Kekurangan zat besi masih menjadi masalah pada beberapa anak. Hal ini biasanya terjadi pada anak yang susah dan pilih-pilih makan. Sebenarnya, apa fungsi zat besi untuk anak dan berapa kebutuhan yang perlu dipenuhi dari sumber makanan harian?
Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Kekurangan zat besi masih menjadi masalah pada beberapa anak. Hal ini biasanya terjadi pada anak yang susah dan pilih-pilih makan. Sebenarnya, apa fungsi zat besi untuk anak dan berapa kebutuhan yang perlu dipenuhi dari sumber makanan harian?
Zat besi adalah mineral yang ditemukan dalam hewan dan beberapa tumbuhan. Zat besi juga merupakan komponen penting dari hemoglobin di dalam tubuh.
Hemoglobin adalah protein dari sel darah merah yang bertugas membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Zat besi akan memberikan kekuatan bagi hemoglobin agar mampu membawa atau mengikat oksigen dalam darah.
Hal ini bertujuan agar oksigen bisa sampai ke sel-sel tubuh yang memerlukannya.
Tanpa adanya zat besi, tubuh tidak mampu membuat hemoglobin dan tidak bisa memproduksi sel darah merah yang cukup.
Ini berarti sel-sel di dalam tubuh tidak akan mendapatkan cukup oksigen.
Kalau sudah begini, anak bisa mengalami anemia atau kurang darah. Kondisi ini akan membuat anak kekurangan darah yang kaya oksigen sehingga tidak bertenaga saat bermain, tidak fokus saat belajar, dan lain-lain.
Melansir dari Bayside Medical Group, asupan zat besi yang kurang juga membuat otak anak susah berpikir dan mengingat hal-hal apapun dengan baik.
Kekurangan zat besi juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, tak terkecuali di masa perkembangan anak 6-9 tahun.
Oleh karena itu, zat besi untuk anak wajib tercukupi agar bisa menunjang aktivitas serta tumbuh kembangnya.
Semua orang, baik anak-anak hingga orang dewasa, membutuhkan zat besi untuk membantu meningkatkan jumlah hemoglobin agar tidak terjadi anemia (kekurangan darah).
Namun, tentunya kebutuhan zat besi berbeda-beda untuk setiap kelompok usia dan jenis kelamin.
Menurut Angka Kecukupan Gizi yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, berikut kebutuhan zat gizi yang harus dipenuhi anak usia 4-9 tahun:
Sementara saat usia anak sudah menginjak remaja, kebutuhan zat besi hariannya berubah dan berbeda berdasarkan jenis kelamin.
Berikut rincian kebutuhan zat besi anak usia 10-18 tahun:
Kebutuhan zat besi anak laki-laki usia 10-18 yakni:
Kebutuhan zat besi anak perempuan usia 10-18 yakni:
Memenuhi kebutuhan zat besi harian anak merupakan langkah penting guna membantu mencukupi kebutuhan gizi anak.
Ada banyak makanan yang bisa bantu meningkatkan jumlah zat besi si kecil, baik makanan alami maupun makanan yang sudah diproses.
Makanan alami yang mengandung zat besi untuk memenuhi kebutuhan harian anak meliputi:
Selain besi terdapat dalam makanan secara alamiah, beberapa produk makanan atau minuman sekarang banyak yang diperkaya dengan zat besi, seperti:
Anak yang mengalami anemia juga butuh berbagai makanan penambah darah untuk memulihkan kondisinya.
Agar kebutuhan zat besi untuk anak terpenuhi dengan baik, berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
Selain makan makanan sumber zat besi, jangan lupa penuhi kebutuhhan vitamin C anak. Ini karena vitamin C dapat membantu mempercepat penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Tak terkecuali bagi sumber makanan kaya zat besi jenis non-heme atau berasal dari sayuran yang sang membutuhkan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.
Ada beberapa makanan yang ternyata dapat menghambat proses penyerapan zat besi di dalam tubuh, termasuk tubuh anak.
Makanan penghambat penyerapan zat besi di antaranya teh, cokelat, susu, beras merah, dan lainnya.
Bila si kecil suka sekali minum susu dan memiliki masalah dengan zat besi seperti mengalami anemia, sebaiknya batasi asupan susu.
Susu anak mengandung kalsium yang ternyata dapat menghambat penyerapan zat besi secara optimal.
Ya, meski kalsium untuk anak itu penting, asupannya tetap perlu diperhatikan khususnya bagi anak yang kekurangan zat besi.
Tambahkan makanan-makanan tinggi zat besi ke dalam menu makanan sehat untuk anak.
Bila Anda memasak makaroni sebagai bekal sekolah anak, coba berikan topping berisi potongan daging dan brokoli yang mengandung tinggi zat besi.
Pilih sereal untuk anak yang sudah diperkaya zat besi sebagai menu sarapan atau camilan sehat untuk anak.
Buat rencana menu makan (meal plan) yang mencakup makanan kaya zat besi dari sumber makanan hewani, nabati, serta vitamin C.
Cara ini dapat memudahkan Anda untuk memasak sekaligus membantu memenuhi kebutuhan zat besi anak.
Sebenarnya, memberikan makanan yang kaya zat besi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian anak. Namun, lain cerita bila si kecil mengalami anemia yang berarti kekurangan zat besi.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian suplemen zat besi bagi anak yang mengalami defisiensi atau kekurangan zat besi alias anemia.
Jika buah hati Anda tidak mengalami masalah dengan zat besi, berikan asupan mineral ini cukup dari sumber makanan harian saja.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar