backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini 1-5 Tahun

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk via link ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk marketing kami di sini.

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini 1-5 Tahun

Sudah seberapa jauh perkembangan bahasa anak Anda? Salah satu tanda bahwa perkembangan bahasa balita Anda bergerak positif, yaitu ia sudah semakin banyak bicara dan bertanya.

Pada usia 1—5 tahun, anak semakin banyak bicara dan bertanya tentang apa pun yang ia lihat dan rasakan. Namun, seperti apa sebenarnya tahapan perkembangan bahasa anak usia dini? Berikut penjelasan lengkapnya. 

Apa yang dimaksud dengan perkembangan bahasa pada anak?

Perkembangan bahasa anak adalah proses anak memahami kata-kata dan mengembangkan pembicaraan (komunikasi).

Perkembangan ini dimulai sejak bayi baru lahir, memasuki masa balita (usia anak 5 tahun), hingga seterusnya ketika ada di usia sekolah.

Adapun kecepatan perkembangan bahasa ini berbeda-beda pada setiap anak sehingga tidak bisa disamakan.

Namun, pada usia dini atau saat balita, perkembangan bahasa anak perempuan umumnya lebih cepat ketimbang laki-laki.

Hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak aspek. Salah satunya mungkin terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan otak anak

Di sisi lain, kemampuan memahami bahasa (reseptif) pada anak umumnya lebih cepat daripada kemampuan berkomunikasi (ekspresif).

Dua gaya pengembangan bahasa ini memang berbeda. Bahasa reseptif melibatkan pendengaran, sedangkan ekspresif terkait dengan kemampuan bicara.

Melansir Raising Children Network, perkembangan bahasa merupakan bagian penting dari perkembangan anak Anda.

Perkembangan bahasa ini merupakan bekal untuk anak belajar membaca dan menulis serta sebagai langkah pertama mereka dalam mengembangkan literasi.

Pentingnya perkembangan bahasa anak

Perkembangan bahasa mendukung kemampuan anak untuk:
  • mengungkapkan dan memahami perasaan,
  • berpikir dan belajar,
  • menyelesaikan masalah, serta
  • mengembangkan dan menjaga hubungan.

Tahapan perkembangan bahasa anak mulai usia 1-5 tahun

tahapan perkembangan bahasa anak usia dini

Kemampuan bahasa anak balita terus berkembang dalam setiap tahap usianya.

Meski bisa berbeda pada setiap anak, kemampuan bahasa ini memiliki tolak ukur yang khas di masing-masing tahap usia tersebut.

Sebagai orangtua, penting bagi Anda untuk memahami tolak ukur keterampilan bahasa sesuai usia ini.

Selain mengetahui sejauh mana perkembangan balita Anda, hal ini pun dapat membantu mengidentifikasi gangguan bicara dan bahasa yang mungkin muncul sejak dini.

Misalnya anak terlambat bicara atau mungkin gangguan tumbuh kembang si Kecil lainnya. Berikut penjelasan tahapan perkembangan bahasa pada anak usia dini atau balita.

1. Usia 12—18 bulan

Setelah melalui tahap perkembangan bahasa bayi, pada usia 12—18 bulan, kemampuan komunikasi anak semakin baik.

Memasuki umur 1 tahun ini, anak sudah mengerti dan mengikuti arahan atau perintah satu langkah, seperti saat Anda memintanya maju ke depan.

Ia pun sudah dapat merespons lawan bicaranya dengan gerak tubuh. Misalnya dengan mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan.

Meski belum terlalu jelas, sebagian besar anak usia 15 bulan sudah dapat mengucapkan 3—6 kata dengan arti. Pada usia 18 bulan, kosakatanya telah mencapai 5—50 kata.

Kata-kata yang diucapkan umumnya berupa nama orang yang dikenal, benda di sekitar, hingga anggota tubuh.

Pada akhir masa ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata.

2. Usia 18—24 bulan

Perkembangan bahasa anak pada usia ini semakin melesat. Bahkan, IDAI menyebut, anak pada masa ini mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari si Kecil memiliki kosakata baru.

Ia pun dapat membuat kalimat yang terdiri dari dua kata, seperti “Mama sakit” atau “naik mobil”. Ia juga sudah mulai memahami dan mengikuti perintah dua langkah. Misalnya “ambil bolanya dan berikan kepada Mama.”

Berkembang dari usia sebelumnya, pada masa ini pun anak akan senang mendengarkan cerita. Sekitar 50% bicaranya juga sudah dapat dimengerti oleh orang lain.

3. Usia 2—3 tahun

Anak usia 2 tahun sudah mampu mengucapkan kalimat yang terdiri dari 2—3 kata dan terdengar lebih jelas.

Bahkan, mendekati usia 3 tahun, kalimat yang disusunnya sudah terdiri dari tiga kata atau bahkan lebih. 

Melansir Kids Health, sejak usia 30 bulan, tahapan perkembangan bahasa anak usia dini ini sudah mulai menggunakan konsep subjek, seperti penggunaan aku, kamu, dan kita. 

Ia pun mulai menggunakan kalimat tanya, dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, mengenal warna, serta senang bernanyi dan bersajak.

Pada masa ini pun, anak sudah dapat melakukan percakapan timbal-balik dengan Anda. Orang lain pun sudah bisa memahami hampir semua kata yang diucapkannya.

4. Usia 3—5 tahun

Mulai memasuki usia 3 tahun, anak sudah dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya.

Ia pun sudah mulai menggunakan kalimat panjang (lebih dari empat kata) saat berbicara. Pembicaraannya pun sudah dapat dimengerti sepenuhnya oleh orang lain begitu memasuki usia 4 tahun.

Pada rentang usia ini, si Kecil umumnya tertarik mendengarkan cerita dan percakan di sekitarnya. Bahkan, ia pun sudah mampu bercerita dengan lancar dan cukup tentang hal-hal yang dialaminya.

Saat bercerita, ia sudah mulai menggunakan kalimat dengan kata-kata karena, jika, jadi, atau kapan. Bahkan, saat berusia 5 tahun, kalimat yang dibuatnya semakin lengkap, memiliki subjek, predikat, dan keterangan yang tepat.

Melansir University of Michigan Health, pada usia ini pun anak telah memahami dan bisa mengikuti tiga instruksi sekaligus, seperti “masuk ke kamar mandi, cuci tangan, dan keringkan dengan handuk.”

Cara mengasah dan meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini

tahapan perkembangan bahasa anak usia dini

Bila Anda merasa perkembangan bahasa anak perlu diasah dan dilatih pada usia dini, pastikan tahapan-tahapan yang dipakai sesuai dengan umur si Kecil.

Berikut cara mengasah perkembangan bahasa balita pada usia 1-5 tahun.

1. Mengasah bahasa anak usia 12—18 bulan

Untuk membantu anak mengembangkan keterampilan bahasanya pada usia ini, Anda bisa melakukan hal-hal berikut.

  • Bicara kepada anak dengan kalimat yang pendek dan sederhana.
  • Hindari menggunakan bahasa bayi. Gunakan nama benda, orang, atau kata-kata yang benar agar ia tahu kalau kata yang ia ucapkan kurang tepat.
  • Ulangi kata-kata sesering mungkin.
  • Sebutkan nama benda yang anak Anda lihat atau mainkan.
  • Respons gesturnya dengan kata-kata yang mungkin dimaksud si Kecil. Misalnya, jika anak Anda menunjuk kulkas, Anda bisa mengatakan “Oh, adik ingin minum?” sambil membuka kulkas.
  • Sering ajak anak bicara.
  • Membaca buku bersama anak, terutama buku yang penuh dengan gambar dan deskripsikan.

Manfaat membaca buku untuk melatih kemampuan berbahasa anak

Selain membiasakan anak dengan suara, kata, dan bahasa, rutin membacakan buku sejak dini dapat melatih fokus dan merangsang imajinasi anak. Bahkan, keterampilan sosial dan mengelola emosi juga ikut terlatih. Kegiatan ini secara tidak langsung bisa membantu meningkatkan bonding Anda dan si Kecil.

2. Mengasah bahasa anak usia 18—24 bulan

Tak jauh berbeda dengan rentang usia sebelumnya, lakukan hal-hal di bawah ini untuk membantu mengasah perkembangan bahasa balita usia 18—24 bulan Anda.

  • Membaca buku bersama anak, baik itu buku yang penuh dengan gambar dan deskripsikan atau yang berbentuk cerita.
  • Bicara tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak.
  • Gunakan objek atau gerakan untuk membantu si Kecil memahami instruksi.
  • Ulangi dan kembangkan apa yang dikatakan anak. Tunjukkan bagaimana kata-kata dapat disatukan untuk membentuk kalimat pendek.
  • Cobalah bersabar dan tunggu si Kecil menyelesaikan apa yang mereka katakan atau coba tunjukkan kepada Anda.
  • Jika ada perkataan si Kecil yang sulit dipahami, dorong ia untuk menggunakan gerakan, tindakan, atau objek agar orang dewasa dapat lebih mudah memahaminya serta mencegah anak tantrum dan stres.

3. Mengasah bahasa anak usia 2—3 tahun

Kebiasaan tertentu dapat dilakukan untuk melatih perkembangan bahasa anak pada usia dini ini. Berikut langkah-langkah yang bisa dicoba.

  • Memperkaya kosakata anak dengan membacakan buku. Baca buku dengan kalimat pendek di setiap halaman. 
  • Bicara dengan anak Anda secara rutin tentang apa yang dilakukannya hari ini atau yang akan dilakukan esok hari.
  • Beri anak kesempatan untuk bicara mengenai apa pun yang ia suka. Pastikan juga Anda memerhatikan dan memahami apa yang sedang si Kecil berusaha sampaikan.
  • Menambahkan kata-kata ke dalam kalimat anak untuk menunjukkan mana kata yang cocok yang bisa digunakan. Misalnya, jika anak mengatakan “rambut boneka”, Anda bisa menambahkan “sisir rambut boneka”.
  • Ulangi kata-kata anak dan beri contoh yang benar untuk bunyi dan kata.
  • Ajak anak jalan-jalan untuk membantu menambah kosakatanya dengan melihat hal-hal yang biasanya hanya dilihatnya di buku, kini secara langsung.
  • Gunakan gambar atau foto dan sebut nama-nama benda, orang, serta warna yang ada di dalamnya.
  • Memberikan anak pilihan. Misalnya memilih menu makanan yang diinginkan. Lebih baik tanyakan “Kamu ingin jeruk atau semangka?” daripada sekadar “Apakah kamu mau jeruk?” untuk mendorongnya lebih banyak bicara.
  • Bernyanyi bersama anak.

4. Mengasah bahasa anak usia 3—5 tahun

Orangtua dapat mendukung perkembangan kemampuan bahasa balita pada usia 3—5 tahun dengan melakukan hal berikut.

  • Bicara kepada anak dalam kalimat yang lengkap agar ia dapat menggunakan kata dan frasa yang benar saat berbicara.
  • Bermain bersama anak, seperti permainan merangkai kata untuk membantunya belajar membaca dan menulis. Anda juga melakukan permainan pura-pura bersama anak, misalnya bermain tentang peran menjadi dokter. Cara ini dapat membantu mengasah keterampilan bercerita serta perkembangan sosial anak.
  • Bermain balok sambil membahas tentang warna, angka, bentuk, dan hari-hari dalam seminggu.
  • Membacakan buku mengenai suatu kisah yang sederhana. Bantu anak untuk mengulang cerita di buku tersebut.
  • Gunakan gambar dan bantu anak mengelompokkan benda-benda atau binatang di gambar tersebut ke dalam kategori yang sama, sambil menyebutkan nama-namanya.
  • Minta anak untuk membicarakan apa yang terjadi hari itu. Selain mengasah ingatan anak, cara ini dapat membantu mereka untuk berbicara tentang hal-hal yang belum dipahaminya.
  • Bicarakan atau nyanyikan apa yang Anda lakukan atau ke mana Anda pergi hari itu untuk membantunya memperkaya kata dan kalimat.
  • Jika si Kecil sudah sekolah, tanyakan kepada gurunya tentang lagu atau topik tertentu yang dibahas di sekolah untuk mendukung kata baru yang sedang dipelajari anak.
  • Dorong anak untuk berbicara tanpa perlu ditanyai.
  • Meski sudah tahu banyak kata, tetap perkenalkan kata atau frasa baru kepadanya.
  • Ajak main ke tempat baru, misalnya ke kebun binatang. Selain mengatasi anak takut binatang, cara ini juga bisa mengasah kemampuan bahasanya.
  • Beri anak kesempatan untuk bermain lebih sering bersama temannya.
  • Batasi pemakaian gadget pada anak untuk membantu tahapan perkembangan bahasa di usia dini berjalan dengan baik.

Memerhatikan perkembangan bahasa balita tidak kalah penting dengan perkembangan motorik, sensorik, maupun kemampuan kognitifnya.

Jika Anda melihat kemampuan bahasa balita Anda tidak sebagaimana teman sebaya atau khawatir mengalami gangguan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan