Eksim sendiri merupakan jenis penyakit jangka panjang (kronis) yang gejalanya dapat membaik lalu kembali sewaktu-waktu.
Makanan penyebab ruam eksim pada bayi
ASI bukanlah makanan penyebab eksim pada si kecil. Faktanya, memberi ASI eksklusif masih menjadi makanan terbaik bayi hingga ia berusia 6 bulan.
Namun makanan yang ibu konsumsi harus diperhatikan dengan benar karena bisa memengaruhi kemunculan eksim pada bayi.
Jika sedang menyusui di bawah 6 bulan yang masih minum ASI, sebaiknya ibu menghindari makan makanan di bawah ini agar bayi tidak alergi, seperti:
- Kacang
- Kerang
- Susu sapi
- Makanan yang mengandung zat aditif
Makanan tersebut adalah makanan yang dapat memicu eksim pada bayi, meski ibu yang mengonsumsinya.
Apa gejala dan tanda eksim pada bayi?

Menurut National Eczema Association, ciri-ciri eksim yang muncul pada bayi bisa dibedakan berdasarkan perkembangan usia mereka.
Pada bayi, gejala eksim biasanya mulai muncul di bagian wajah dalam 6 bulan pertama hidupnya.
Ciri eksim pada bayi di bawah 6 bulan
Ciri-ciri eksim yang paling khas muncul pada bayi di 6 bulan pertama usianya adalah: ruam
- Ruam kemerahan tiba-tiba di kulit kepala,wajah, terutama di pipi dan dahi.
- Kulit kering, bersisik, dan gatal; sisik bisa retak dan mengeluarkan cairan.
- Sulit tidur karena kulit terasa sangat gatal
- Munculnya infeksi akibat menggaruk kulit hingga terluka
- Kadang, benjolan kecil berisi cairan juga bisa muncul di permukaan kulit.
Ruam kemerahan ini dapat menimbulkan rasa gatal dan perih sehingga bisa membuat bayi rewel karena tidak nyaman.
Ciri eksim pada bayi usia 6-12 bulan
Ruam eksim yang tadinya terpusat di sekitar wajah bayi kini mulai menyebar pada bagian-bagian tubuh lainnya.
Bayi yang berusia di atas 6 bulan sampai 12 bulan cenderung mengalami ruam gatal kemerahan di siku, lutut, dan area lain yang mudah digaruk oleh tangannya.
Secara garis besar, ciri-ciri eksim pada bayi di atas 6 bulan dapat meliputi:
- Beberapa bagian kulit berubah kering dan bersisik. Awalnya pada wajah yaitu pipi, dagu, dan dahi yang bisa meluas hingga ke kaki, pergelangan tangan, siku, dan bagian lipatan tubuh.
- Terjadi iritasi kulit yang menimbulkan rasa gatal dan perih.
- Bayi merasa tidak nyaman dan kerap menangis akibat rasa gatal
- Ruam pada seluruh anggota tubuh umumnya memiliki bentuk yang identik.
Semakin sering digaruk, lapisan kulit bayi akan semakin rusak dan mudah terinfeksi dari kuman yang ada di lingkungan sekitar.
Akibatnya, kulit bisa berubah menguning dan muncul bintil kemerahan yang menimbulkan rasa sakit saat digaruk.
Ciri-ciri eksim pada anak 2 tahun ke atas
Mengutip dari American Academy of Dermatology, gejala eksim pada anak kecil biasanya muncul di usia 2 tahun hingga masa pubertas.
Berbagai gejala eksim yang biasanya muncul pada anak yaitu:
- Ruam terutama di lipatan siku atau lutut. Namun, eksim juga bisa muncul di tangan dan kaki, leher, atau lipatan bokong.
- Rasa gatal yang tak tertahankan di area kulit yang meradang.
- Permukaan kulit bergelombang karena ada tonjolan atau penebalan kulit yang kadang permanen.
- Kulit di area yang terkena lebih terang atau lebih gelap.
Setengah dari bayi dan anak yang mengalami eksim pada masa kecilnya mungkin akan terus mengalami eksim di masa dewasanya.
Kekambuhan gejala eksim pada si kecil dapat dipicu oleh beragam faktor internal dan eksternal.
Bagaimana cara diagnosis eksim pada bayi?

Jika Anda melihat ruam kemerahan mirip gejala eksim pada kulit bayi, sebaiknya periksakan ke dokter. Dokter pun dapat merujuk Anda pada dokter spesialis kulit anak untuk memastikan diagnosisnya.
Selain dengan mengecek gejala yang timbul, dokter dapat menyarankan si kecil untuk menjalani beberapa pemeriksaan medis berikut:
1. Pemeriksaan kulit
Dalam hal ini dokter akan mengambil ekstrak makanan yang dianggap sebagai pemicu eksim pada bayi, kemudian dioleskan pada kulit.
Selanjutnya, dilihat apakah ada respon yang terjadi. Jika memang area kulit memerah dan pori-pori membesar, maka makanan tersebut adalah pemicu eksim pada bayi.
2. Tes darah
Pemeriksaan darah ini dilakukan untuk melihat, jenis makanan apa yang dapat menyebabkan eksim pada bayi. Untuk melakukan semua pemeriksaan ini, sebaiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter spesialis anak.
3. Tes eliminasi makanan
Apabila makanan tertentu yang dicurigai dokter sebagai pemicu gejala eksim, dokter akan menyarankan untuk berhenti memberikannya pada bayi selama 10-14 hari.
Dalam rentang waktu tersebut akan diketahui apakah memang makanan tersebut dapat memicu eksim.
Setelah itu, biasanya dokter akan meminta untuk memberikan makanan tersebut lagi dalam porsi yang kecil. Hal ini untuk memastikan penyebab dermatitis atopik pada bayi.
Setelah dokter memastikan diagnosis, ia dapat merekomendasikan Anda mengenai pengobatan dermatitis terbaik untuk anak.
Apakah bisa terjadi komplikasi eksim pada bayi?

Bagi sebagian anak, gejala dermatitis atopik dapat membaik atau bahkan hilang seiring waktu. Bila gejala eksim yang muncul masih menetap, tidak membaik, membentuk nanah, dan semakin mengganggu tidur, segera periksa ke dokter.
Jika tidak segera diobati, eksim pada bayi bisa berubah menjadi komplikasi eksim, seperti:
Seseorang yang memiliki eksim, terutama bayi dan anak-anak, cenderung mengalami kesulitan tidur. Siklus gatal-gatal bisa membuat anak terbangun berulang kali dan akibatnya menurunkan kualitas tidurnya.
Bagaimana perawatan eksim pada bayi?

Tanda-tanda eksim pada bayi umumnya adalah kulit kering yang terdapat ruam-ruam merah bersisik dan terasa gatal. Peradangan kulit ini bisa berlangsung lama, namun gejalanya bisa mereda dan kambuh sewaktu-waktu.
Meski bisa kambuh lagi sewaktu-waktu, penyakit kulit yang dianggap sebagai eksim susu sebetulnya bisa dirawat dengan perawatan untuk kulit kering dan sensitif.
Penting juga untuk menghindari pemicu yang menyebabkan eksim kambuh. Orangtua bisa meringankan gejala eksim pada bayi dengan cara berikut ini:
1. Oles obat eksim pada bayi setelah mandi
Saat mandi, usahakan semua badan bayi terutama yang terkena eksim terendam air untuk mendapatkan kelembapan menyeluruh. Bilas dengan air bersih.
Kemudian gunakan krim obat atau salep eksim untuk bayi yang terkena air susu.
Anda bisa oleskan dalam tiga menit setelah keluar dari bak mandi untuk mempertahankan kelembapan kulitnya.
2. Pilih sabun bayi yang tidak mengandung parfum
Setelah memakai salep untuk bayi yang terkena air susu, Anda bisa memilih sabun yang tidak mengandung parfum.
Untuk cegah iritasi kulit makin parah akibat eksim susu, ada baiknya pilih sabun yang mengandung bahan hypoallergenic, tidak berwarna, dan tidak berpewangi.
Biasanya sabun yang wangi dan ada warnanya mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa memperparah eksim.
3. Pakai pelembap kulit
Disarankan untuk menggunakan pelembap hypoallergenic yang ringan (bertuliskan “mild” pada labelnya), ber-pH seimbang, dan mengandung bahan organik.
Sebaiknya, pilih pelembap kulit bayi mengandung ceramide yang berguna untuk memperbaiki jaringan kulit sensitif bayi.
Oleskan pelembap setidaknya dalam 3-5 menit setelah memandikan bayi. Hindari juga memakaikan bayi baju dari bahan yang kerap memicu gatal atau iritasi (wol atau kain sintetis).
4. Hindari faktor yang membuat kambuh
Dermatitis atopik adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan tapi bisa kambuh sewaktu-waktu. Itu artinya, si kecil akan memiliki penyakit ini seumur hidupnya.
Namun tidak perlu khawatir. American Academy of Dermatology menjelaskan, untuk menghindari kekambuhan gejala eksim bayi, Anda harus menghindarkan si kecil dari faktor pemicunya.
Amati berbagai hal di sekitar bayi yang bisa dicurigai sebagai pemicu pada bayi.
Pemicu eksim pada bayi ini bisa berupa keringat, air liur, gesekan, bulu hewan, atau bahan kimia yang ada pada beberapa produk.
Pastikan bayi terhindar dari zat tersebut agar gejala tidak kambuh. Jika si kecil sering terpapar pemicu, gejala eksimnya akan cepat kambuh dan jadi lebih parah.
Apabila di lain waktu mendapati air liur memicu rasa gatal parah di dagu bayi, segera bersihkan air liur tersebut. Kemudian, oleskan petroleum jelly di sekitar kulit yang terkena.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar