Setelah melahirkan, Anda sangat disarankan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi. Bukan semata-mata untuk memberikan makanan sekaligus minuman bagi si kecil saja. Ini karena menyusui ASI eksklusif adalah makanan terbaik yang juga dapat memberikan banyak manfaat bagi bayi dan ibu.
Namun, apakah Anda sudah memahami dengan baik seputar ASI eksklusif? Berikut berbagai informasi yang akan menjawab keingintahuan Anda mengenai ASI eksklusif.
Apa itu ASI eksklusif?
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) ke bayi yang baru lahir sampai usianya 6 bulan.
Selama kurun waktu 6 bulan tersebut, bayi hanya diperbolehkan menerima ASI dan tidak diberikan makanan atau minuman lainnya, termasuk air putih.
Baru setelah usia bayi di atas 6 bulan, boleh mulai diperkenalkan dengan berbagai jenis makanan lain dengan tetap masih memberikan ASI.
Hal ini disebut sebagai makanan pendamping ASI (MPASI). Itulah mengapa sebaiknya pemberian ASI masih terus dilanjutkan sampai bayi genap berusia 2 tahun.
Namun, pemberian ASI ketika usia bayi lebih dari 6 bulan sampai dengan 2 tahun tidak lagi disebut sebagai ASI eksklusif.
Kadang, di Indonesia, ibu masih suka memberikan air putih, air gula, atau air teh kepada bayi sembari menunggu ASI-nya yang belum keluar.
Meski tampaknya sepele, tapi hal ini sudah menggagalkan pemberian ASI eksklusif.
Bahkan, walaupun pemberian jenis minuman lain tersebut hanya dilakukan satu kali selama kurun waktu 6 bulan pertama alias selama masa ASI eksklusif.
Hal ini tidak dapat dikatakan sebagai ASI eksklusif, tetapi lebih cocok disebut sebagai ASI predominan.
Istilah selain ASI eksklusif
ASI predominan adalah pemberian ASI kepada bayi di masa ASI eksklusif, tetapi dengan pernah memberikan sedikit air atau minuman berbasis air selain ASI. Ada juga istilah menyusui parsial. ASI parsial adalah pemberian ASI kepada bayi di masa ASI eksklusif dengan menyertakan makanan atau minuman buatan selain ASI, seperti susu formula, bubur, maupun makanan lainnya sebelum usia bayi 6 bulan. Baik ASI parsial maupun ASI predominan adalah pemberian ASI yang sebenarnya tidak bisa disebut sebagai ASI eksklusif. Ini karena ASI predominan melibatkan pemberian makanan dan minuman selain ASI.
Apa saja kandungan yang ada di dalam ASI eksklusif?
Ketika pertama kali menyusui, ASI eksklusif yang keluar adalah ASI dengan warna bening agak kekuningan. Cairan ASI pertama ini bernama kolostrum.
Meski warnanya tidak terlihat seperti susu pada umumnya, tapi sebaiknya jangan membuang cairan ASI pertama ini.
Pasalnya, kolostrum adalah cairan yang memiliki banyak zat gizi penting di dalamnya.
Kandungan zat gizi di dalam kolostrum dalam ASI eksklusif adalah vitamin A, antibodi, serta sel darah putih, yang baik untuk bayi.
Setelah cairan kolostrum habis, cairan ASI kemudian akan berubah menjadi warna putih susu.
Tak kalah dengan kolostrum, ASI, termasuk juga ASI eksklusif adalah makanan sekaligus minuman bayi dengan sejumlah zat gizi baik.
Berbagai kandungan ASI, termasuk ASI eksklusif mencakup karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan vitamin.
Apa saja manfaat memberikan ASI eksklusif?
Tentu ada banyak sekali manfaat ASI eksklusif. ASI adalah makanan sempurna untuk bayi, terlebih jika diberikan secara eksklusif selama 6 bulan.
Memberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan adalah hal penting karena bisa sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda.
Bahkan, pemberian ASI dengan cara ini adalah sarana yang tepat untuk menjalin ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi.
Ada berbagaimanfaat ASI lainnya yang bisa didapatkan oleh Anda dan bayi, seperti beriku.
Mencegah bayi mengalami alergi. Pemberian susu formula, susu sapi, atau susu kedelai pada bayi rentan membuat bayi mengalami reaksi alergi.
Meningkatkan kecerdasan bayi. Pemberian ASI dapat meningkatkan perkembangan kognitif bayi.
Melindungi bayi dari obesitas. ASI eksklusif yang diberikan pada bayi dapat menurunkan risikonya untuk mengalami kegemukan saat ia remaja atau dewasa.
Menyusui membantu ibu menurunkan berat badan yang meningkat selama kehamilan.
Membantu meningkatkan kontraksi rahim, mengurangi perdarahan, dan mengembalikan ukurannya seperti semula setelah kehamilan. Ini karena menyusui meningkatkan produksi hormon oksitosin yang mendukung hal-hal tersebut.
Menurunkan risiko ibu mengalami depresi postpartum atau depresi pasca melahirkan.
Melihat begitu banyak manfaatnya, ASI eksklusif adalah makanan sekaligus minuman terbaik untuk bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Jadi sebaiknya, jangan sia-siakan masa emas pemberian ASI eksklusif untuk si Kecil.
Menyusui kerap kali tidak mudah dan penuh tantangan serta masalah. Itu sebabnya, dukungan dari orang terdekat seperti ayah atau suami dalam masa pemberian ASI eksklusif juga penting bagi bayi dan ibu.
Misalnya, ayah bisa membantu ibu dalam melakukan pekerjaan rumah, membantu mengurus bayi, hingga menjadi pendengar yang baik bagi ibu.
Ayah juga bisa memberikan perhatian yang membuat ibu merasa didukung, buat ibu merasa nyaman, dan gantikan perannya sesekali agar ibu dapat beristirahat dalam masa pemberian ASI.
Pastikan juga kebutuhan gizi ibu tercukupi dengan baik berat makan beragam makanan ibu menyusui.
Bagaimana tekstur ASI?
Tekstur penyusun ASI terdiri atas 2 jenis, yakni hindmilk dan foremilk. Banyak atau sedikitnya kandungan lemak yang ada di dalam ASI dapat memengaruhi kekentalan tekstur ASI tersebut.
Hindmilk adalah cairan ASI yang memiliki tekstur kental, dan biasanya keluar di akhir menyusui.
Semakin banyak jumlah hindmilk yang dikeluarkan, semakin banyak juga kandungan lemak yang ada pada ASI.
Sementara foremilk adalah cairan ASI dengan kandungan lemak yang lebih rendah dan umumnya keluar di awal menyusui. Foremilk ASI memiliki tekstur yang lebih cair ketimbang hindmilk.
Bagaimana cara memberikan ASI eksklusif yang tepat?
Masing-masing bayi memiliki kebiasan menyusu yang berbeda-beda. Mungkin ada bayi yang menyusu lebih lama dan lebih jarang atau ada juga yang menyusui lebih singkat dan lebih sering.
Hal yang terpenting adalah setelah menyusu, pastikan bayi Anda sudah merasa cukup dan kenyang. Jika bayi sudah puas menyusu pada salah satu payudara Anda, tawarkan ia menyusu dengan payudara Anda yang lain.
Alangkah baiknya untuk menyusui bayi Anda sampai payudara benar-benar kosong, kemudian berganti ke payudara yang satunya.
Menerapkan posisi latch on pada bayi
Latch on adalah menempatkan bayi pada posisi menyusui, termasuk saat menyusui ASI eksklusif.
Selain agar bayi bisa mendapatkan ASI dengan mudah dan nyaman, latch on juga bertujuan untuk mencegah timbulnya rasa sakit pada puting saat menyusui.
Teknik yang bisa Anda terapkan selama melakukan posisi latch on pada bayi saat menyusui maupun sampai usia 2 tahun adalah sebagai berikut.
Teknik latch on pada bayi
Duduk dengan nyaman di kursi, sofa, maupun tempat tidur yang memiliki sandaran agar Anda bisa duduk dengan nyaman.
Pastikan posisi bayi sudah cukup nyaman untuk menyusu.
Pastikan Anda mengarahkan bibir dan kepala bayi untuk mendekat ke payudara. Hindari mengarahkan payudara Anda mendekati bayi, yang malah akan membuat Anda seolah bertumpu pada bayi.
Usahakan untuk menjaga posisi telinga, bahu, serta pinggul bayi sejajar dengan tubuh Anda, agar ia lebih mudah menelan saat menyusui.
Arahkan puting payudara ke bibir atau hidung bayi, dan bukan ke bagian tengah mulut. Tidak masalah untuk menyentuh atau menggesekkan puting pada bibir bagian atas bayi, agar ia segera membuka mulutnya.
Ketika bayi membuka mulutnya lebar-lebar disertai dengan lidah yang menjulur ke luar, pastikan mulutnya langsung mengisap puting payudara Anda. Jika bibir bayi tidak kunjung terbuka, hindari mendorong puting untuk membuka mulut bayi.
Usahakan bayi mengisap seluruh bagian puting dan areola, yakni bagian di sekitar putih yang berwarna kecokelatan.
Bagaimana tanda bayi lapar dan sudah cukup menerima ASI?
Kenali tanda ketika bayi lapar ingin menyusu dan sudah kenyang menyusu ASI, yakni sebagai berikut.
Tanda bayi lapar ingin menyusu ASI
Penting bagi Anda untuk mengerti kapan bayi sedang lapar dan ingin menyusu. Beberapa tanda yang biasanya ditunjukkan bayi saat ingin menyusu ASI adalah sebagai berikut.
Menjulurkan lidahnya ke luar.
Mengisap kepalan tangannya sendiri.
Mengecapkan bibirnya seolah sedang mengisap atau mengunyah sesuatu.
Mulut bayi terbuka dan tertutup berkali-kali.
Mulut bayi spontan terbuka saat pipinya disentuh (refleks rooting).
Terlihat tidak nyaman, rewel, merengek, dan menangis kencang.
Mengarahkan kepalanya ke payudara Anda.
Usahakan untuk mengenal jadwal menyusui bayi dan berikan si Kecil ASI di waktu yang rutin setiap hari.
Tanda bayi sudah cukup menerima ASI eksklusif
Sebenarnya tidak sulit untuk mengetahui ketika bayi sudah cukup menyusu.
Tanda bayi sudah cukup atau kenyang menyusu ASI eksklusif maupun ASI sampai usia 2 tahun juga sebaiknya diperhatikan, yaitu berikut.
Payudara Anda terasa lebih lunak setelah menyusu karena ASI di payudara telah kosong.
Bayi terlihat puas dan senang setelah menyusu.
Bayi tidak menunjukkan tanda kelaparan dan rewel lagi.
Ritme atau pergerakan mulut bayi saat mengisap payudara atau botol dot tampak melambat.
Bayi melepas pegangannya perlahan-perlahan dari payudara atau botol dot.
Posisi tubuh bayi tampak lebih nyaman ketimbang sebelumnya saat kelaparan.
Berat badan bayi terus bertambah dan kembali semua pada 10-14 hari setelah lahir serta tidak turun lebih dari 10% dibanding berat lahir.
Pada bulan pertama, bayi akan buang air besar setidaknya 3 kali sehari dan berubah warna menjadi kekuningan dalam 5—7 hari pertama kelahiran bayi.
Bayi mengalami buang air besar yang lebih sedikit atau melewatkan beberapa buang air besar selama beberapa hari setelah usia 1 bulan.
Frekuensi buang air kecil > 6 kali sehari dengan urine berwarna jernih dan tidak kekuningan.
Bagaimana cara memberikan ASI eksklusif jika ibu bekerja?
Bekerja bukanlah sebuah penghalang bagi ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada bayi.
Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebelum mulai masuk bekerja Anda bisa memberikan ASI secara eksklusif selama cuti melahirkan.
Sebelum mulai bekerja kembali, pastikan juga Anda telah mempelajari cara menggunakan pompa ASI.
Dengan begitu, nantinya Anda bisa memerah dan menyimpan ASI sebelum bekerja.
Tujuannya agar bayi bisa tetap mendapatkan ASI eksklusif meski Anda sedang tidak di rumah dengan cara diberikan oleh pengasuh atau keluarga yang menjaganya.
Saat di tempat bekerja, Anda juga bisa tetap memerah ASI. Proses memerah ASI untuk ibu bekerja bisa dilakukan sekitar setiap 3 jam sekali atau jika merasa payudara telah penuh dan kencang.
ASI yang telah penuh biasanya akan menetes keluar melalui puting payudara.
Memompa ASI secara rutin di kantor bisa membantu Anda agar lebih nyaman sekaligus mencegah ASI menetes dan membasahi pakaian Anda.
Selanjutnya, simpan ASI eksklusif yang sudah diperah tersebut di lemari pendingin, freezer penyimpanan asi, atau tas pendingin yang bisa dibawa pulang kembali ke rumah saat selesai bekerja.
Dengan rutin memerah ASI saat jumlahnya telah penuh di payudara bisa membantu produksi ASI tetap lancar dan cukup.
Bagaimana cara menyimpan dan mencairkan ASI perah?
Ketika ASI telah berhasil diperah, penting untuk memerhatikan cara menyimpan ASI dan mencairkan ASI tersebut.
Cara menyimpan ASI perah
Beberapa cara untuk menyimpan ASI, termasuk ASI eksklusif yang sudah diperah adalah sebagai berikut:
ASI yang sudah diperah dimasukkan ke dalam wadah steril (botol atau kantung khusus ASI). Lalu berikan label bertuliskan tanggal dan waktu saat ASI diperah.
ASI perah disimpan ke dalam freezer atau lemari pendingin. Hindari meletakkan ASI di bagian pintu lemari pendingin karena akan mudah terpapar udara luar ketika dibuka.
Penyimpanan ASI memiliki aturan khusus, yakni:
ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer dengan suhu -17 derajat Celsius atau lebih rendah selama 6 bulan atau lebih.
ASI perah segar bisa bertahan di dalam freezer dan kulkas dengan suhu rata-rata -10 derajat Celsius di waktu yang berbeda. Bila freezeer dan kulkas memiliki 2 pintu, ASI segar akan awet selama 3—4 bulan. Bila hanya satu pintu, ASI segar bisa awet selama 2 minggu.
ASI perah segar bisa awet di dalam kulkas atau lemari pendingin dengan suhu rata-rata 5-10 derajat Celsius selama kurang lebih 5—8 hari.
ASI perah segar bisa awet di dalam suhu kamar (tanpa freezer atau kulkas) dengan suhu 27—28 derajat Celsius selama sekitar 10 jam.
ASI beku yang keluar dari freezer tidak boleh dibekukan kembali. Namun jika ASI beku dikeluarkan dari kulkas bisa dibekukan kembali selama 24 jam dan di suhu kamar selama 1 jam.
Rutin periksa suhu freezer dan kulkas setidaknya 3 kali dalam sehari.
Jika ASI diperah selama di perjalanan jauh, pastikan ASI yang disimpan tetap dalam kondisi dingin, seperti dari rumah ke kantor atau sebaliknya.
Cara mencairkan dan menghangatkan ASI perah
Beberapa cara untuk mencairkan dan menghangatkan ASI adalah sebagai berikut:
Pilih ASI perah dari yang disimpan lebih awal terlebih dahulu.
Hindari mencairkan ASI perah pada suhu kamar. Sebaiknya pindahkan ASI perah beku di dalam kulkas dulu selama 24 jam.
Kocok ASI yang sudah mencair, supaya lemak handmilk dan foremilk di dalamnya menyatu dengan baik.
Letakkan di semangkuk air hangat, atau membasahi wadah ASI perah dengan air dingin mengalir yang dilanjutkan dengan air hangat.
Hindari mencairkan ASI perah beku di dalam microwave atau dalam air yang sangat panas. Suhu terlalu panas sangat berisiko merusak kandungan gizi di dalam ASI perah.
Hindari membekukan kembali ASI perah yang sudah mencair.
Memberikan obat pada bayi, apakah menggagalkan ASI ekslusif?
Bayi yang berusia kurang dari 6 bulan yang sedang sakit boleh menerima obat-obatan serta vitamin atau mineral tetes bila diperlukan.
Ketika bayi sakit selama menyusui, tentu ia memerlukan obat-obatan agar bisa lekas sembuh.
Dalam hal ini, pemberian obat tidak akan menggagalkan ASI eksklusif. Sebaliknya, ditakutkan jika tidak diberikan obat, maka kesehatan bayi bisa terancam sehingga berakibat fatal.
Ada baiknya, berikan bayi obat dan teruskan pemberian ASI eksklusif juga saat sedang sakit. ASI eksklusif adalah makanan dan minuman yang sangat lengkap untuk bayi.
Berbeda dengan air putih dan minuman berbasis air lainnya yang diberikan selama ASI eksklusif. Hal ini jelas menggagalkan pemberian ASI eksklusif.
Bagaimana jika susu formula diberikan saat ASI eksklusif?
Lagi-lagi, ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan.
Jika bayi sudah diberi susu formula saat usianya belum menginjak usia 6 bulan, dapat dikatakan bahwa pemberian ASI eksklusif untuk bayi telah gagal.
Sekali pun bayi diberikan ASI campur susu formula (sufor) dalam satu botol yang sama, ia tidak lagi dikatakan menerika ASI eksklusif.
Bahkan, meskipun pemberian makanan dan minuman selain ASI hanya diberikan sekali atau dalam waktu yang sangat jarang, ini tetap tidak termasuk ASI eksklusif.
Jika Anda tidak yakin, sebelum memberikan si kecil makanan atau minuman saat selama 6 bulan pertama sebaiknya konsultasikan pada dokter atau ahli gizi anak.
Setelah mengetahui semua hal seputar ASI eksklusif, tentu Anda sudah tidak ragu lagi untuk memastikan bayi mendapatkan makanan utamanya ini, bukan? Selamat mencoba dan berusaha, ya!
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Dietisien Indonesia (AsDI), A., Dokter Anak Indonesia (IDAI), I., & Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), P. (2015). Penuntun Diet Anak (3rd ed.). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
Sutter Health. How Often to Breastfeed. Retrieved 29 May 2020, from http://www.babies.sutterhealth.org/breastfeeding/bf_frequency.html
WHO. Exclusive Breastfeeding. Retrieved 29 May 2020, from http://www.who.int/nutrition/topics/exclusive_breastfeeding/en/
ASI Eksklusif Pada Ibu yang Bekerja. Retrieved 29 May 2020, from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-eksklusif-pada-ibu-yang-bekerja
ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. Retrieved 29 May 2020, from http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/asi-sebagai-pencegah-malnutrisi-pada-bayi
Breastfeeding Latch. Retrieved 29 May 2020, from https://americanpregnancy.org/breastfeeding/latch/