Kondisi sakit kepala ini terjadi karena cairan di otak tidak mengalir dengan lancar saat balita dan anak-anak sedang berbaring. Selain itu cairan serebrospinal ini juga bisa menumpuk selama si kecil tidur.
Sakit kepala sebagai gejala hidrosefalus biasanya juga disertai dengan mual, muntah, pandangan kabur atau ganda, keseimbangan tubuh bermasalah, perubahan lainnya.
Dalam kondisi seperti ini biasanya dengan duduk sebentar, sakit kepala yang dialami si kecil dapat membaik. Namun, selang beberapa waktu, keluhan sakit kepala si kecil bisa terus berlanjut.
Kapan harus ke dokter?

Memahami gejala hidrosefalus pada anak itu penting dilakukan sedini mungkin. Semakin cepat Anda menemukan gejalanya, maka semakin cepat pula anak mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.
Menurut Mayo Clinic, Anda disarankan untuk segera memeriksakan kondisi kesehatan bayi dan anak ke dokter saat muncul gejala sebagai berikut:
- Bayi dan anak berteriak dengan nada tinggi yang tidak biasa
- Mengalami masalah dengan mengisap selama masa menyusui
- Mengalami muntah berkali-kali
- Enggan menggerakkan kepala dan tidak mau berbaring
- Kesulitan saat bernapas atau sesak
- Kejang tubuh
Dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dan anak-anak untuk memastikan lagi gejalanya.
Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan mata yang cekung, refleks tubuh, tonjolan lunak di kepala, dan ukuran lingkar kepala anak yang cenderung lebih besar dari ukuran normal.
Penting bagi orangtua untuk secepat mungkin mencari pertolongan medis saat melihat adanya tanda dan gejala pada bayi, balita, maupun anak-anak.
Satu atau lebih tanda dan gejala yang dipaparkan di atas bisa saja berkaitan dengan hidrosefalus. Itulah mengapa sebaiknya segera periksakan buah hati Anda ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar