4. Jadilah contoh
Mengutip Healthy Children, Anak-anak sering kali menonton dan meniru kebiasaan orangtuanya, termasuk baik dan buruk.
Jika mereka melihat Anda aktif secara fisik dan hal itu tampak menyenangkan, maka mereka cenderung aktif dan bahkan jago olahraga tanpa Anda perlu memaksa.
5. Olahraga itu menyenangkan
Kunci agar anak mau olahraga adalah bagaimana orangtua membuat kegiatan olahraga itu menyenangkan, bukan menjadi suatu kewajiban yang memaksakan kehendak anak.
Psikolog Sani dalam sebuah wawancara menyarankan untuk mengajak anak berdiskusi, bukan menjebak anak ke satu cabang olahraga yang tidak disukainya.
“Anak akan merasa dibohongi dan tidak dianggap keinginannya,” tutur Sani.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa orangtua sering berambisi untuk membuat anaknya memiliki ambisi yang sama.
Jika begitu, yang susah itu kalau orangtuanya tidak berhasil membuat anaknya berambisi, tapi tetap memaksakan, maka akan jadi timpang.
6. Batasi penggunaan gadget

Jangan biarkan anak bermain gadget terlalu lama. Doronglah anak Anda untuk memiliki kegiatan aktif, seperti mengikuti ekstrakurikuler di sekolah, berolahraga yang mereka sukai, atau bermain sepakbola.
Saat keluarga Anda menonton TV bersama, buat semua orang bergerak selama jeda iklan, seperti melakukan lompat-lompat, gunakan hula hoop, atau bahkan lompat tali.
7. Berilah hadiah
Anda bisa memberikan hadiah kepada anak ketika ia telah jago olahraga apa pun itu. Dengan begitu, anak akan lebih bersemangat dan tahu bila orangtua terus mendukungnya.
Selain memberikan hadiah, Anda juga bisa sesekali memuji anak karena prestasi atau pencapaian yang diperolehnya ketika berolahraga.
8. Tanamkan pandangan positif tentang olahraga
Cara lain agar anak mau olahraga, yakni dengan memberikan pandangan positif terkait ini. Hindari mengatakan hal-hal negatif terkait olahraga, seperti olahraga itu melelahkan atau bisa membuat cedera.
Jelaskan kepadanya bahwa dalam olahraga anak juga berlatih kesabaran menunggu giliran, menggunakan waktu dengan disiplin, serta belajar cara menahan emosi.
“Olahraga itu meningkatkan kemampuan motorik serta bisa menjadi penyeimbang akademis dan non-akademis anak. Olahraga juga membuat anak lebih bahagia,” tutur Sani.
Jadi, jangan paksakan anak agar jago berolahraga ya! Lebih baik, terapkan tips-tips di atas agar manfaat olahraga sesungguhnya bisa didapat anak Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar