Bagaimana cara kerja metode amenore laktasi?

Hormon yang dilepaskan untuk merangsang produksi ASI selama menyusui dapat mengganggu pelepasan hormon yang diperlukan untuk ovulasi.
Arti proses ovulasi di sini yakni lepasnya sel telur hingga nantinya Anda bisa mengalami menstruasi maupun hamil kembali.
Itu sebabnya, semakin sering dan rutin Anda menyusui si kecil bukan hanya produksi ASI yang akan semakin melimpah.
Namun, produksi hormon dari menyusui juga dapat semakin membantu untuk menekan proses pelepasan sel telur atau ovulasi.
Akibatnya, semakin kecil kemungkinan tubuh untuk melepaskan sel telur, mengalami menstruasi, bahkan hamil kembali selama Anda aktif menyusui.
Bahkan, ibu yang menyusui secara eksklusif selama enam bulan dan rutin sesuai keinginan bayi (ASI on-demand) juga berpeluang kecil untuk hamil di masa tersebut.
Begitu pula jika ibu belum mengalami menstruasi sama sekali sejak melahirkan, proses berjalannya metode menyusui dalam mencegah kehamilan ini bisa semakin baik.
Inilah mengapa metode menyusui dalam mencegah kehamilan ini diyakini mampu dijadikan andalan bagi Anda yang sedang menunda untuk memiliki momongan.
Bagaimana cara menerapkan metode amenore laktasi?

Supaya amenore laktasi berhasil untuk menunda kehamilan, metode ini tidak bisa dilakukan sembarangan.
Ada tiga poin yang harus Anda penuhi dengan baik guna membantu kesuksesan metode yang satu ini, yakni:
Berikan bayi Anda ASI eksklusif
Anda dianjurkan untuk memberikan bayi makanan dan minuman dari ASI selama enam bulan penuh. Selain itu, Anda juga harus menyusui si kecil sesuai dengan keinginannya atau kapan saja saat bayi meminta.
Anda mungkin akan menyusui bayi Anda setiap empat jam atau kurang selama siang hari dan setiap enam jam atau kurang selama malam hari.
Melansir dari Planned Parenthood, cara ini akan membuat tubuh mengalami ovulasi secara alami sehingga memperkecil peluang kehamilan.
Ibu belum haid lagi sejak melahirkan
Ketika menstruasi sudah datang kembali, tandanya tubuh Anda sudah bisa melepaskan telur lagi dan memiliki kesempatan untuk hamil lagi.
Atas dasar itulah, amenore laktasi diyakini lebih efektif pada ibu yang belum mengalami haid sejak melahirkan.
Ibu melahirkan kurang dari enam bulan
Ya, metode amenore laktasi hanya dapat bekerja untuk mencegah kehamilan sekitar enam bulan setelah Anda melahirkan.
Meski begitu, tidak ada yang tahu kapan Anda akan mulai menstruasi lagi selama menjalani metode amenore laktasi atau setelahnya.
Memang, metode menyusui dalam mencegah kehamilan ini biasanya dikatakan dapat berhasil ketika kombinasi dari ketiga faktor di atas berjalan dengan baik.
Namun lagi-lagi, sebenarnya menstruasi bisa datang kapan saja bahkan di luar dari prediksi Anda.
Oleh karena itu, amenore laktasi pada dasarnya tidak sepenuhnya efektif untuk mencegah kehamilan. Hanya saja, setidaknya tubuh Anda tidak memproduksi sel telur selancar dan sebanyak biasanya selama enam bulan setelah melahirkan si kecil.
Jika salah satu dari poin metode di atas sudah tidak dapat dipenuhi, mungkin Anda membutuhkan alat kontrasepsi lain untuk menunda terjadinya kehamilan.
Seberapa efektif kerja metode amenore laktasi?

Metode amenore laktasi dapat menjadi salah satu cara untuk membantu menunda kehamilan setelah melahirkan.
Keefektifan kerja amenore laktasi dalam mencegah kehamilan sebenarnya tergantung dari bagaimana cara Anda menerapkannya.
Jika Anda menerapkannya dengan benar, metode amenore laktasi mungkin bisa sangat akurat untuk menunda kehamilan.
Tidak menutup kemungkinan, metode ini dapat memperkecil peluang Anda untuk hamil hingga kurang dari dua persen.
Berikut contoh kemungkinan keefektifan metode menyusui dalam mencegah kehamilan:
- Kurang dari 1 dari 100 ibu yang menyusui terus menerus dengan benar dapat hamil. Artinya, kemungkinan hamilnya sangat kecil jika ibu benar-benar menerapkan metode amenore laktasi.
- Sekitar 2 dari 100 ibu yang menyusui terus menerus dapat hamil dalam enam bulan pertama jika tidak menyusui dengan benar.
Perlu Anda ingat bahwa amenore laktasi dapat mencegah kehamilan karena bantuan hormon menyusui yang menekan hormon ovulasi. Namun, metode ini tidak dapat melindungi Anda dari infeksi menular seksual.
Oleh karena itu, Anda tetap membutuhkan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah terjadinya penularan infeksi.
Kapan metode ini tidak lagi efektif untuk menunda kehamilan?

Metode amenore laktasi memiliki jangka waktu optimal selama bayi mendapatkan ASI eksklusif. Itu sebabnya, metode ini tidak selamanya efektif untuk menunda kehamilan.
Metode amenore laktasi umumnya hanya dapat diandalkan selama enam bulan pertama setelah kelahiran untuk menunda kehamilan.
Enam bulan pertama merupakan jadwal menyusui alias waktu di mana bayi masih mendapatkan ASI eksklusif.
Selebihnya, Anda harus mulai menggunakan alat kontrasepsi jika belum berencana untuk punya anak lagi.
Metode amenore laktasi sudah tidak lagi efektif dalam menunda kehamilan bila Anda mengalami satu atau beberapa kondisi di bawah ini:
1. Periode menstruasi sudah kembali
Menstruasi merupakan indikator penting dalam kesuburan. Jadi, jika ibu menyusui sudah kembali menstruasi, artinya kesuburan ibu sudah kembali dan ada kesempatan lagi baginya untuk hamil.
Ketika periode menstruasi kembali, artinya metode menyusui dalam mencegah kehamilan sudah tidak lagi mampu bekerja dengan baik.
2. Bayi diberikan makanan dan minuman selain ASI
Perlu Anda ingat bahwa penekanan ovulasi terjadi karena bayi terus disusui pada payudara ibu.
Jadi, jika bayi sudah jarang menyusu di payudara ibu otomatis hormon yang menekan ovulasi lama-lama akan berkurang.
Kondisi inilah yang membuat ovulasi bisa terjadi kembali sehingga menggagalkan proses berjalannya metode ini Alhasil, Anda memiliki kemungkinan untuk hamil kembali.
3. Usia bayi sudah lebih dari 6 bulan
Bayi yang sudah berusia enam bulan harus diberi makanan pendamping ASI (MPASI) untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Oleh karena itu, metode ini sudah tidak efektif karena pastinya bayi menjadi lebih jarang atau bahkan tidak mau menyusu.
Singkatnya, ketika Anda tidak lagi menyusui bayi dan menggunakan susu formula sebagai penggantinya, berarti metode amenore laktasi tidak lagi efektif untuk diandalkan.
Meski berbeda, ASI dan susu formula (sufor) sama-sama tidak masalah untuk diberikan kepada bayi.
Bahkan, metode kontrasepsi yang satu ini juga kurang bekerja optimal bagi Anda yang lebih sering menggunakan pompa ASI ketimbang menyusui secara langsung pada bayi.
Bila produksi ASI sedikit, Anda bisa rutin makan makanan ibu menyusui untuk membantu meningkatkannya.
Jika sedang memompa ASI untuk mendorong produksinya, usahakan selalu menerapkan cara menyimpan ASI yang tepat agar kualitasnya terjaga.