backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

7 Cara Menyiapkan Makanan Bayi yang Sehat dan Aman

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

7 Cara Menyiapkan Makanan Bayi yang Sehat dan Aman

Sejak baru lahir sampai usia 6 bulan, asupan harian bayi hanya diperoleh dari ASI eksklusif. Seiring dengan pertambahan usia dan kebutuhan gizi bayi, nantinya ia membutuhkan asupan makanan selain ASI. Agar pemberian asupan dapat lebih optimal, Anda perlu memahami cara menyiapkan makanan bayi yang tepat serta pilihan makanannya di bawah ini.

Cara menyiapkan makanan bayi

Menyiapkan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan aman sangat penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan si Kecil.

Hal ini bertujuan memastikan kualitas makanan yang diberikan untuk si Kecil memang baik guna memenuhi kebutuhan gizi harian serta mendukung tumbuh kembang bayi.

Berikut adalah beberapa tips atau langkah penting yang dapat diikuti dalam menyiapkan makanan bayi.

1. Jaga kebersihan

Sebelum menyiapkan makanan bayi, pastikan tangan Anda sudah dicuci dengan sabun dan air bersih.

Pastikan juga peralatan MPASI untuk mengolah serta menyajikan makanan si Kecil sudah dalam keadaan bersih.

Cuci semua peralatan makan bayi, seperti sendok, piring, dan blender, dengan air panas dan sabun. Sterilkan juga botol susu dan dot bayi secara rutin.

2. Pilih bahan makanan yang bagus

Gunakan bahan makanan yang segar dan berkualitas baik guna memastikan kandungan nutrisi yang cukup untuk bayi.

Selain itu, jangan menggunakan bahan yang mengandung gula tambahan, garam berlebihan, atau bahan kimia.

IDAI menyarankan gula dan garam untuk bayi kurang dari 12 bulan diberikan dalam jumlah yang sesedikit mungkin.

3. Simpan bahan makanan dengan baik

Bahan makanan, seperti buah dan sayur, harus disimpan di lemari es jika tidak langsung digunakan.

Hal ini untuk menghindari kebusukan dan penurunan kualitas bahan makanan sebelum proses menyiapkan makanan bayi.

Selain itu, selalu periksa tanggal kedaluwarsa bahan makanan sebelum digunakan.

Artikel terkait

4. Masak makanan dengan benar

Pastikan daging, ikan, dan telur dimasak sampai benar-benar matang untuk menghindari risiko infeksi.

Jika menggunakan air untuk memasak atau mencampur makanan bayi, pastikan air tersebut sudah dimasak atau disterilkan.

Selain itu, hindari menggunakan talenan yang sama untuk memotong bahan makanan mentah dan matang.

5. Perhatikan cara penyajian makanan

Sebelum memberikan makanan kepada bayi, pastikan makanan tidak terlalu panas.

Anda bisa menguji suhu dengan mencicipi sedikit dengan punggung tangan.

Pastikan juga makanan dihaluskan atau dipotong kecil-kecil agar mudah dikonsumsi bayi. Sesuaikan tekstur makanan bayi dengan usia dan kemampuan mengunyahnya.

6. Simpan dengan baik makanan yang sudah dimasak

Setelah selesai menyiapkan makanan bayi, segera didinginkan dan disimpan di lemari es jika tidak langsung diberikan kepada bayi.

Makanan bayi yang sudah dimasak sebaiknya digunakan dalam waktu 24 jam untuk memastikan kesegarannya.

Jika Anda menyiapkan MPASI saat traveling, gunakan kotak pendingin (cooler box) sebagai cara untuk menyimpan makanan yang perlu disimpan dingin.

7. Buat perencanaan menu

Bagi ibu yang bekerja, cara menyiapkan makanan bayi agar lebih praktis bisa dilakukan dengan membuat daftar menu MPASI untuk satu minggu.

Cara ini akan memudahkan Anda dalam berbelanja dan menyiapkan bahan makanan. Pastikan juga setiap menu memiliki variasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Dengan mengikuti tips menyiapkan di atas, Anda bisa memastikan makanan bayi yang Anda siapkan aman dan sehat.

Pilihan makanan untuk bayi

Kenapa Penyakit Autoimun Semakin Banyak Menyerang Masyarakat Indonesia?

Menyiapkan makanan untuk bayi sebenarnya mudah selama Anda tahu pilihan yang tepat.

Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan memaparkan ragam komposisi bahan makanan untuk bayi, yakni sebagai berikut.

  • MPASI lengkap, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah.
  • MPASI sederhana, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati, dan sayur atau buah.
  • Sebagai penjabarannya, berikut beberapa pilihan makanan yang bisa Anda perkenalkan untuk bayi.

    1. Sumber protein hewani

    Pilihan protein untuk bayi dalam kategori hewani mencakup daging merah, daging ayam, hati sapi, hati ayam, telur, makanan laut, hingga keju untuk bayi.

    Daging merupakan sumber zat gizi yang baik untuk bayi, meliputi zat besi, seng, serta vitamin D. Asupan zat besi dibutuhkan karena persediaan zat besi bayi habis saat usianya 6 bulan.

    Selain daging, makanan laut juga tidak kalah baik untuk diberikan kepada bayi selama tidak ada alergi.

    Makanan laut seperti ikan, udang, dan cumi merupakan sumber protein, mineral, dan vitamin untuk bayi.

    Asam lemak omega-3 yang terkandung di dalam ikan salmon juga baik untuk membantu menjaga kesehatan jantung bayi sekaligus mendukung perkembangan otaknya.

    Jangan lupa, usahakan untuk selalu memastikan sumber protein hewani untuk MPASI ini telah dimasak hingga benar-benar matang.

    Jika Anda menyiapkan makanan bayi dari ikan maupun makanan laut untuk si Kecil, pastikan Anda memilih yang bebas merkuri dan sudah tidak ada duri yang tertinggal.

    2. Buah dan sayur

    Pemberian ragam buah dan sayuran untuk bayi perlu dilakukan sejak ia mulai makan makanan padat yang umumnya pada usia 6 bulan.

    Bayi yang lebih sering diberikan aneka buah dan sayuran berpeluang lebih besar untuk menyukai makanan ini saat dewasa kelak.

    Di samping kaya akan zat gizi, seperti vitamin, mineral, dan serat, sayuran dan buah juga bisa lebih mempercantik makanan untuk bayi.

    Ini karena campuran sayuran maupun buah dapat menambah warna pada makanan yang Anda sajikan.

    Bila si Kecil tampak menolak sayur atau buah yang Anda berikan, sebaiknya sabar dan jangan memaksanya. Coba berikan menu MPASI lain kemudian sajikan kembali sayuran atau buah yang sama beberapa hari kemudian.

    Biasanya, Anda perlu memberikan bayi sayuran atau buah yang sama setidaknya 10—15 kali sebelum mengambil kesimpulan ia menyukainya atau tidak.

    Selama masa perkenalan dengan berbagai jenis sayuran dan buah, sah-sah saja untuk memberikan bayi aneka rasa makanan, mulai dari yang manis, kecut, hingga cenderung pahit.

    Cara ini akan membantu si Kecil untuk belajar dan terbiasa menyukai aneka macam rasa makanan secara bertahap.

    Kesimpulan

    • Menyiapkan makanan bayi dengan benar merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan guna mendukung tumbuh kembang yang optimal dan menjaga kesehatannya.
    • Bukan hanya memperhatikan cara menyiapkan dan menyajikannya, penting juga bagi Anda untuk memilih jenis makanan yang tepat agar kebutuhan gizi si Kecil terpenuhi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

    ad iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    ad iconIklan
    ad iconIklan