backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Aturan Memberikan Hadiah ke Anak agar Tak Berdampak Negatif

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 03/01/2023

    Aturan Memberikan Hadiah ke Anak agar Tak Berdampak Negatif

    Semua anak pasti akan senang ketika mendapat hadiah dari orangtuanya, misalnya dibelikan es krim, makanan yang disukainya, mainan, barang yang sedang diinginkannya, dan lain sebagainya. Meski begitu, orangtua harus memahami sejumlah aturan memberi hadiah untuk anak, termasuk manfaat dan dampaknya. Agar tidak salah, simak ulasan selengkapnya di bawah ini, ya!

    Bolehkah memberi hadiah untuk anak?

    peran orangtua body image, memberi hadiah untuk anak

    Boleh-boleh saja memberi hadiah untuk anak apalagi dengan tujuan yang baik, misal agar ia semangat belajar, anak mau mendengarkan nasihat orangtua, berubah menjadi lebih baik, dan lainnya.

    Namun, terus-terusan memberikan hadiah ke anak ternyata dapat berdampak pada kehidupan anak, lho.

    Pasalnya, terlalu banyak memberi hadiah untuk anak dapat mengubah sikap si Kecil yang mungkin jadi tidak tahu berterima kasih dan tidak pernah puas.

    Dikhawatirkan, kebiasaan ini akan berlanjut hingga dewasa dan membentuk perilaku anak yang tidak baik untuk masa depannya.

    Jadi, sebelum Anda berlebihan dan menghujani anak dengan hadiah, pertimbangkan terlebih dahulu manfaat dan dampaknya.

    Apa manfaat memberi hadiah untuk anak?

    orangtua dengan anak

    Mengutip situs CDC, sebelum Anda memberi hadiah untuk anak, ketahui beberapa manfaatnya berikut ini.

    1. Mendorong perilaku yang baik

    Hadiah atau reward dapat membantu orangtua dalam memotivasi anaknya untuk melakukan sesuatu yang belum mereka capai.

    Hal ini juga dapat membantu mengubah perilaku anak ke arah yang lebih positif atau membentuk kebiasaan baik dalam dirinya.

    Mulai dari hal kecil, seperti membereskan tempat tidur di pagi hari, mencuci piring setelah makan, melakukan kebiasaan baik sebelum tidur, sampai terkait prestasi anak di sekolah.

    Memberikan hadiah ke anak tidak selalu harus dalam jumlah yang besar. Makanan kesukaan anak, bermain bersama di luar rumah, atau pergi ke tempat yang anak inginkan bisa jadi hadiah dari Anda untuk anak.

    Pastikan untuk memberi hadiah sesegera mungkin setelah anak berhasil mencapai tujuannya. Mengapa?

    Karena biasanya balita atau anak prasekolah tidak mengingat hadiah tersebut jika diberikan terlalu lama setelah perilaku.

    Akibatnya, hadiah jadi tidak bekerja dengan baik untuk memotivasi anak.

    2. Membantu meningkatkan harga diri

    Selain dalam bentuk benda, hadiah juga dapat berupa pelukan, tos, dan memberi pujian ke anak. Jadi, hadiah tak hanya berupa benda yang selama ini Anda bayangkan.

    Saat memberikan hadiah ke anak, Anda perlu memberitahu anak tentang apa yang ia lakukan dan mengapa ia menerima hadiah ini.

    Dengan begitu, ketika anak Anda menerima hadiah ia tahu bahwa telah melakukan hal yang baik.

    3. Mempererat hubungan orangtua dan anak

    Perlu Anda ketahui bahwa hadiah tak hanya sekadar benda untuk anak, tapi lebih dari itu. Ini merupakan sebuah bentuk penghargaan dari orangtua kepada anaknya.

    Memberikan hadiah untuk anak juga dapat memperbaiki komunikasi dan mempererat hubungan Anda dengan anak.

    Dampak negatif memberi hadiah terlalu banyak untuk anak

    anak takut orang tua

    Memberikan hadiah kepada anak tidak selamanya dianggap sebagai hal yang positif.

    Bahkan terkadang, pemberian hadiah dalam mengembangkan sikap positif pada anak tidak selalu berhasil.

    Berikut beberapa efek atau dampak bila Anda terlalu sering memberi hadiah untuk anak:

    • Anak berisiko menjadi ketergantungan dengan hadiah.
    • Anak bisa saja melakukan kebiasaan yang ingin ditanamkan hanya sekali untuk mendapatkan hadiah dan selanjutnya tidak melakukannya lagi.
    • Hadiah dapat membatasi perilaku positif anak yang seharusnya bisa ia kembangkan sendiri.

    Karena adanya hadiah, anak bisa saja hanya mengetahui perilaku positif atau perilaku baik adalah yang menjadi tujuan ia mendapatkan hadiah.

    Sementara perilaku lainnya yang ia lakukan tanpa imbalan hadiah berarti tidak baik. Hal ini bisa mencegah anak untuk mengembangkan rasa ingin “melakukan hal yang benar”.

    Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memberikan hadiah ini, terutama hadiah dalam bentuk benda atau jalan-jalan.

    Ini bukan berlaku pada hadiah yang bersifat kasih sayang, seperti ciuman, pelukan, atau pujian. Hadiah dalam bentuk ini bisa kapan saja Anda berikan.

    Namun, hadiah yang sebaiknya tidak terlalu sering diberikan yakni berupa barang, misalnya mainan.

    Tips tepat dalam memberi hadiah untuk anak

    orangtua bohong pada anak

    Memberikan hadiah ke anak memang memiliki banyak manfaat. Namun, pemberian hadiah ini terkadang tidak berjalan sesuai rencana Anda.

    Agar hadiah berfungsi dengan baik pada anak, Anda bisa mengikuti beberapa tips di bawah ini.

    1. Gunakan sistem reward

    Sebaiknya, berikan hadiah ke anak jika ia telah berhasil melakukan hal yang menjadi tujuan hadiah tersebut berkali-kali.

    Misalnya, sudah mampu bangun pagi selama 10 hari berturut-turut kemudian baru Anda kasih hadiah.

    Hal ini bertujuan agar setelah diberi hadiah, anak tetap melakukan hal tersebut hingga menjadi kebiasaan.

    2. Tetapkan batasan

    Jangan terlalu sering memberikan hadiah dalam bentuk materi ke anak. Ini dapat membuatnya menjadi ketergantungan dengan hadiah saat ingin mencapai sesuatu.

    Ketahui kapan harus menggunakan hadiah dalam bentuk materi untuk memberi semangat anak.

    Menetapkan batasan pada pemberian hadiah dapat memancing motivasi dan perhatian pada anak-anak, sehingga momen tersebut menjadi lebih bermakna.

    3. Berikan hadiah yang bermanfaat

    Sebuah pujian dan perhatian harus selalu digunakan bersama dengan atau tanpa hadiah materi. Kedua hal tersebut dapat membuat hubungan Anda dan anak makin baik.

    Apabila ingin memberi hadiah untuk anak dalam bentuk barang atau mainan yang disukai anak, pastikan yang memiliki nilai manfaat.

    Maksudnya, Anda harus fokus memberikan hadiah yang meningkatkan kreativitas, bakat, atau kemampuan motorik anak, seperti alat musik, buku gambar, kamera, dan lainnya.

    Melalui hadiah yang bermanfaat, anak Anda dapat mengembangkan bakat atau hal baru yang ia sukai.

    Cara ini juga sekaligus mampu meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri si Kecil sehingga ia akan terus berusaha untuk mencapainya.

    Itulah informasi seputar memberikan hadiah untuk anak. Sebenarnya, yang paling penting adalah memberi hadiah kepada si Kecil disertai dengan ketulusan dan kalimat-kalimat positif yang dapat terus memotivasinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 03/01/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan