- Penyakit keturunan.
- Infeksi.
- Sindrom nefrotik.
- Penyakit sistemik (kelainan kondisi sistem metabolisme tubuh).
- Trauma.
- Penyumbatan di saluran kemih.
Penyebab tersering penyakit ginjal pada anak <5 tahun yaitu kelainan bawaan seperti ginjal polikistik dan sumbatan saluran kemih.
Sementara pada anak >5 tahun, penyebab terseringnya adalah gangguan pada penyerapan ginjal (glomerulus) seperti sindrom nefrotik dan nefritis lupus hingga kelainan bawaan.
Secara spesifik, penyebab penyakit ginjal bisa dibedakan menjadi tiga, pra-renal, renal, dan pasca renal, mengutip dari media briefing: Kenali Gangguan Ginjal pada Anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyebab penyakit ginjal pra-renal meliputi berikut ini.
- Dehidrasi.
- Perdarahan.
- Luka bakar.
- Infeksi berat (sepsis).
- Kelainan jantung.
Sementara penyebab penyakit ginjal renal, yaitu.
- Kelainan bawaan pada ginjal.
- Glomerulonefritis.
- Kelainan pada pembuluh darah ginjal.
- Kerusakan struktur ginjal.
Untuk penyebab penyakit ginjal pasca renal, seperti berikut ini.
- Kelainan bawaan pada saluran kemih.
- Penyumbatan pada saluran kemih.
Penyebab pra renal artinya penyebab kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh masalah di luar ginjal.
Penyebab renal artinya memang kerusakan ginjal yang disebabkan karena masalah di ginjal itu sendiri. Sementara pasca ginjal adalah penyebab kerusakan ginjal karena gangguan di saluran ginjal.
Kondisi kronis lain juga bisa menjadi penyebab penyakit ginjal kronik pada anak, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi. Keduanya bisa menyebabkan masalah pada ginjal.
Faktor risiko penyakit ginjal pada anak
Bila orangtua atau keluarga mengetahui faktor risiko anak terkena penyakit ginjal, dokter perlu melakukan skrining secara berkala kepada kelompok tersebut.
Faktor risikonya yaitu sebagai berikut.
- Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
- Riwayat gangguan ginjal akut
- Hipertensi, obesitas, dan diabetes
- Riwayat gangguan saluran kemih
- Ada kelainan ginjal yang sudah diketahui
- Ada riwayat penyakit ginjal pada keluarga
Bila si kecil memiliki faktor di atas, perlu melakukan skrining secara berkala.
Apa komplikasi yang bisa terjadi pada anak dengan penyakit ginjal?
Mengingat ginjal memiliki fungsi yang sangat banyak, kerusakan fungsi ginjal bisa berpengaruh pada sistem dan metabolisme seseorang.
Komplikasi yang bisa terjadi yaitu sebagai berikut.
- Anemia.
- Masalah dengan jantung dan pembuluh darah.
- Penyakit tulang.
- Nyeri pada tulang, sendi, dan paha.
- Gizi buruk.
- Kulit menjadi kering, iritasi dan gatal.
Anda perlu berkonsultasi ke dokter sebelum penyakit ginjal berubah menjadi komplikasi.
Bagaimana penyakit ginjal anak didiagnosis?
Untuk mendiagnosis anak memiliki masalah pada ginjal, ada tiga tahap pemeriksaan yang perlu dilakukan, yaitu sebagai berikut.
- Laboratorium (tes darah, urine, kreatinin, elektrolit, profil lipid).
- Pencitraan (USG, CT-Scan MRI).
- Lainnya (biopsi ginjal).
Sulit membedakan kondisi gangguan ginjal kronik atau akut pada anak saat ia datang ke rumah sakit. Namun, hasil USG bisa menunjukan tanda-tandanya.
Mengutip dari situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada penyakit ginjal akut, USG menunjukkan sedikit pembesaran pada ginjal anak.
Selain itu, dari hasil pemeriksaan darah anak juga ditemukan anemia hemolitik dan kadar trombosit menurun.
Sementara pada penyakit ginjal kronik (PGK), ditemukan riwayat penyakit ginjal pada keluarga, gambar USG menunjukkan ginjal mengecil, asimetris, dan bisa terdapat kista.
Bagaimana cara merawat anak dengan penyakit ginjal?
Anak-anak yang mengalami penyakit ginjal akan didampingi oleh dokter anak dan nefrologi, yakni dokter yang khusus melakukan pemeriksaan ginjal si kecil.
Perawatan anak dengan kondisi penyakit ginjal tergantung gejala, usia, jenis, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahannya.
Perawatan yang dilakukan yaitu.
- Pemberian cairan.
- Obat-obatan diuretik untuk meningkatkan jumlah urine.
- Pengawasan terhadap kadar garam dalam darah (elektrolit) seperti kalium, natrium, dan kalsium.
- Obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah.
- Obat untuk membantu pertumbuhan tulang, mencegah kehilangan kepadatan tulang, anemia.
- Mengubah pola maka.
Anak juga perlu mengurangi atau membatasi konsumsi beberapa kandungan yaitu:
- protein,
- kalium,
- fosfor, dan
- sodium (garam).
Kandungan di atas memang sangat penting untuk pertumbuhan anak. Namun, ginjal tidak bisa membuang limbah yang berasal dari makanan tinggi protein, kalium, fosfor, dan sodium.
Dokter akan berdiskusi dengan orangtua tentang kadar protein yang dibutuhkan oleh anak dengan gangguan ginjal.
Pencegahan penyakit ginjal pada anak
Untuk menghindarkan si kecil dari risiko penyakit ginjal, orangtua perlu melakukan langkah-langkah pencegahan pada faktor penyebabnya.
Caranya yaitu berikut ini.
- Cukupi kebutuhan cairan anak.
- Cegah dehidrasi pada anak, terutama saat sedang diare atau muntah-muntah.
- Kurangi paparan terhadap infeksi, termasuk saat kehamilan.
- Konsultasi seputar masalah genetik untuk mencegah penyakit ginjal yang diturunkan.
- Deteksi dini hipertensi dan diabetes pada anak.
Bila anak sudah terkena penyakit ginjal, lakukan pengobatan dan kontrol secara teratur. Dokter juga melakukan penanganan pada hipertensi, anemia, dan proteinuria.
[embed-health-tool-vaccination-tool]