backup og meta

Gastroschisis, Saat Bagian Dalam Perut Anak Ada di Luar Tubuh

Gastroschisis, Saat Bagian Dalam Perut Anak Ada di Luar Tubuh

Gastroschisis menyebabkan bagian dalam perut bayi berada di luar tubuh. Meski terdengar menyeramkan, kondisi ini masih dapat ditangani dengan pengobatan dan perawatan yang tepat. Ketahui info selengkapnya terkait gastroschisis sekaligus penyebab dan cara mencegahnya di bawah ini.

Apa itu gastroschisis?

Gastroschisis adalah kondisi saat bagian dalam perut, seperti usus, berada di luar tubuh akibat pembentukan dinding perut yang tidak sempurna.

Gastroschisis atau gastroskisis merupakan cacat lahir yang terjadi pada anak saat berada di dalam kandungan ibu.

Kebanyakan bayi dengan kondisi ini akan lahir secara prematur yaitu, pada usia kandungan 35 minggu. atau sebagian besar diinduksi pada minggu ke-37 karena ada peningkatan risiko.

Dikutip dari CDC, gastroschisis adalah kondisi yang terjadi pada masa awal kehamilan ketika otot yang membentuk perut bayi tidak bekerja dengan benar.

Pada kondisi ini, sebuah lubang di bagian perut membuat usus dan organ lain keluar dari tubuh bayi, umumnya di sisi kanan pusar.

Hal ini membuat usus terpapar cairan ketuban yang berisiko mengalami iritasi, memendek, memelintir, atau membengkak.

Cacat dinding perut ini terjadi saat bayi tumbuh di dalam rahim.

Setelah bayi baru lahir, operasi perlu dilakukan segera untuk menempatkan organ-organ ke dalam tubuh dan memperbaiki lubang di dinding abdominal (perut).

Meski sudah diperbaiki, bayi dengan kondisi ini kemungkinan akan mengalami masalah saat menyusui, mencerna makanan, dan menyerap nutrisi.

Seberapa umum kondisi ini?

Gastroschisis adalah kondisi bawaan lahir yang tergolong langka. Ini merupakan kelainan yang menyerang bayi laki-laki maupun perempuan. Estimasi perbandingan gastroschisis ini sekitar 1 banding 1.500 hingga 1 banding 13.000.

Tanda dan gejala gastroschisis pada bayi

Menentukan jenis kelamin bayi

Gastroschisis dapat dikenali dengan mudah, yaitu adanya lubang pada perut bayi sehingga membuat usus berada di luar tubuh.

Bahkan, beberapa area usus ada yang berwarna lebih gelap akibat kontak dengan cairan ketuban di dalam rahim. Apabila usus rusak, anak akan kesulitan mencerna makanan.

Lalu, tali pusar bayi biasanya terlihat, tetapi terdorong ke samping karena kondisi usus yang berada di luar perut.

Mengutip dari Kids Health, bayi yang lahir dengan kondisi gastroschisis umumnya akan cepat kehilangan cairan tubuh dan panas dari usus.

Kondisi tersebut otomatis membuat bayi mengalami beberapa tanda dan gejala lain akibat gastroschisis, seperti berikut ini.

  • Kehilangan terlalu banyak air (dehidrasi).
  • Suhu tubuh tergolong rendah (hipotermia).

Hilangnya cukup banyak cairan akibat gastroschisis akan membuat bayi mengalami beragam gejala dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, tampak lemas dan lebih banyak tidur, serta kulit keriput.

Kemungkinan, masih ada tanda-tanda dan gejala lainnya yang tidak disebutkan di atas.

Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu terkait gastroschisis maupun kondisi lainnya, segera konsultasikan kepada dokter.

Kapan harus ke dokter?

Calon ibu harus mengatur pertemuan dengan dokter secara rutin untuk memeriksa kondisi kesehatan bayi dengan kelainan ini.

Apabila setelah tindakan bayi sudah diperbolehkan pulang, Anda harus segera menghubungi dokter jika ia mengalami gejala seperti di bawah ini.

Selalu konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan penanganan terbaik terkait kondisi kesehatan buah hati Anda.

Penyebab gastroschisis pada bayi

Selama bayi tumbuh dan berkembang di dalam kandungan, beberapa organ tubuhnya akan bergerak melalui lubang di dinding tubuh.

Organ-organ tersebut kemudian akan keluar dari perut dan masuk kembali melalui tali pusat. Anda tak perlu khawatir karena hal ini normal terjadi selama bayi berada di dalam kandungan.

Nantinya, organ-organ yang sudah masuk kembali ke dalam perut bayi akan berada dalam posisi tertutup.

Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku pada bayi yang mengalami gastroschisis.

Alih-alih masuk kembali, organ tubuh bayi justru tetap berada di bagian luar perut dengan lubang pada dinding tubuh yang tetap terbuka.

Sejauh ini belum dapat diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab terjadi gastroschisis. Namun, gastroschisis bisa jadi adalah penyebab dari kondisi kesehatan lainnya.

Kondisi ini dapat terjadi akibat dari perubahan atau kombinasi dari hormon maupun gen (kromosom) pada bayi.

Gastroschisis ini juga dapat disebabkan oleh kontak ibu dengan faktor lingkungan, makanan atau minuman yang dikonsumsi, obat-obatan, dan lain-lain.

Faktor risiko gastroschisis pada bayi

minum alkohol saat hamil

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa faktor risiko terjadinya gastroschisis adalah sebagai berikut.

1. Hamil di usia terlalu muda

Ibu yang sedang hamil di usia muda, seperti kurang dari 20 tahun, memiliki risiko lebih tinggi mengandung bayi dengan gastroschisis ketimbang hamil di usia yang lebih tua.

2. Merokok dan minum alkohol saat hamil

Minum alkohol dan merokok saat hamil meningkatkan risiko memiliki bayi dengan kondisi ini.

Oleh karena itu, penting bagi ibu menjaga kondisi kesehatan saat hamil serta memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter untuk meningkatkan peluang memiliki bayi yang sehat.

Komplikasi gastroschisis pada bayi

Melansir dari laman Medline Plus, sekitar 10% bayi dengan gastroschisis kemungkinan punya beberapa bagian usus yang tidak berkembang di dalam rahim.

Pada kasus ini, usus bayi tidak bekerja dengan normal meski telah dikembalikan ke dalam tubuh.

Tekanan yang meningkat dari isi perut yang salah tempat bisa mengurangi aliran darah ke usus dan ginjal.

Kondisi ini juga membuat bayi kesulitan menggunakan paru-paru karena tidak bisa bekerja dengan baik dan mengakibatkan masalah pernapasan.

Lalu, komplikasi lainnya akibat cacat pada pencernaan adalah nekrosis kematian usus. Ini terjadi karena jaringan usus mati akibat rendahnya aliran darah serta terjadi infeksi.

Ada kemungkinan risiko ini bisa berkurang ketika anak minum ASI secara teratur.

Diagnosis gastroschisis pada bayi

Gastroschisis memang terlihat jelas saat bayi dilahirkan. Namun sebenarnya, kondisi ini dapat didiagnosis lebih awal.

Selama kehamilan, dokter akan melakukan prenatal ultrasound scanning untuk memeriksa gastroschisis.

Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kehamilan serta kesehatan secara rutin.

Selain melakukan USG selama kehamilan, dokter juga dapat menganjurkan beberapa pemeriksaan.

Ini termasuk pemeriksaan penghitungan gerakan janin serta tes nonstres dan profil biofisik untuk mengetahui kondisi kesehatan janin.

Pengobatan gastroschisis pada bayi

nicu dan picu

Berikut beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi cacat lahir di bagian perut bayi ini.

1. Perbaikan primer

Begitu bayi sudah lahir, operasi diperlukan untuk menangani usus yang menjulur.

Apabila gastroschisis kecil, dokter dapat melakukan satu kali operasi untuk mengembalikan usus ke dalam perut bayi dan menutup lubang.

Namun, jika gastroschisis terlalu besar, operasi dilakukan dalam beberapa tahap.

Setelah mengembalikan usus ke dalam perut dan menutup lubang, bayi perlu dilindungi dari infeksi dengan infus dan antibiotik.

Si Kecil juga akan diberikan asupan nutrisi bayi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuhnya secara keseluruhan dalam proses perawatan gastroschisis.

2. Perbaikan bertahap

Perbaikan primer tidak mungkin dilakukan jika usus di luar tubuh bayi terlalu besar dan bengkak, sehingga perut tidak bisa menampung secara keseluruhan.

Dalam kasus ini, beberapa operasi mungkin dilakukan untuk meletakkan usus dan organ lainnya kembali ke dalam perut. Langkah ini bisa memakan waktu hingga beberapa hari atau 2 minggu.

Dengan perbaikan bertahap, kantong plastik diletakkan di sekitar usus dan diikat ke perut. Setiap hari, kantong plastik itu akan mengencang dan usus didorong ke dalam tubuh dengan lembut.

Ketika usus berhasil diletakkan di dalam perut bayi, kantong plastik disingkirkan dan perut ditutup kembali. Sebagian bayi mungkin butuh alat bantu pernapasan beberapa hari setelah operasi.

Setelah operasi, ada kemungkinan kerusakan pada struktur perut, tetapi hal ini sangat jarang terjadi.

Kebanyakan bayi pulih dengan baik usai operasi. Waktu pemulihan di rumah sakit termasuk memberikan asupan nutrisi melalui intravena (IV).

Namun, dalam beberapa kasus, bayi bisa mengalami kondisi bernama short bowel syndrome (SBS) atau sindrom usus pendek.

Kondisi tersebut ditandai dengan diare, penambahan berat badan yang sangat lambat, serta kekurangan vitamin dan mineral penting.

Apabila mengalami kondisi ini, bayi mungkin memerlukan proses intravena (IV) lebih lama lagi.

Pencegahan gastroschisis pada bayi

Berikut adalah pencegahan yang dapat membantu mengurangi kemungkinan gastroschisis pada bayi.

  • Melakukan tes untuk memeriksa kesehatan bayi selama kehamilan secara rutin.
  • Hindari hamil di usia yang kurang dari 20 tahun.
  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol saat hamil.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik saat mengalami masalah di masa kehamilan.

Kesimpulan

  • Gastroschisis adalah kondisi cacat lahir saat bagian dalam perut berada di luar tubuh akibat dinding perut tidak terbentuk sempurna.
  • Kondisi ini dapat ditandai dari adanya lubang pada perut bayi, sehingga usus berada di luar tubuh.
  • Belum diketahui secara pasti penyebab gastroschisis. Namun, kondisi ini diduga dipicu oleh usia ibu yang terlalu muda saat hamil atau kebiasaan ibu merokok dan mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan.
  • Pengobatan gastroschisis dapat dilakukan dengan prosedur operasi untuk memasukkan kembali usus yang keluar.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Gastroschisis. (2016). Retrieved 14 March 2024, from https://www.gosh.nhs.uk/conditions-and-treatments/conditions-we-treat/gastroschisis

Gastroschisis – NORD (National Organization for Rare Disorders). (2023). Retrieved 14 March 2024, from https://rarediseases.org/rare-diseases/gastroschisis/

Gastroschisis in Babies | Causes, Diagnosis & Treatment . (2023). Retrieved 14 March 2024, from https://www.cincinnatichildrens.org/health/g/gastroschisis

Gastroschisis. (2022). Retrieved 14 March 2024, from https://www.texaschildrens.org/content/conditions/gastroschisis

Encyclopedia, M. (2021). Gastroschisis: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 14 March 2024, from https://medlineplus.gov/ency/article/000992.htm

Surgery for Gastroschisis – CHOC Children’s, Orange County. (n.d.). Retrieved 14 March 2024, from https://www.choc.org/programs-services/pediatric-general-surgery/gastroschisis/

Facts about Gastroschisis | CDC. (2023). Retrieved 14 March 2024, from https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/gastroschisis.html

Gastroschisis (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2023). Retrieved 14 March 2024, from https://kidshealth.org/en/parents/gastroschisis.html

Versi Terbaru

15/03/2024

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

7 Penyakit Infeksi pada Anak yang Rentan Terjadi

Usia dan Pola Makan Ayah Bisa Menyebabkan Bayi Cacat Lahir


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 15/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan