Tidak hanya orang dewasa, zat besi untuk bayi pun sangat penting dan harus tercukupi. Kekurangan zat besi tentu bisa berpotensi mengganggu tumbuh kembang bayi. Kenali ciri bayi Anda kekurangan zat besi dan cara mengatasinya dengan tepat berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tidak hanya orang dewasa, zat besi untuk bayi pun sangat penting dan harus tercukupi. Kekurangan zat besi tentu bisa berpotensi mengganggu tumbuh kembang bayi. Kenali ciri bayi Anda kekurangan zat besi dan cara mengatasinya dengan tepat berikut ini.
Zat besi sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kekurangan atau defisiensi zat besi merupakan penyebab utama dari penyakit anemia pada bayi.
Defisiensi zat besi terjadi karena kadar zat besi dalam tubuh bayi tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019 oleh Kementerian Kesehatan, kebutuhan zat besi bayi menyesuaikan dengan rentang usianya yakni sebagai berikut.
Bayi yang baru lahir menyimpan cadangan zat besi dalam tubuhnya. Namun, tetap saja mereka memerlukan zat besi tambahan.
Tidak hanya dari suplemen, tetapi juga dari ASI dan makanan pendamping (MPASI).
Bayi membutuhkan zat besi agar otak mereka berkembang secara normal. Bayi yang kekurangan zat besi sering kali memiliki tanda kurang aktif secara fisik dan berkembang lebih lambat.
Melansir jurnal Paediatrics Child Health, ada ciri-ciri lain yang mungkin bisa Anda amati saat bayi kekurangan zat besi, di antaranya sebagai berikut.
Kemudian pada tahap lanjut, ciri-ciri yang ditunjukkan dari bayi yang kekurangan zat besi adalah sebagai berikut.
Bayi bisa mudah lelah saat kekurangan zat besi karena daya tahan tubuhnya menurun. Hal ini membuat ia lebih rentan mengalami infeksi terus-menerus.
Misalnya, bayi tidak henti-hentinya mengalami batuk, pilek, demam, dan diare secara bergantian.
Selain itu, daya pikirnya juga terhambat karena perkembangan otak anak mengalami keterlambatan.
Hal ini berpotensi menurunkan kecerdasan bayi sehingga tidak sama dengan teman sebayanya.
Jika kondisi kebutuhan zat besi yang tidak terpenuhi ini dibiarkan dalam jangka panjang, bayi mungkin saja mengalami anemia defisiensi besi.
Parahnya, kondisi ini bisa berujung pada pertumbuhan anak yang terhambat hingga mengalami stunting dengan ciri tubuh anak pendek.
Dalam hal ini, bayi yang berisiko tinggi mengalami ciri-ciri kekurangan zat besi adalah sebagai berikut.
Salah satu penyebab utama kekurangan zat besi pada si Kecil adalah minimnya perhatian orangtua terhadap kandungan zat besi yang disiapkan dalam makanan untuk bayi (MPASI).
“Sering kali orangtua lebih memperhatikan kandungan karbohidrat dan hanya memasukkan sayur tanpa benar-benar menghitung asupan zat besi serta gizi lainnya pada MPASI,” ujar Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, seorang profesor gizi medik.
Oleh karena itu, memperhatikan asupan dalam makanan merupakan salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi kekurangan zat besi pada bayi.
Selama enam bulan pertama, bayi yang disusui akan mendapatkan zat besi yang berjumlah tidak banyak dari ASI.
Jika menyusui bukan pilihan, gunakan susu formula bayi yang diperkaya zat besi dan dibeli di toko untuk 12 bulan pertama. Formulanya harus berbahan dasar susu sapi.
Begitu bayi makan makanan padat, jumlah zat besi yang mereka butuhkan tergantung pada usia mereka.
Jika diperlukan, tanda kekurangan zat besi yang muncul pada bayi bisa diatasi dengan pemberian suplemen zat besi untuk anak atas rekomendasi dokter.
Prof. Tati, begitu sapaan dari Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, menyarankan untuk tidak memberikan suplemen pada bayi yang sudah berusia 6 bulan.
“Suplemen untuk bayi yang sudah bisa makan MPASI baru boleh diberikan jika pemberian MPASI kaya zat besi tidak juga mempan,” ujar Prof. Tati.
Perlu diingat bahwa pemberian suplemen dalam jangka panjang jangan sampe membawa efek samping, seperti bayi kelebihan zat besi.
Jika ragu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, Anda bisa menemukan cara yang tepat untuk mengatasi gejala kekurangan zat besi pada bayi Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar