Saat mengonsumsi minuman kemasan, mungkin Anda sudah tidak asing dengan istilah laktosa dan sukrosa. Meskipun sama-sama jenis gula, ternyata ada perbedaan laktosa dan sukrosa yang jarang diketahui.
Perbedaan laktosa dan sukrosa
Gula merupakan bentuk karbohidrat sederhana yang terdiri atas monosakarida dan disakarida.
Pada dasarnya, laktosa dan sukrosa adalah bentuk disakarida karbohidrat.
Kedua gula ini bisa menjadi kandungan alami makanan atau pemanis tambahan dalam produk makanan dan minuman.
Meskipun demikian, ada perbedaan laktosa dan sukrosa dalam memberikan pengaruh bagi kesehatan.
1. Proses metabolisme
Umumnya, sukrosa disebut juga gula meja dan terasa lebih manis daripada laktosa.
Sementara itu, laktosa sering kita temukan dalam kandungan susu dan produk olahannya.
Laktosa dibentuk oleh dua jenis gula monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa.
Saat Anda mengonsumsi sumber makanan mengandung laktosa, tubuh akan memecahnya menjadi pembentuk asalnya.
Sementara itu, sukrosa dibentuk oleh glukosa dan fruktosa.
Sukrosa harus dipecah terlebih dahulu di dalam usus halus oleh enzim beta-fruktosidase sebelum diserap oleh tubuh.
2. Manfaat untuk tubuh
Mengidentifikasi kandungan laktosa atau sukrosa dalam produk makanan yang dikonsumsi sangat penting untuk mengetahui manfaatnya.
Laktosa dapat memberi manfaat yang baik bagi tubuh seperti berikut.
- Meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat menguatkan tulang, termasuk selama proses pertumbuhan.
- Membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan karena laktosa mendukung kerja mikrobiota usus atau bakteri baik di dalam pencernaan.
- Meningkatkan kekebalan tubuh.
Di sisi lain, sukrosa memiliki beberapa manfaat pada tubuh seperti berikut.
- Salah satu sumber energi untuk tubuh.
- Sebagai gula tambahan pada obat untuk menghilangkan rasa pahit.
- Membentuk tekstur dan memberikan variasi rasa makanan.
3. Sumber makanan
Sukrosa secara alami dapat ditemukan pada sayuran dan buah-buahan.
Gula jenis ini menjadi produk utama fotosintesis ketika tumbuhan mengubah energi matahari menjadi makanan.
Tanaman yang mengandung banyak gula sukrosa adalah tebu dan bit.
Banyak produk yang memanfaatkan tanaman tersebut untuk mendapatkan gulanya. Gula kemudian diproses lagi dan dikristalisasi.
Proses ini akan menghasilkan produk akhir gula meja sukrosa yang nantinya digunakan sebagai pemanis untuk kue, minuman dan makanan kaleng, permen, dan lainnya.
Berikut ini sumber makanan yang mengandung tinggi sukrosa:
- semangka,
- pir,
- jeruk,
- minuman bersoda,
- milkshake, dan
- dessert.
Di sisi lain, laktosa secara alami ditemukan dalam ASI maupun susu sapi.
Sukrosa juga dapat ditemukan pada susu bayi. Namun, satu yang menjadi perbedaan dengan laktosa, sukrosa memberikan rasa manis yang kuat.
Berikut beberapa sumber makanan tinggi laktosa:
- susu,
- es krim,
- yoghurt, dan
- krim kopi.
4. Dampak pada kesehatan
Gula tambahan yang ada pada kue, minuman bersoda, permen, dan lainnya, dapat memicu karies atau gigi berlubang.
Gula tambahan pada makanan inilah adalah sukrosa. Seperti yang sudah dijelaskan, gula ini memiliki rasa yang lebih manis daripada laktosa.
Itulah mengapa sukrosa lebih berisiko menyebabkan gigi berlubang dibandingkan laktosa. Meski begitu, asupan keduanya tetap perlu dibatasi.
Menurut WHO, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung sukrosa atau laktosa berkaitan erat dengan bertambahnya berat badan anak dan meningkatkan risiko obesitas pada anak.