
Pemberian beragam buah dan sayuran untuk bayi mulai diperbolehkan sejak bayi mendapat asupan selain ASI sebagai perkenalan di usia 6 bulan.
Bayi yang lebih sering diberikan aneka buah dan sayuran yang baik dan bagus berpeluang lebih besar untuk menyukai makanan ini saat dewasa kelak.
Sementara jika Anda menunda pemberian buah dan sayuran sampai usia bayi agak dewasa, biasanya ia cenderung untuk menolak dan lebih susah menyukainya.
Di samping kaya akan zat gizi seperti vitamin, mineral, dan serat, sayuran dan buah juga akan lebih mempercantik makanan untuk bayi sejak 6 bulan.
Ini karena campuran sayuran maupun buah dapat menambah warna pada makanan yang Anda sajikan. Bila si kecil tampak menolak sayuran atau buah yang Anda berikan, sebaiknya sabar dan jangan memaksanya.
Coba berikan menu MPASI lainnya kemudian barulah sajikan sayuran atau buah yang sama beberapa hari kemudian.
Biasanya, Anda perlu memberikan bayi sayuran atau buah yang sama setidaknya 10-15 kali sebelum mengambil kesimpulan ia menyukainya atau tidak.
Selama masa perkenalan dengan berbagai jenis sayuran dan buah yang baik dan bagus, sah-sah saja untuk memberikan bayi aneka rasa.
Mulai dari sayur atau buah yang manis, kecut, hingga cenderung pahit.
Cara ini akan membantu si kecil untuk belajar dan terbiasa menyukai aneka macam rasa makanan secara bertahap.
2. Sumber protein hewani

Pilihan protein untuk bayi dalam kategori hewani mencakup daging merah, daging ayam, hati sapi, hati ayam, telur, makanan laut, hingga keju untuk bayi.
Daging merupakan sumber zat gizi yang baik meliputi zat besi, seng, serta vitamin D di dalamnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, persediaan cadangan zat besi bayi habis saat usianya enam bulan.
Itu sebabnya, memasukkan asupan zat besi di dalam makanan harian bayi penting untuk mencukupi kebutuhannya.
Selain daging, makanan laut juga tidak kalah baik untuk diberikan kepada bayi selama tidak ada alergi. Makanan laut seperti ikan, udang, cumi, dan lainnya merupakan sumber protein, mineral, dan vitamin untuk bayi.
Asam lemak omega-3 yang terkandung di dalam ikan salmon juga baik untuk membantu menjaga kesehatan jantung bayi sekaligus mendukung perkembangan otaknya.
Jangan lupa, usahakan untuk selalu memastikan sumber protein hewani untuk MPASI ini telah dimasak hingga benar-benar matang.
Jika Anda menyajikan ikan maupun makanan laut untuk si kecil, pastikan juga bebas merkuri dan sudah tidak ada duri yang tertinggal.
Apa yang harus diperhatikan saat memberikan makanan bayi?

Beberapa hal berikut ini perlu Anda perhatikan saat memberikan makanan untuk bayi:
1. Waktu pemberian protein hewani dan nabati
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, memperkenalkan bayi dengan aneka ragam sumber makanan memang sebaiknya dilakukan sejak dini.
Begitu pula dengan pemberian makanan sumber protein hewani dan nabati yang mulai dapat dilakukan sejak bayi berusia enam bulan alias masa MPASI.
Sumber protein hewani termasuk daging sapi, daging ayam, hati sapi, hati ayam, telur, serta berbagai makanan laut.
Sementara tahu dan tempe termasuk pilihan sumber protein nabati yang bagus untuk MPASI.
2. Perhatikan saat memasak sumber protein hewani
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar