2. Masalah sosial
Tanpa perawatan, kondisi ini bisa membuat anak jadi minder dengan teman-temannya sehingga mengganggu perkembangan sosial emosional anak.
Selain itu, anak akan cenderung menarik diri dari lingkungan, memiliki masalah dalam berperilaku, cemas, dan lebih agresif.
3. Kesehatan mental jadi lebih buruk
Anak dengan kondisi ini berisiko lebih tinggi mengalami gangguan ADHD. Bila anak mengidap ADHD yang membuat perhatian dan perilaku hiperaktifnya sulit dikontrol, disleksia bisa semakin sulit untuk diatasi.
Kapan waktunya konsultasi ke dokter?
Belajar mengenal huruf, membaca, mengeja, menulis, dan merangkai kata biasanya sudah dipelajari oleh anak-anak prasekolah.
Kemampuannya akan semakin terasah setelah memasuki sekolah dasar.
Jika Anda melihat tanda-tanda anak tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik, sebaiknya mulai perlu waspada.
Pada umumnya, anak dengan kondisi ini biasanya tidak dapat memahami dasar-dasar dari pelajaran yang seharusnya dimengerti oleh anak seusianya.
Untuk itu, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog jika Anda merasa khawatir dengan perkembangan si kecil.
Bagaimana disleksia pada anak didiagnosis?

Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat terkait penyakit disleksia pada anak, Anda harus mendatangi sekolah dan menanyakan perkembangan belajar anak.
Saat konsultasi ke dokter, biasanya ada beberapa tes yang harus anak lakukan, seperti:
- Tes kemampuan berbicara misalnya tanya jawab atau menceritakan kembali sebuah kejadian.
- Tes pengenalan huruf, kata, atau angka.
- Tes pemahaman makna kata dan isi bacaan.
- Tes mengeja kata dan menulis kata.
- Tes psikologi dan kesehatan otak.
Selama proses penilaian, pemeriksa harus mengesampingkan kondisi atau penyebab lain yang membuat anak mengalami kesulitan dalam belajar.
Berbagai kondisi lain ini misalnya masalah penglihatan, gangguan pendengaran, atau kurang jelasnya instruksi saat tes dilakukan.
Selain itu, dokter juga akan meninjau kembali riwayat penyakit pada keluarga.
Apa saja pilihan pengobatan untuk dysleksia?

Kondisi ini mungkin akan sulit untuk didiagnosis dan diatasi dengan sempurna.
Maka dari itu, agar pengobatan berhasil dan mengalami kemajuan, diperlukan dukungan baik dari sekolah maupun orangtua.
Berikut berbagai perawatan dan terapi yang biasanya digunakan untuk mengobati disleksia pada anak, seperti:
1. Stimulasi edukasi
Anak yang memiliki disleksia biasanya akan diajarkan dengan pendekatan dan teknik khusus.
Di sekolah, guru bisa menggunakan teknik yang melibatkan pendengaran, penglihatan, dan sentuhan untuk meningkatkan keterampilan membacanya.
Lewat cara ini, anak akan dibantu untuk menggunakan beberapa indra sekaligus untuk belajar, seperti mendengarkan materi yang telah direkam sambil menulis.
Selain itu, anak juga akan diajarkan untuk mempraktikkan gerakan mulut saat bersuara dan mengucap kata tertentu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar