Kondisi ini bermula dari keracunan zat nitrat. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi campuran bubuk susu formula dengan air mengandung nitrat.
Setelah itu, tubuh mengubah zat nitrat menjadi nitrit yang mampu mengikat hemoglobin dalam tubuh sehingga membentuk methemoglobin.
Kelainan ini mengakibatkan darah tidak mampu membawa oksigen sehingga kulit bayi pun membiru.
Umumnya, kondisi terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan karena saluran pencernaannya lebih sensitif dan belum berkembang dengan baik.
2. Tetralogy of Fallot (TOF)
Menjadi penyebab utama sindrom bayi biru, ini adalah kombinasi dari empat kelainan jantung yang dapat mengurangi aliran darah ke paru-paru serta oksigen ke seluruh tubuh.
Ada kemungkinan Tetralogy of Fallot (TOF) sebagai penyebab umum ini terjadi saat bayi berada dalam kandungan atau sejak lahir.
Diagnosis sindrom bayi biru

Dokter akan bertanya terlebih dahulu mengenai riwayat kesehatan si Kecil, lalu melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti mengukur saturasi oksigen.
Berikut adalah beberapa tes yang mungkin akan dokter lakukan untuk mendiagnosis sianosis pada bayi.
- Pemeriksaan darah.
- Elektrokardiogram (EKG) untuk melihat aktivitas jantung.
- Rontgen area dada untuk memeriksa paru-paru dan jantung.
- Ekokardiogram untuk melihat anatomi jantung.
- Kateterisasi jantung untuk melihat arteri jantung.
- Tes saturasi oksigen.
Pemeriksaan tambahan lainnya yang mungkin akan dokter sarankan adalah menguji air keran untuk mengukur kadar nitrat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar