Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Tak hanya memperkaya wawasan dan pengetahuan, membaca juga mengasah imajinasi sekaligus mampu melatih empati anak. Namun, agar kebiasaan membaca terus berlanjut hingga dewasa, sejak kecil Anda perlu menanamkan kegiatan membaca pada anak. Nah, bagaimana cara mengajarkan anak untuk mulai latihan belajar membaca?
Belum banyak orang yang tahu bahwa gemar membaca dapat membuathidup jadi lebih bahagia. Itu sebabnya, kebiasaan membaca ini perlu dididik sejak anak masih kecil.
Terlebih karena di usia sekolah anak sudah diharuskan untuk bisa membaca, Anda perlu mengajarkannya sejak ia masih balita.
Lebih cepat anak mampu membaca dan memahami maksud suatu kalimat, tentu lebih baik, bukan?
Berikut cara asyik untuk mulai mengajari anak belajar membaca:
Sebelum mulai mengajarkan anak membaca, pastikan dulu si kecil sudah akrab dengan bentuk-bentuk alfabet A-Z dan tahu cara melafalkannya.
Jika belum, mulailah dengan cara mengajarkan alfabet lewat lagu, video, atau mainan sebagai permulaan anak latihan membaca.
Setelah anak sudah fasih dengan nama huruf dan bentuknya, Anda bisa menanyakan nama huruf secara acak untuk menguji seberapa mantap ingatan anak soal alfabet.
Membantu anak belajar membaca akan sulit jika dipaksakan. Nah, untuk menarik perhatian anak, cobalah untuk membaca keras-keras sembari mengekspresikan isi bacaan lewat mimik wajah.
Begini misalnya, Anda membaca dongeng tentang kelinci dan kura-kura yang ikut lomba lari.
Anda bisa membaca dialog kura-kura yang sedang berlari dengan gerakan lambat dan raut wajah ngos-ngosan.
Pasang juga raut wajah bermalas-malasan saat menirukan dialog si kelinci.
Buat bacaan dalam buku cerita selucu dan semenarik mungkin agar anak semangat belajar membaca.
Ketika anak sudah menunjukkan minat yang tinggi untuk belajar membaca, mulai latih dirinya dengan kata-kata sederhana yang akrab didengarnya sehari-hari.
Awali tahap pertama dengan ejaan huruf vokal di belakangnya, seperti “I-B-U”, “M-A-U’, “S-U-K-A’, atau “M-A-M-A”.
Selanjutnya, lanjutkan dengan ejaan akhir huruf konsonan seperti “N-E-N-E-K” atau “M-A-K-A-N” atau “T-I-D-U-R”. Pastikan pelafalan huruf di lidah anak benar.
Terkahir, coba dengan pelafalan yang agak susah seperti akhiran “ng’ dan yang ada selipan “ny”, contohnya pakai kata “N-Y-A-N-Y-I”, “U-A-N-G”, atau “S-E-N-A-N-G”.
Setelah itu, Anda bisa coba kata dengan kata yang lebih sulit dengan huruf konsonan alfabet di tengah kalimat seperti “K-U-R-S-I” atau “T-R-U-K”.
Membaca bukan hanya melatih perkembangan bahasa balita, tetapi juga mengoptimalkan perkembangan kognitif balita.
Memaksakan anak belajar membaca hanya akan berakhir sia-sia. Supaya lebih seru, Anda bisa menyiasatinya dengan mengajak anak belajar sambil bermain di rumah.
Beli atau buat sendiri kartu membaca sekreatif mungkin untuk terus membangkitkan minat anak membaca.
Anda bisa membuatnya dengan kertas karton warna-warni yang dipotong sebesar kertas berukuran A6 dan tempelkan gambar-gambar yang mewakili kata tersebut.
Ambil contohnya, tempelkan gambar apel dan di bawah gambarnya Anda tulis ejaan “A-P-E-L”.
Bantu anak belajar membaca keras-keras. Setidaknya anak harus belajar membaca sekali dalam sehari, bahkan semakin sering tentu semakin baik.
Uji kemampuan anak saat belajar membaca dengan memberikannya 1 kalimat pendek yang harus ia baca keras-keras di depan Anda.
Jika ada ejaan yang salah, Anda jangan langsung marah dan menyalahkannya. Biarkan dulu anak selesai membaca kalimat yang Anda minta, kemudian sampaikan koreksi setelahnya.
Menurut Healthy Children, membaca keras-keras juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak.
Buat sesi belajar membaca bagi anak terasa ringan dan santai, tetapi tetap pastikan ia sudah harus bisa lancar membaca sebelum masuk sekolah.
Anda bisa memberikan anak hadiah atas keberhasilannya melewati tahap demi tahap belajar membaca. Beri pujian atas keberaniannya membaca lantang di depan keluarga.
Hadiah bisa menjadi dorongan bagi si kecil untuk lebih semangat belajar membaca.
Latihan membaca di rumah bisa semakin asyik bila Anda menyediakan banyak “umpan” yang bervariasi agar anak tidak mudah bosan.
Variasi buku bacaan juga dapat membantu anak memperkaya kosa kata baru. Sediakan buku-buku cerita di kamar atau di rumah tempat anak biasa bermain.
Pilih buku bacaan yang kira-kira ceritanya disukai anak, mulai dari kartun hingga dongeng klasik.
Ini akan membangun rasa ingin tahu anak untuk terus belajar membaca dan menikmati isi cerita.
Ketika sedang mendampingi anak membaca, coba tanyakan kepadanya beberapa hal untuk memastikan sejauh mana ia memahami isi cerita tersebut.
Anda bisa bertanya “Siapa tokoh utamanya?, “Apa masalah di dalam cerita?’, “Apa pelajaran yang bisa dipetik?’, dan lain sebagainya.
Melansir dari Education Week, membaca lebih dari sekadar melihat kata-kata yang dirangkai menjadi kalimat.
Setelah mulai terbiasa memahami isi cerita, pastikan anak juga mengerti pesan yang disampaikan melalui tulisan tersebut.
Tanamkan pada diri anak bahwa membaca menuntutnya untuk memahami makna atau pesan dari sebuah kalimat.
Itulah mengapa anak perlu mengetahui perbedaan intonasi bicara di setiap kalimat yang ia baca. Si kecil juga sebaiknya memahami arti kosakata yang ia baca.
Namun, tenang saja, kemampuan ini bisa terus dilatih seiring proses belajar membaca anak.
Selayaknya menonton film, gambar atau visual yang disajikan dapat membuat penontonnya lebih mudah menangkap alur cerita.
Jadi, bantu anak membuat gambaran di dalam pikirannya dengan cara membayangkan cerita yang ia baca agar lebih hidup.
Ketika Anda dan si kecil membaca buku bersama, jelaskan bagaimana perasaan dan seperti apa Anda membayangkan adegan tersebut.
Berpura-puralah seolah Anda mengalami kejadian yang disebutkan di alur cerita tersebut, misalnya dengan bertanya kepada anak “Seperti apa kira-kira aromanya ya, Nak?’.
Minta si kecil untuk menyampaikan adegan dan situasi seperti apa yang ia bayangkan di pikirannya.
Mendampingi anak belajar membaca bisa dilakukan di mana saja, termasuk di rumah. Beragam cara berikut dapat membantu mempermudah Anda saat mengajarkan anak membaca:
Teruslah belajar membaca bersama anak bahkan setelah ia sudah lancar. Pasalnya, kemampuan anak membaca kadang belum sepenuhnya tersambung dengan memahami isi cerita.
Jadi, di usia belajar ini anak masih butuh bimbingan untuk memahami isi kalimat atau alur cerita yang ia baca.
Memang, butuh kesabaran tinggi untuk mengajarkan anak membaca. Akan tetapi, sebaiknya jangan pernah menyerah dalam menerapkan berbagai cara mengajari anak sampai bisa membaca.
Jangan pula merasa sedih atau marah bila perkembangannya tampak lebih lambat daripada anak lain seusianya. Ini karena proses tumbuh kembang masing-masing anak tidak sama.
Selain itu, hindari membandingkan anak mengenai kemampuan membacanya dengan teman-teman seusianya. Bagaimanapun juga, bakat dan kemampuan yang dimiliki setiap anak berbeda-beda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar