Bagi orangtua, jangan lupa untuk memperhatikan kuku anak Anda, ya! Pasalnya, berbagai perubahan yang terjadi pada kuku anak bisa menjadi tanda dari penyakit kuku yang ia alami.
Pada kondisi tertentu, pengobatan mungkin diperlukan untuk mengatasinya. Kenali lebih lanjut mengenai berbagai masalah atau penyakit kuku yang bisa terjadi pada anak Anda melalui ulasan berikut.
Berbagai macam penyakit kuku yang bisa terjadi pada anak
Penyakit kuku pada anak bisa muncul sejak ia dilahirkan atau yang terjadi dan berkembang seiring pertambahan usia, terutama saat balita.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari faktor bawaan hingga lingkungan.
Meski jarang terjadi, kondisi yang abnormal pada kuku anak tetap perlu menjadi perhatian.
Apalagi, kuku memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup anak, seperti menopang dan melindungi jari dari cedera atau sekadar mengambil benda yang kecil bentuknya.
Lalu, apa saja penyakit atau masalah kuku yang bisa terjadi pada anak? Apa gejala dan penyebabnya? Berikut beberapa daftarnya untuk Anda pahami.
1. Koilonychia
Koilonychia sering disebut dengan spoon nails atau kuku sendok. Pasalnya, anak yang mengalami penyakit ini memiliki bentuk kuku yang penyok atau melengkung seperti sendok.
Umumnya, kuku anak akan tampak rata terlebih dahulu, kemudian sebuah lekukan terbentuk di bagian tengahnya,
Lekukannya pun cukup dalam hingga dapat menahan tetesan air di dasarnya.
Koilonychia dapat terjadi pada bayi baru lahir hingga anak-anak di atas usia 9 tahun. Pada bayi baru lahir, penyebabnya sering kali tidak diketahui, dan umumnya terjadi di jempol kaki.
Pada anak yang lebih tua, koilonychia sering menjadi tanda dari kondisi medis tertentu, seperti di bawah ini.
- Psoriasis pada anak.
- Gangguan endokrin.
- Anak kekurangan zat besi.
- Sindrom Plummer-Vinson.
- Penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi, seperti penyakit celiac.
2. Leukonychia punctata
Leukonychia punctata adalah masalah yang ditandai dengan bintik-bintik putih kecil pada kuku anak. Kondisi ini bisa terjadi pada bayi baru lahir atau anak-anak yang lebih tua.
Umumnya, leukonychia punctata terjadi karena cedera pada lempeng kuku atau bagian matriksnya (area yang bertumbuh di dasar kuku).
Kebiasaan menggigit kuku dan menggunakan sepatu yang ketat adalah penyebab cedera yang umum terjadi pada kuku anak Anda.
Umumnya, leukonychia punctata adalah kondisi medis yang tidak berbahaya sehingga tidak perlu mendapat pengobatan medis.
Bintik putih ini pun akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan.
3. Onychoschizia
Onychoschizia adalah kondisi ketika kuku anak terbelah, termasuk kuku yang pecah, rapuh, lunak, atau tipis.
Kondisi ini umumnya tidak memerlukan pengobatan apa pun karena dinilai sebagai perubahan fisik sementara.
Penyebab onychoschizia sering kali karena kuku terlalu kering atau terlalu lembap (sering kena air), sehingga menjadi rapuh.
Pada kondisi yang jarang, penyakit kuku ini juga bisa menjadi tanda dari kekurangan vitamin pada anak, terutama zat besi.
Tahukah Anda?
4. Onychomycosis
Onychomycosis, atau disebut juga dengan infeksi jamur kuku, sebenernya jarang terjadi pada anak-anak.
Meski demikian, anak-anak bisa berisiko terkena penyakit kuku ini jika salah satu atau kedua orangtuanya mengalami hal yang sama.
Pasalnya, pada kondisi yang jarang, jamur yang menjadi penyebab infeksi pada kuku bisa menular dari satu orang ke orang lainnya.
Melansir Mayo Clinic, penderita onychomycosis umumnya memiliki kondisi kuku berikut.
- Menebal.
- Berubah warna dari keputihan menjadi kuning agak kecokelatan.
- Rapuh.
- Berubah bentuk.
- Warna kuku menjadi gelap.
- Baunya agak busuk.
5. Paronychia
Jika onychomycosis terjadi pada kuku, paronychia adalah penyakit infeksi pada anak yang terjadi di kulit sekitar kuku jari tangan atau kaki.
Penyebabnya adalah infeksi bakteri atau jamur yang masuk ke kulit di sekitar kuku yang terluka.
Adapun ini bisa terjadi karena kebiasaan menggigit, mencabut bintil kuku, sering mengisap jari, atau menggunting kuku anak terlalu pendek.
Bila infeksi ini terjadi, biasanya kulit di sekitar kuku anak akan menjadi merah, bengkak, dan terasa sakit serta hangat dan lembut saat disentuh. Nanah pun bisa keluar dari area kulit itu.
Pada kondisi kronis dan jangka panjang, penyakit ini bisa memengaruhi kuku anak Anda, seperti perubahan warna dan bentuk kuku serta kuku seperti terlepas.