backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Orangtua Wajib Tahu Tanda-Tanda Anak Kurang Tidur

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 03/06/2021

    Orangtua Wajib Tahu Tanda-Tanda Anak Kurang Tidur

    Beberapa tanda kurang tidur yang umum, seperti mata sayu, lingkaran hitam di bawah mata, hingga sering menguap mungkin mudah Anda kenali. Namun kadang, anak-anak bisa menunjukkan tanda-tanda lain yang lebih saru. Ini membuat orangtua kesulitan menentukan apakah itu benar karena anak kurang tidur atau karena masalah lainnya. Nah agar Anda tak dibuat bingung, simak berbagai tanda anak kurang tidur sesuai dengan usianya di bawah ini.

    Kenapa anak butuh tidur cukup?

    Semua orang butuh tidur yang cukup, termasuk anak-anak. Terutama anak usia sekolah. Tidur yang cukup penting bagi mereka untuk bisa belajar tenang selama di sekolah.

    Tidur cukup artinya otak yang segar untuk fokus memusatkan perhatian, menyerap informasi-informasi baru dan menyimpannya dalam memori jangka panjang. Tidur teratur juga memperkuat ingatan anak. Selain itu, tidur meningkatkan sistem kekebalan dan stamina tubuh anak. Ini semua akan berdampak baik pada performa akademis anak hingga seterusnya.

    Sebaliknya, efek kurang tidur pada anak sudah lama dikaitkan dengan risiko masalah kesehatan kronis di masa depan. Mulai dari obesitas, diabetes, penyakit jantung, sleep apnea, hingga gangguan kesehatan mental seperti depresi dan ADHD.

    Maka penting bagi setiap orangtua untuk memastikan anak-anak mereka cukup tidur.

    Berbagai tanda anak kurang tidur sesuai dengan usianya

    Tanda anak kurang tidur tidak cuma menguap dan mata panda saja. Beda usia, beda pula tanda-tanda yang bisa mereka tunjukkan.

    Anak kecil (bayi, batita, dan balita)

    • Anak cenderung rewel atau cengeng, terutama pada sore hari.
    • Manja dan tak mau ditinggal.
    • Menunjukkan perilaku gelisah, tidak tenang, atau hiperaktif.
    • Pasif dan tidak banyak bicara.
    • Tidur lagi setelah sempat terbangun dan agak sulit dibangunkan.
    • Hanya ingin tiduran atau tidur siang sepanjang hari.
    • Anak tertidur di mobil, kursi makan, atau saat nonton TV (padahal bukan waktunya tidur siang).
    • Mendengkur ketika tidur.

    Anak-anak usia sekolah dasar

    • Hiperaktif.
    • Sering tertidur di saat yang tidak tepat.
    • Perlu dibanguNkan berkali-kali pada pagi hari.
    • Kurang tertarik dan bersemangat pada hal-hal yang disukainya.
    • Terlihat lemah dan lesu.
    • Mengantuk di sekolah atau di rumah selama mengerjakan PR.
    • Sulit tidur di malam hari.
    • Memiliki masalah akademis (nilai jelek atau naik turun tidak konsisten; sering lupa/tidak mengumpulkan tugas; sering ketiduran di kelas; dst).
    • Mengalami tidur sambil berjalan untuk pertama kalinya.
    • Merasa butuh lebih banyak waktu untuk tidur siang.
    • Mendengkur dengan keras.
    • Mengalami sleep apnea, atau henti napas saat tertidur.
    • Tidak mau jauh dari Anda entah itu pada siang dan malam hari.

    Remaja

    • Sulit bangun pagi.
    • Sering terlambat masuk sekolah.
    • Moody (mood cepat berubah-ubah).
    • Sulit konsentrasi.
    • Merasa tidak bersemangat dan tidak punya motivasi.
    • Mudah marah di sore hari.
    • Sering ketiduran di siang hari.
    • Mengalami masalah akademik (nilai jelek atau naik turun tidak konsisten; sering lupa/tidak mengumpulkan tugas; sering ngantuk di kelas; dst).
    • Tidur lama di akhir pekan.
    • Hiperaktif atau agresif.
    • Merasa gelisah.
    • Minum minuman berkafein dalam porsi berlebih (kopi, minuman energi)
    • Menggunakan obat-obatan tertentu.
    • Tidak memerhatikan penampilan, terlihat lusuh.
    • Terlihat bingung atau linglung.
    • Mendengkur dengan keras.

    Durasi waktu tidur yang ideal untuk anak

    Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), rekomendasi waktu tidur yang ideal bagi anak-anak sesuai rentang umurnya adalah:

    • Bayi usia 4 sampai 12 bulan: 12 sampai 16 jam (termasuk tidur siang)
    • Batita usia 1 sampai 2 tahun: 11 sampai 14 jam (termasuk tidur siang)
    • Balita usia 3 sampai 5 tahun: 10 sampai 13 jam (termasuk tidur siang)
    • Anak usia 6 sampai 12 tahun: 9 sampai 12 jam
    • Remaja usia 13 sampai 18 tahun: 8 sampai 10 jam

    Berdasarkan rekomendasi tersebut, mulai sekarang pastikan anak Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup, ya!

    Tips agar anak mendapatkan waktu tidur yang cukup

    • Tetapkan waktu tidur dan bangun pagi yang teratur setiap hari. Pastikan agar anak tidak melewati waktu tersebut. Termasuk pada akhir pekan.
    • Buat rutinitas tidur yang santai, seperti menganjurkan anak mandi air hangat atau membaca dongeng sebelum tidur.
    • Jangan memberikan anak makanan atau minuman apapun yang mengandung kafein enam jam sebelum tidur.
    • Pastikan suhu di kamar anak nyaman dan kamar tidur dalam keadaan gelap.
    • Jadikan waktu setelah makan malam sebagai waktu bermain yang santai, karena terlalu banyak aktivitas menjelang tidur justru dapat membuat anak-anak terjaga.
    • Pastikan Anda tidak menyalakan TV, komputer, ponsel, radio, atau musik saat anak akan tidur. TV dan video game harus dimatikan setidaknya satu jam sebelum anak tidur.
    • Bayi dan anak-anak harus ditidurkan ketika mereka tampak lelah, walaupun mereka masih kuat melek.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 03/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan