Menunda pengobatan dapat semakin memperburuk kondisi tubuh anak.
Seberapa umum kejadian usus buntu pada anak?
Anak kecil lebih ternyata lebih rentan mengalami radang usus buntu (apendisitis) daripada orang dewasa. Pada anak kecil, penyebab usus buntu paling umum adalah jaringan limfoid yang membengkak dan menghalangi rongga saluran usus buntu.
Peradangan yang semakin parah dapat berisiko membuat usus buntu anak pecah sehingga menimbulkan infeksi serius.
Apa yang terjadi jika tidak segera mengobati gejala usus buntu pada anak?
Ketika radang usus buntu anak tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, bakteri dan nanah akan semakin menumpuk di ususnya. Penumpukan ini akan semakin menekan usus buntu dan menyebabkan usus bengkak.
Pembengkakan tersebut pada akhirnya dapat menghambat pasokan darah segar ke usus buntu. Hal ini menyebabkan jaringan dan sel di sekitarnya mati.
Dinding usus yang mati akan mendorong bakteri dan nanah masuk ke dalam rongga perut. Akibatnya, isi usus buntu yang pecah akan bocor dan merembes hingga ke dalam perut.
Pecahnya usus buntu adalah kondisi gawat darurat medis dan dapat membahayakan nyawa. Oleh karena itu, harus segera mendapatkan penanganan dokter.
Segeralah membawa anak ke UGD rumah sakit terdekat apabila ia mengalami gejala-gejala yang mengarah pada usus buntu pecah.
Gejala usus buntu pecah pada anak

Anak biasanya sulit mendeskripsikan gejala sakit yang ia rasakan. Oleh karena itu orang tua harus lebih peka terhadap keluhan yang anak alami.
Kenalilah beberapa ciri-ciri usus buntu pecah pada anak berikut ini.
1. Sakit perut kanan semakin parah
Gejala sakit perut di kanan bagian bawah pada anak akan semakin terasa menyakitkan apabila usus buntu sudah mulai pecah. Bahkan sakit perut hebat menyebar diseluruh lapang perut
Anak mungkin akan mengeluhkan gejala yang bertambah parah ketika Anda menekan perut pada bagian tersebut selama beberapa saat.
Mereka juga mungkin mengatakan sakitnya terasa lebih parah ketika bergerak, menarik napas dalam, atau saat batuk dan bersin.
Infeksi dan peradangan usus buntu dapat mengiritasi lapisan dinding perut, yang dikenal sebagai peritoneum.
Inilah yang akan menyebabkan anak merasa sakit saat berjalan, berdiri, melompat, batuk, atau bahkan bersin karena tekanan di dalam perutnya meningkat.
2. Demam tinggi
Demam memang jadi salah satu gejala usus buntu pada anak, tapi dengan suhu yang tidak lebih dari 38º Celsius.
Namun, jika suhu melonjak drastis melebihi angka tersebut, kemungkinan besar ini adalah ciri-ciri usus buntu pecah pada anak.
Mengatasi ciri-ciri usus buntu pada anak
Satu-satunya cara untuk mengatasi gejala usus buntu pada anak adalah dengan operasi. Lewat operasi, dokter akan membuang usus buntu yang meradang dan terinfeksi sebelum menyebar ke organ perut lain.
Ada dua jenis pembedahan medis untuk usus buntu, yaitu dengan laparoskopi (operasi dengan sayatan kecil) dan bedah terbuka (operasi dengan sayatan lebih besar).
Sebelum operasi, biasanya si kecil akan diopname 1 hari sebelumnya. Dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik dan cairan intravena atau infus selama masa perawatan.
Untuk mencegah infeksi sebelum dan sesudah operasi, dokter akan memberikan obat antibiotik. Selain itu, anak juga akan menerima cairan infus dan obat lainnya melalui injeksi.
Anak membutuhkan cairan infus untuk mencegah dehidrasi akibat gejala usus buntu seperti diare dan muntah.
Sebaiknya orang tua tidak khawatir melakukan operasi usus buntu pada anak karena risiko komplikasinya termasuk kecil. Memutuskan operasi adalah pilihan yang bijak untuk menghindari risiko usus buntu pecah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar