backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Kadar Bilirubin Normal pada Bayi Baru Lahir

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Mengenal Kadar Bilirubin Normal pada Bayi Baru Lahir

    Saat kadar bilirubin pada bayi tidak normal, kulitnya terlihat menguning. Bilirubin adalah pigmen berwarna kuning yang terkandung dalam feses dan darah. Lantas, berapa kadar bilirubin yang normal pada bayi baru lahir? Dan apa efeknya bila angka tidak sesuai dengan kadar normal? Berikut penjelasannya.

    Kadar bilirubin normal pada bayi baru lahir

    Tanda lahir yang berbahaya

    Bilirubin adalah pigmen kuning yang terbentuk dari pemecahan sel-sel darah merah di dalam hati. 

    Fungsi bilirubin di dalam tubuh penting untuk memberi warna pada tinja dan urine.

    Itu sebabnya, seperti yang sudah dijelaskan di awal, bilirubin ini umumnya ada di dalam feses dan darah.

    Bilirubin di dalam tubuh harus berada di kadar yang normal, terutama pada bayi baru lahir.

    Mengutip dari University of Iowa Stead Family Children’s Hospital, kadar bilirubin normal pada bayi yaitu kurang dari 10 mg/dL dalam waktu 24 jam setelah lahir.

    Berikut kadar bilirubin yang membuat bayi harus mendapatkan perawatan, menurut American Pregnancy Association (APA).

  • Bayi kurang dari 24 jam: bilirubin lebih dari 10 miligram (mg).
  • Usia bayi 24-48 jam: kadar bilirubin di atas 15 mg.
  • Bayi 49-72 jam: bilirubin lebih dari 18 mg.
  • Usia bayi lebih dari 72 jam: kadar bilirubin lebih dari 20 mg.
  • Sangat umum bila bayi baru lahir punya kadar bilirubin yang tidak normal sehingga membuat kulitnya terlihat kuning

    Kondisi ini biasanya terjadi selama 2-3 hari setelah bayi lahir. Setidaknya, 60% bayi cukup bulan memiliki kadar bilirubin yang tinggi saat lahir.

    Penyebab kadar bilirubin pada bayi baru lahir cukup tinggi karena organ hati yang seharusnya bertugas untuk mengontrol kadar bilirubin, belum berkembang sempurna di masa ini.

    Itulah mengapa kadar bilirubin pada bayi cenderung lebih tinggi. Hal ini tentu berbeda dengan orang dewasa yang fungsi organ hatinya sudah optimal.

    Jika kadar bilirubin pada bayi baru lahir tinggi, hati atau liver akan membuang bilirubin dan sel darah merah ini melalui urine. 

    Menurut penelitian terbitan World Journal of Gastroenterology, 80% bilirubin terbuat dari pecahan hemoglobin yang ada di sel darah merah.

    Sementara itu, 20% kandungan bilirubin terdiri dari sel darah yang rusak dalam sumsum tulang belakang dan protein pada sel darah merah.  

    Faktor yang meningkatkan risiko kadar bilirubin bayi tidak normal

    Transient tachypnea of the newborn atau TTN

    Mengutip dari Kids Health, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab kenaikan kadar bilirubin pada si kecil yang baru lahir.

    Biasanya, kondisi ini muncul 2-4 hari setelah bayi lahir dan hilang saat si kecil berusia 2 minggu.

    Berikut beberapa faktor yang meningkatkan risiko bilirubin bayi tidak normal.

    1. Bayi lahir prematur

    Organ hati bayi yang lahir kurang bulan masih belum siap mengeluarkan bilirubin.

    Itulah alasan mengapa bayi prematur biasanya memiliki kadar bilirubin yang lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup bulan.

    Dokter akan melakukan perawatan lebih pada bayi yang lahir prematur.

    2. Tidak mendapat ASI yang cukup

    Sebenarnya, kondisi ini sering terjadi pada hari-hari pertama kehidupan ibu dan bayi. Hal ini karena ASI ibu tidak langsung keluar atau bayi kesulitan saat menyusui. 

    Bila bayi memiliki jenis penyakit kuning ini, cara terbaik adalah memberi ASI yang cukup ke bayi

    Ibu bisa berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk membantu cara menyusui yang benar.

    3. Golongan darah ibu dan bayi berbeda

    Bayi berisiko memiliki kadar bilirubin tidak normal bila golongan darahnya berbeda dengan sang ibu. 

    Golongan darah yang berbeda ini membuat antibodi dalam tubuh ibu menyerang sel darah merah bayi.

    Kondisi ini umumnya terjadi saat golongan darah ibu O dan golongan darah bayi A atau B.

    Perbedaan rhesus antara ibu dan anak juga berpengaruh pada peningkatan kadar bilirubin bayi melebihi kadar normal.

    Efek samping pada bayi bila jumlah bilirubin tidak normal

    resusitasi bayi

    Batas atas bilirubin yang membahayakan bayi ketika kadarnya lebih dari 25 mg.

    Beberapa efek samping bila bilirubin bayi tidak normal dan terlalu tinggi yaitu:

    • cerebral palsy,
    • penurunan fungsi otot,
    • reflek berlebih saat mendapat rangsangan,
    • kerusakan otak, dan
    • bayi mengalami tuli.

    Namun umumnya, penyakit kuning pada bayi tidak berbahaya. Efek samping ringan dari kondisi bilirubin tinggi adalah bayi yang mudah mengantuk.

    Bayi yang mudah mengantuk sehingga terlalu banyak tidur bisa membuat jadwal menyusuinya tidak teratur.

    Alhasil, kebiasaan tersebut bisa memperburuk penyakit kuning yang dialami si kecil.

    Terapi agar bilirubin normal pada bayi kembali normal

    bilirubin normal pada bayi

    Pada bayi cukup bulan yang sehat, bilirubin yang terlalu tinggi bisa sembuh dengan sendirinya.

    Ibu hanya perlu meningkatkan frekuensi menyusui si kecil jadi lebih sering lagi.

    Pengobatan untuk kondisi ini tergantung pada kadar bilirubin dan usia bayi.

    Beberapa perawatan yang perlu bayi lakukan agar kadar bilirubin kembali normal yakni sebagai berikut.

    • Susui lebih sering agar bayi buang air besar, gerakan usus membantu mengeluarkan bilirubin dari tubuh.
    • Melakukan fototerapi untuk memecah bilirubin pada kulit bayi.
    • Infus hemoglobin bila ibu dan bayi memiliki golongan darah berbeda.
    • Transfusi tukar untuk kasus penyakit kuning yang parah.

    Biasanya, dokter akan memastikan bayi pulang dari rumah sakit dalam keadaan sehat dan kadar bilirubin normal.

    Jika kadar bilirubin bayi terlalu tinggi, dokter akan melakukan terapi berdasarkan tingkat keparahan kondisi bayi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan