Untuk menemukan penyebab anak mogok sekolah, Anda perlu membicarakan hal ini dengan anak Anda. Bukan dengan emosi dan memaksa, melainkan dengan sikap yang tenang dan penuh perhatian.
Dengan menunjukkan bahwa Anda peduli, anak biasanya akan berani untuk membuka diri dan membicarakan apa yang ia rasakan.
Tanyakan kepada anak, hal apa yang mengganggu pikiran dan perasaannya hingga ia tidak mau sekolah. Bantu anak mencari solusi terbaik, sebagai salah satu cara membujuk agar anak mau pergi ke sekolah lagi.
Namun, Anda harus tahu bahwa tidak semua anak bisa membicarakan masalah yang dihadapinya dengan baik. Jika ia masih enggan memberi tahu apa penyebab anak tidak mau sekolah, jangan dipaksakan.
Hal penting yang harus Anda sampaikan adalah Anda yakin terhadap anak Anda untuk bisa menghadapi masalah ini agar anak lebih percaya diri.
Pastikan juga anak tahu Anda bisa menjadi sahabatnya serta akan selalu setia mendampingi dan mendukungnya.
3. Ajak anak untuk menikmati kegiatan sekolah
Pada dasarnya, anak-anak sangat menyukai permainan. Ini bisa menjadi cara tersendiri bagi Anda agar anak mau berangkat ke sekolah.
Cari tahu kegiatan apa yang ia senangi di sekolah. Jika anak menyukai sepak bola, Anda bisa mengarahkannya untuk mengikuti klub futsal.
Dengan adanya kegiatan tersebut, waktu di sekolah tentu akan jadi lebih menyenangkan.
Tidak hanya mengembangkan minat anak pada kegiatan tersebut, ia juga akan semakin memperluas pertemanannya.
4. Bersikap tegas saat anak tidak mau sekolah
Meski anak mungkin saja mengalami masalah di sekolah, ada pula anak yang memang hanya malas untuk belajar dan berangkat ke sekolah.
Jika anak Anda menunjukkan rasa malas tanpa alasan tertentu, ini saatnya Anda untuk bersikap lebih tegas.
Cara mengatasi anak yang malas belajar bukan dengan membujuk anak agar mau pergi ke sekolah.
Namun, Anda juga tidak perlu memberinya nasehat yang terlalu panjang mengenai pentingnya pergi ke sekolah.
Tunjukkan sikap tegas Anda dengan menerapkan aturan bahwa ia hanya boleh tidak ke sekolah jika sedang sakit atau memang ada urusan yang sangat mendesak.
5. Hindari kondisi nyaman berada di rumah saat tidak sekolah
Tunjukkan kepada anak bahwa aturan yang berlaku di rumah tetap akan diberlakukan meski ia sedang sakit dan berada di rumah.
Sebagai contoh, jika Anda membiasakan anak untuk tidak main gadget di hari sekolah, tetap berlakukan aturan tersebut meski anak sedang sakit.
Meski tidak membujuk secara langsung, mungkin cara ini bisa membuat anak mau pergi ke sekolah lagi.
Bila anak Anda meminta libur sekolah karena tidak enak badan, ajaklah anak untuk mendatangi dokter. Saat pulang dari dokter, minta anak untuk istirahat total.
Dengan begitu, bisa saja anak jadi tidak tertarik menggunakan alasan sakit agar bisa tetap tinggal di rumah dan tidak pergi sekolah.
Di samping itu, saat anak berada di rumah di hari sekolah, cobalah untuk tidak terlalu memberikan perhatian berlebihan dan tunjukkan bahwa Anda sibuk.
Hal ini bisa menjadi cara yang tepat untuk ‘membujuk’ anak agar pergi ke sekolah dengan menyadari bahwa tinggal di rumah di waktu sekolah ternyata tidak menyenangkan bagi anak.
6. Minta anak belajar di rumah
Apabila anak tidak sakit tapi berada di rumah, pastikan anak tetap belajar.
Anda bisa memintanya belajar mata pelajaran yang seharusnya dipelajari di sekolah hari itu. Beri tugas-tugas sehingga anak tetap fokus belajar di rumah.
Bahkan, jika Anda tidak bisa melakukannya karena harus bekerja, minta orang terdekat Anda untuk mengawasinya belajar di rumah.
Hal ini mungkin menjadi pertimbangan baru bagi anak, bahwa belajar di sekolah bersama teman ternyata lebih menyenangkan dibanding belajar di rumah sendiri.
7. Minta bantuan pada psikolog dan pihak sekolah
Jika alasan anak mogok ke sekolah terkait masalah bullying di sekolah, maka Anda perlu bantuan pihak sekolah dan psikolog.
Pihak sekolah akan membantu Anda mencari solusi sekaligus memberi perlindungan pada si kecil. Sementara itu, psikolog akan membantu anak menghadapi trauma yang ia rasakan.
Tidak hanya itu saja, meminta bantuan psikolog juga bisa membantu Anda menghadapi masalah perilaku yang dimiliki anak.
Selain pihak sekolah dan psikolog, dukungan keluarga juga sangat dibutuhkan. Anda perlu bekerja sama dengan pasangan untuk menghadapi hal ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar