backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

7 Kiat Jitu Menghadapi Anak Tidak Mau Sekolah

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 01/11/2022

    7 Kiat Jitu Menghadapi Anak Tidak Mau Sekolah

    Saat anak ngambek dan tidak mau berangkat ke sekolah, tentu hal ini bisa membuat orangtua bingung. Pasalnya, pendidikan formal di sekolah akan membantu menambah wawasan dan pengetahuan anak sekaligus memperluas pergaulannya. Namun, Anda jangan khawatir. Ikuti cara berikut untuk membujuk anak agar mau berangkat sekolah dengan hati riang.

    Ketahui alasan anak tidak mau sekolah

    Agar Anda tahu cara yang paling tepat untuk membujuk anak agar mau pergi sekolah, Anda harus cari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab anak tidak mau pergi ke sekolah.

    Masing-masing anak mungkin memiliki alasan yang berbeda. Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin dialami anak sehingga ia enggan pergi ke sekolah.

    Saat anak tidak mau pergi ke sekolah karena salah satu alasan di atas, anak mungkin berpikir bahwa dengan di rumah saja, ia akan bisa menghindari masalah yang dimilikinya di sekolah.

    Tidak hanya itu, anak mungkin juga mengira bahwa menghindari sekolah untuk sementara waktu bisa meredakan permasalahan tersebut.

    Selain masalah di sekolah, bisa saja masalah justru terjadi di rumah dan anak merasa lebih aman untuk tinggal di rumah demi mengawasi apa yang akan terjadi di rumah.

    Anak mungkin khawatir bahwa dengan pergi ke sekolah, masalah yang terjadi di rumah semakin besar.

    Cara mengatasi anak tidak mau sekolah

    Si Kecil Tidak Mau Sekolah

    Umumnya, anak yang tidak mau pergi sekolah akan menunjukkan sikap ngambek.

    Bagi anak, sikap ini adalah cara terbaik untuk mengekspresikan rasa tidak terima anak terhadap sesuatu.

    Sebagai contoh, saat anak Anda tidak mau berangkat ke sekolah, anak akan menunjukkan sikap tersebut.

    Saat dibangunkan untuk mandi, ia enggan beranjak dari tempat tidur. Jika diperingatkan, ia malah marah dan menangis.

    Anak yang tidak mau sekolah bukanlah fenomema langka. Hampir semua orangtua pernah mengalami kesulitan dalam menghadapi anak yang tidak mau pergi sekolah.

    Bahkan, ada orangtua yang sampai “angkat tangan” dan menuruti keinginan anak untuk tidak mengikuti pelajaran di kelas.

    Jika ini terus dilakukan, kebiasaan ngambek anak justru tidak akan hilang dan malah bisa bertambah parah.

    Sementara itu, memaksakan anak agar mau sekolah dengan cara yang keliru juga bisa merusak hubungan Anda dengan si Kecil.

    Oleh karena itu, agar bisa menghadapinya dengan tepat, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, yaitu sebagai berikut.

    1. Cari tahu alasan anak tidak mau sekolah

    Menurut Child Mind Institute, anak mungkin mengalami kesulitan untuk menjelaskan alasan mereka tidak mau berangkat ke sekolah.

    Seperti yang telah disebutkan, anak memiliki alasan masing-masing untuk tidak pergi ke sekolah. Anda mungkin mengira anak Anda hanya sekedar malas belajar.

    Akan tetapi, tidak semua anak seperti itu. Ada pula anak yang menghadapi berbagai permasalahan di sekolah, tapi tidak bisa menyampaikan kepada orangtua.

    Oleh karena itu, sebaiknya jangan langsung mengambil kesimpulan dan menduga alasan kenapa anak tidak mau pergi sekolah. Cari tahu terlebih dahulu alasan pastinya.

     2. Bicarakan dari hati ke hati

    anak sakit

    Untuk menemukan penyebab anak mogok sekolah, Anda perlu membicarakan hal ini dengan anak Anda. Bukan dengan emosi dan memaksa, melainkan dengan sikap yang tenang dan penuh perhatian.

    Dengan menunjukkan bahwa Anda peduli, anak biasanya akan berani untuk membuka diri dan membicarakan apa yang ia rasakan.

    Tanyakan kepada anak, hal apa yang mengganggu pikiran dan perasaannya hingga ia tidak mau sekolah. Bantu anak mencari solusi terbaik, sebagai salah satu cara membujuk agar anak mau pergi ke sekolah lagi.

    Namun, Anda harus tahu bahwa tidak semua anak bisa membicarakan masalah yang dihadapinya dengan baik. Jika ia masih enggan memberi tahu apa penyebab anak tidak mau sekolah, jangan dipaksakan.

    Hal penting yang harus Anda sampaikan adalah Anda yakin terhadap anak Anda untuk bisa menghadapi masalah ini agar anak lebih percaya diri.

    Pastikan juga anak tahu Anda bisa menjadi sahabatnya serta akan selalu setia mendampingi dan mendukungnya.

    3. Ajak anak untuk menikmati kegiatan sekolah

    Pada dasarnya, anak-anak sangat menyukai permainan. Ini bisa menjadi cara tersendiri bagi Anda agar anak mau berangkat ke sekolah.

    Cari tahu kegiatan apa yang ia senangi di sekolah. Jika anak menyukai sepak bola, Anda bisa mengarahkannya untuk mengikuti klub futsal.

    Dengan adanya kegiatan tersebut, waktu di sekolah tentu akan jadi lebih menyenangkan.

    Tidak hanya mengembangkan minat anak pada kegiatan tersebut, ia juga akan semakin memperluas pertemanannya.

    4. Bersikap tegas saat anak tidak mau sekolah

    Meski anak mungkin saja mengalami masalah di sekolah, ada pula anak yang memang hanya malas untuk belajar dan berangkat ke sekolah.

    Jika anak Anda menunjukkan rasa malas tanpa alasan tertentu, ini saatnya Anda untuk bersikap lebih tegas.

    Cara mengatasi anak yang malas belajar bukan dengan membujuk anak agar mau pergi ke sekolah.

    Namun, Anda juga tidak perlu memberinya nasehat yang terlalu panjang mengenai pentingnya pergi ke sekolah.

    Tunjukkan sikap tegas Anda dengan menerapkan aturan bahwa ia hanya boleh tidak ke sekolah jika sedang sakit atau memang ada urusan yang sangat mendesak.

    5. Hindari kondisi nyaman berada di rumah saat tidak sekolah

    Tunjukkan kepada anak bahwa aturan yang berlaku di rumah tetap akan diberlakukan meski ia sedang sakit dan berada di rumah.

    Sebagai contoh, jika Anda membiasakan anak untuk tidak main gadget di hari sekolah, tetap berlakukan aturan tersebut meski anak sedang sakit.

    Meski tidak membujuk secara langsung, mungkin cara ini bisa membuat anak mau pergi ke sekolah lagi.

    Bila anak Anda meminta libur sekolah karena tidak enak badan, ajaklah anak untuk mendatangi dokter. Saat pulang dari dokter, minta anak untuk istirahat total.

    Dengan begitu, bisa saja anak jadi tidak tertarik menggunakan alasan sakit agar bisa tetap tinggal di rumah dan tidak pergi sekolah.

    Di samping itu, saat anak berada di rumah di hari sekolah, cobalah untuk tidak terlalu memberikan perhatian berlebihan dan tunjukkan bahwa Anda sibuk.

    Hal ini  bisa menjadi cara yang tepat untuk ‘membujuk’ anak agar pergi ke sekolah dengan menyadari bahwa tinggal di rumah di waktu sekolah ternyata tidak menyenangkan bagi anak.

    6. Minta anak belajar di rumah

    Apabila anak tidak sakit tapi berada di rumah, pastikan anak tetap belajar.

    Anda bisa memintanya belajar mata pelajaran yang seharusnya dipelajari di sekolah hari itu. Beri tugas-tugas sehingga anak tetap fokus belajar di rumah.

    Bahkan, jika Anda tidak bisa melakukannya karena harus bekerja, minta orang terdekat Anda untuk mengawasinya belajar di rumah.

    Hal ini mungkin menjadi pertimbangan baru bagi anak, bahwa belajar di sekolah bersama teman ternyata lebih menyenangkan dibanding belajar di rumah sendiri.

    7. Minta bantuan pada psikolog dan pihak sekolah

    Jika alasan anak mogok ke sekolah terkait masalah bullying di sekolah, maka Anda perlu bantuan pihak sekolah dan psikolog.

    Pihak sekolah akan membantu Anda mencari solusi sekaligus memberi perlindungan pada si kecil. Sementara itu, psikolog akan membantu anak menghadapi trauma yang ia rasakan.

    Tidak hanya itu saja, meminta bantuan psikolog juga bisa membantu Anda menghadapi masalah perilaku yang dimiliki anak.

    Selain pihak sekolah dan psikolog, dukungan keluarga juga sangat dibutuhkan. Anda perlu bekerja sama dengan pasangan untuk menghadapi hal ini.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 01/11/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan