backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tanda Bayi Kelebihan Zat Besi yang Perlu Orangtua Tahu

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 18/06/2024

Tanda Bayi Kelebihan Zat Besi yang Perlu Orangtua Tahu

Zat besi adalah salah satu jenis mineral penting yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi. Akan tetapi, kadar zat besi yang terlalu tinggi di tubuh bisa mengakibatkan komplikasi serta dampak lainnya untuk kesehatan si Kecil. Apa penyebab, gejala, serta cara mengatasi kelebihan zat besi pada bayi? Simak penjelasan berikut.

Apa yang dimaksud dengan kelebihan zat besi pada bayi?

Kandungan mineral dari zat besi bermanfaat untuk membantu meningkatkan volume sel darah merah karena pertumbuhan bayi tergolong cepat.

Selain itu, zat besi bermanfaat untuk menjaga fungsi otak, otot, serta kesehatan tubuh. Akan tetapi, tubuh tidak dapat memproses zat besi berlebih, termasuk dalam dosis tinggi.

Maka dari itu, mengutip dari Stanford Children’s Health, zat besi yang berlebih pada bayi adalah kondisi yang berbahaya karena bisa menjadi racun untuk tubuh.

Kelebihan zat besi artinya zat tersebut menumpuk pada jaringan dan organ tubuh. Seiring berjalannya waktu, ini dapat merusak jantung, hati, pankreas, serta organ tubuh lainnya.

Walaupun jarang terjadi, orangtua tetap harus waspada karena bisa memicu terjadinya hemokromatosis herediter sehingga tubuh bayi menyimpan lebih banyak zat besi.

Kondisi si Kecil dengan kadar zat besi berlebih tergolong langka dan jarang terjadi. Akan tetapi, sebagian besar bayi baru lahir meninggal setelah mengalami hemokromatosis.

Gejala atau tanda kelebihan zat besi pada bayi

diare berulang pada bayi

Ciri-ciri atau gejala kelebihan zat besi pada si Kecil dapat bervariasi tergantung dari penyebabnya.

Gejala atau tanda kelebihan zat besi pada bayi karena asupan makanan serta suplemen, seperti:

Jika kondisi terus berlanjut dalam beberapa minggu, gejala lainnya dari kelebihan zat besi ini adalah penyumbatan saluran pencernaan serta pembentukan jaringan parut pada lambung.

Sementara itu, gejala atau tanda utama kelebihan zat besi pada bayi akibat hemokromatosis adalah kerusakan pada organ hati. Adapun gejala lainnya, seperti:

  • pembengkakan organ hati,
  • sakit pada area perut,
  • perubahan warna kulit (keabuan, kecokelatan, hingga kuning),
  • gagal jantung,
  • diabetes, serta
  • iritasi pada paru-paru.

Segera bawa anak ke dokter apabila ia mengalami gejala atau ciri-ciri dari kelebihan zat besi di atas.

Apabila ada keluarga yang menderita hemokromatosis, tanyakan pula kepada dokter apakah kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko si Kecil mengalami kelebihan zat besi saat lahir.

Kemungkinan ada gejala atau tanda dari kelebihan zat besi pada si Kecil yang belum disebutkan di atas.

Konsultasikan lebih lanjut kepada dokter jika ada gejala yang mengkhawatirkan pada si Kecil.

Penyebab bayi kelebihan zat besi

Tak jauh berbeda dari gejala, ada berbagai macam penyebab zat besi berlebih pada bayi, di antaranya berikut ini.

1. Asupan zat besi berlebih

Sebagian besar bayi yang mengalami kelebihan zat besi hingga menyebabkan keracunan terjadi karena asupan zat besi berlebih.

Pada bayi baru lahir ataupun yang sudah lebih besar, ada kemungkinan penyebabnya adalah karena ibu mengonsumsi suplemen zat besi dengan berlebihan sewaktu hamil.

2. Faktor keturunan

Penyebab lainnya dari kelebihan kadar zat besi pada si Kecil adalah karena penyakit hemokromatosis herediter. Ini terjadi karena kondisi genetik atau faktor keturunan.

Namun, ada pula orangtua yang mempunyai gen hemokromatosis, tetapi anaknya tidak mengalami penyakit kelebihan zat besi.

Komplikasi kelebihan zat besi

Ketika si Kecil tidak mendapatkan perawatan atau pengobatan tertentu dari kelebihan zat besi, tidak menutup kemungkinan akan terjadi komplikasi dalam jangka waktu panjang, seperti:

  • gangguan hati seperi pembengkakan,
  • denyut jantung abnormal,
  • gagal jantung,
  • diabetes, atau
  • masalah pencernaan akut.
  • Diagnosis kelebihan zat besi

    rumah sakit ibu dan anak di medan

    Saat anak mengalami gejala tertentu, dokter akan mendiagnosis apakah terjadi kelebihan zat besi yang bisa membahayakan. Biasanya, kondisi ini pun dapat terlihat ketika bayi melakukan tes darah rutin.

    Berikut adalah tes yang akan dokter lakukan untuk mendiagnosis kelebihan zat besi pada bayi.

    • Tes darah, untuk mengukur seberapa banyak kadar zat besi.
    • Tes saturasi transferin, untuk mengukur persentase glikoprotein yang mengandung terlalu banyak zat besi.
    • Kadar feritin, kadar protein biasanya meningkat bersamaan dengan zat besi.
    • Biopsi hati, mengambil sampel kecil jaringan hati untuk mendiagnosis hemokromatosis.

    Pengobatan untuk bayi kelebihan zat besi

    Pertolongan pertama dari kondisi kelebihan zat besi yang akan dokter lakukan adalah mencoba untuk menjaga tubuh si Kecil tetap stabil.

    Sebagai contoh, menjaga pernapasan serta tekanan darah terlebih dahulu. Pengobatan atau perawatan si Kecil yang mengalami kelebihan zat besi selanjutnya adalah melihat tingkat keparahan.

    Salah satunya adalah dengan membersihkan saluran pencernaan untuk membersihkan kelebihan zat besi sehingga tubuh tidak mengalami keracunan.

    Tak hanya itu, berikut adalah pengobatan atau perawatan kelebihan zat besi pada bayi akibat hemokromatosis.

    • Phlebotomy, mengeluarkan sebagian darah untuk menurunkan kadar zat besi.
    • Terapi khelasi, menggunakan obat untuk menghilangkan kelebihan zat besi.

    Untuk mendapatkan perawatan yang tepat sesuai kondisi si Kecil, konsultasikan lebih lanjut kepada dokter Anda.

    Kesimpulan

    • Kelebihan zat besi pada bayi merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis segera.
    • Pencegahan terbaik adalah dengan mengikuti petunjuk dokter mengenai pemberian suplemen dan memastikan asupan makanan yang seimbang.
    • Jika ada tanda-tanda atau gejala keracunan zat besi, segera hubungi profesional kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 18/06/2024

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan