backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Inilah Alasan Kebutuhan Zat Besi untuk Bayi Harus Tercukupi

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 29/08/2022

Inilah Alasan Kebutuhan Zat Besi untuk Bayi Harus Tercukupi

Semakin bertambah usianya, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pasalnya, kebutuhan zat gizi bayi semakin meningkat untuk menunjang tumbuh kembangnya. Nah, dari sekian banyak zat gizi yang diperlukan, kira-kira berapa kebutuhan zat besi pada bayi? Bagaimana cara memenuhinya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa pentingnya zat besi untuk bayi?

Zat besi adalah salah satu jenis mineral yang paling dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan organ bayi.

Melansir Kids Health, jenis mineral ini berperan penting dalam pembentukan hemoglobin, yaitu bagian dari sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Tanpa zat besi yang cukup, tubuh bayi hanya akan membuat sedikit sel darah, sehingga jaringan dan organ tubuhnya tidak akan mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.

Ini artinya, kekurangan zat besi pada bayi bisa menyebabkan anemia.

Apabila terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun, anemia defisiensi besi dapat menimbulkan dampak negatif lainnya.

Misalnya, anak menjadi lebih lemot dalam merespons, gampang rewel, dan sulit mengendalikan diri.

Oleh karena itu, memastikan bayi Anda memperoleh kebutuhan zat besi yang cukup itu sangat penting.

Berapa kebutuhan zat besi untuk bayi?

zat besi bayi MP-ASI

Bayi baru lahir sebenarnya masih memiliki simpanan zat besi yang berasal dari ibunya selama trimester akhir kehamilan, yaitu sekitar 250 – 300 mg atau sekitar 75 mg per kg berat badan bayi.

Menurut penelitian, simpanan zat besi dalam tubuh bayi ini dapat mencukupi kebutuhan zat besi bayi setidaknya sampai ia berusia 6 bulan.

Jadi, Anda tak usah khawatir kebutuhan zat besi bayi pada awal kehidupannya tidak tercukupi.

Selain itu, ASI yang merupakan makanan utama bayi juga dapat membantu mencukupi kebutuhan zat besi bayi ini.

Walaupun kandungannya sangat sedikit, zat besi dalam ASI dapat lebih banyak diserap oleh bayi dibandingkan dengan makanan sumber zat besi lainnya dan pemberian susu formula.

Sebesar 50 – 70% zat besi dalam ASI dapat diserap oleh tubuh bayi. Namun, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan bayi, kebutuhan mineral untuk bayi ini pun meningkat.

Jika dilihat dalam tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2019 yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, kebutuhan zat besi bayi sesuai usia yakni:

  • 0 – 5 bulan adalah sebesar 0,3 mg per hari,
  • 6 – 11 bulan sebesar 11 mg per hari, dan
  • 1 – 3 tahun sebesar 7 mg per hari.

Kebutuhan ini tentu sudah tidak dapat dicukupi oleh ASI saja karena kandungannya yang sangat kecil. Melansir IDAI, ASI hanya memenuhi 0,3 mg kebutuhan zat besi bayi per hari.

Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa bayi usia 6 bulan ke atas harus menerima makanan padat atau MPASI.

Bagaimana cara memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi?

buah untuk bayi 7 bulan

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencukupi kebutuhan zat besi pada bayi Anda.

1. Memberikan makanan tinggi zat besi

Anda dapat memenuhi kebutuhan zat besi pada si Kecil dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang tinggi zat besi minimal dua kali per hari, seperti berikut ini.

Makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah daging berwarna merah. Namun, jangan lupa untuk kenalkan sayuran pada anak Anda, termasuk sayuran hijau.

Pasalnya, sayuran mengandung zat besi yang tinggi, tetapi hanya diserap sekitar 3 – 8% dibandingkan dengan sumber protein hewani yang diserap sebesar 23%.

2. Lengkapi dengan makanan kaya vitamin C

Selain makanan tinggi zat besi, Anda juga dapat memberikan makanan tinggi vitamin C.

Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi oleh tubuh menjadi lebih baik. Beberapa makanan mengandung vitamin C yang dianjurkan adalah jeruk, tomat, paprika, dan stroberi.

3. Jangan berikan teh atau susu saat makan

Sebaiknya, teh dan susu diberikan atau diminum bukan pada jam makan. Diketahui bahwa teh mengandung zat yang bisa memengaruhi penyerapan zat besi.

Begitu pula dengan kandungan kalsium yang tinggi dalam susu, yang diyakini menghambat penyerapan zat besi.

4. Disertai dengan konsumsi suplemen zat besi

Apabila dirasa masih kurang, tidak ada salahnya untuk menambahkan suplemen.

Melansir Healthy Children, pada usia 4 bulan, bayi Anda sebaiknya diberi suplemen zat besi 1 mg/kg per hari sampai mereka mengonsumsi makanan pelengkap (MPASI) yang mengandung zat besi.

Namun, tentu keputusan untuk memberikan suplemen zat besi pada anak bayi ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter dan atas instruksinya.

Hal itu dilakukan untuk memastikan jumlah dosis dan aturan pakai yang tepat agar kelebihan zat besi pada bayi tidak terjadi.

Kesimpulan

Perhatikan apakah bayi Anda telah mendapatkan jumlah zat besi yang tepat setiap hari. Untuk memenuhinya, pastikan si Kecil memperoleh asupan ASI yang cukup dan makanan pendamping (MPASI) yang mengandung tinggi zat besi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 29/08/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan