Berikut adalah gejala dari tubuh bayi yang membiru:
Pada kasus yang parah, kemungkinan sindrom bayi biru bisa menjadi penyebab kematian.
Oleh karena itu, sekecil apa pun gejalanya, seperti kebiruan lebih dari satu menit, segera bawa si kecil ke dokter.
Penyebab sindrom bayi biru
Penyebab paling umum kulit bayi membiru adalah penyempitan jalur antara jantung dan paru-paru secara tiba-tiba sehingga terjadi penurunan hemoglobin.
Selain itu, penyempitan ini bisa mengakibatkan penurunan jumlah darah yang masuk ke paru-paru.
Orangtua juga perlu mengetahui bahwa sebagian besar bayi yang mengalami sindrom biru adalah yang mengalami penyakit jantung bawaan, seperti penyakit jantung sianotik.
Melihat dari jenisnya, berikut adalah kemungkinan penyebab sianosis sentral, yaitu:
- masalah pernapasan dan paru-paru,
- kelainan jantung sehingga darah kurang oksigen,
- gangguan aliran darah dari paru-paru,
- penumpukan cairan di paru-paru karena gagal jantung, hingga
- adanya gangguan pada hemoglobin.
Sementara kemungkinan penyebab acrocyanosis atau peripheral cyanosis, seperti:
- suhu dingin,
- tangisan bayi baru lahir,
- kejang, serta
- terjadinya syok.
Berikut adalah kondisi lainnya yang menjadi penyebab sindrom bayi biru.
1. Methemoglobin
Kondisi ini bermula dari keracunan zat nitrat. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi campuran bubuk susu formula dengan air mengandung nitrat.
Setelah itu, tubuh mengubah zat nitrat menjadi nitrit yang mampu mengikat hemoglobin dalam tubuh sehingga membentuk methemoglobin.
Kelainan ini mengakibatkan darah tidak mampu membawa oksigen sehingga kulit bayi pun membiru.
Umumnya, terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan karena saluran pencernaan lebih sensitif dan belum berkembang dengan baik.
2. Tetralogy of Fallot (TOF)
Menjadi penyebab utama sindrom bayi biru, ini adalah kombinasi dari empat kelainan jantung yang dapat mengurangi aliran darah ke paru-paru serta oksigen ke seluruh tubuh.
Ada kemungkinan Tetralogy of Fallot (TOF) sebagai penyebab umum ini terjadi saat bayi berada dalam kandungan atau sejak lahir.
Cara mendiagnosis sindrom bayi biru
Dokter akan bertanya terlebih dahulu mengenai riwayat kesehatan si kecil, lalu melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti mengukur saturasi oksigen.
Berikut adalah beberapa tes yang mungkin akan dokter lakukan untuk mendiagnosis sianosis pada bayi.
- Pemeriksaan darah,
- Rontgen area dada untuk memeriksa paru-paru dan jantung,
- Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat aktivitas jantung,
- Ekokardiogram untuk melihat anatomi jantung,
- Kateterisasi jantung untuk melihat arteri jantung, serta
- Tes saturasi oksigen.
Pemeriksaan tambahan lainnya yang mungkin akan dokter sarankan adalah menguji air keran untuk mengukur kadar nitrat.
Air dengan kadar nitrat di bawah 10 mg/L akan dianggap aman dan boleh bayi konsumsi.
Pengobatan sianosis pada bayi
Pengobatan atau perawatan sindrom bayi biru akan dokter lakukan sesuai dengan penyebabnya.
1. Operasi
Jika penyakit jantung bawaan adalah penyebab kulit tubuh bayi membiru, mungkin perlu untuk memperbaikinya dengan tindakan pembedahan.
Idealnya, tindakan pembedahan ini dilakukan sebelum bayi berusia 1 tahun atau sekitar pada usia 6 bulan.
2. Obat
Untuk penyebab methemoglobinemia, kemungkinan dokter akan memberikan resep obat sesuai dengan tingkat keparahannya.
Salah satunya adalah dnegan mengonsumsi methylene blue yang dapat membantu memberikan oksigen ke darah. Biasanya, pemberiannya melalui jarum yang langsung ke pembuluh darah.
Selalu konsultasikan kondisi kehamilan serta perkembangan bayi Anda dengan dokter agar si kecil mendapatkan penanganan yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar