Obat-obatan penurun asam lambung tersedia dalam berbagai jenis dan salah satunya yaitu antasida dengan kandungan aluminium hidroksida di dalamnya. Simak selengkapnya apa itu aluminium hydroxide di bawah ini.
Golongan obat: Antasida.
Merk dagang aluminium hidroksida: Acitral, Madrox, Actal, Magasida, Almacon, Aludonna, dan Promag.
Apa itu aluminium hidroksida?
Aluminium hidroksida adalah mineral alami yang termasuk dalam golongan obat antasida. Obat bernama lain aluminium hydroxide ini digunakan untuk mengobati gejala akibat asam lambung naik, seperti mulas, sakit perut, dan masalah pencernaan lainnya.
Manfaat aluminium hidroksida yaitu menurunkan asam lambung dengan cepat. Selain itu, mineral alami ini dapat dikombinasikan dengan asam lain guna menurunkan produksi asam lambung, seperti cimetidine dan omeprazole.
Meski dikenal sebagai golongan obat antasida, aluminium hydroxide memiliki manfaat lain yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan. Sebagai contoh, mengurangi kadar fosfat pada pasien penyakit ginjal.
Dosis aluminium hidroksida
Dosis aluminium hidroksida akan berbeda pada beberapa orang bergantung pada penyakit yang dideritanya. Berikut penjelasannya.
Gangguan pencernaan (dispepsia)
Umumnya, aluminium hidroksida digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti dispepsia pada orang dewasa dengan dosis berikut.
Dosis dewasa
Dosis aluminium hydroxide orang dewasa yaitu 640 miligram (mg), oral 5 – 6 kali sehari sesuai kebutuhan setelah makan dan sebelum tidur. Anda bisa menggunakan obat ini dengan dosis maksimum harian 3.840 mg dan digunakan hingga dua minggu.
Tukak lambung
Selain dispepsia, aluminium hidroksida biasa dianjurkan dokter untuk mengobati tukak lambung. Di bawah ini penjelasannya sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing orang.
Dosis dewasa
- Kondisi serius: 320 mg, oral setiap jam.
- Pengobatan biasa dan/atau jangka panjang: 640 mg oral, satu dan tiga jam setelah makan dan sebelum tidur, setidaknya empat hingga enam minggu hingga sembuh total.
- Penyakit tukak lambung yang kambuh: 640 mg oral, satu hingga tiga jam setelah makan dan sebelum tidur, dilakukan selama satu minggu.
Esofagitis erosif
Esofagitis erosif merupakan penyakit yang berkaitan dengan asam lambung. Itu sebabnya, aluminium hidroksida diperlukan untuk mengobati penyakit ini. Berikut dosis penggunaannya pada orang dewasa.
Dosis orang dewasa
- Kondisi serius: 320 mg, oral setiap jam.
- Pengobatan biasa dan/atau jangka panjang: 640 mg oral, satu dan tiga jam setelah makan dan sebelum tidur, setidaknya empat hingga enam minggu hingga sembuh total.
- Penyakit esofagitis erosif yang kambuh: 640 mg oral, satu hingga tiga jam setelah makan dan sebelum tidur, dilakukan selama satu minggu.
Asam lambung
Kegunaan utama aluminium hydroxide yaitu obat penurun asam lambung. Jadi, penyakit yang berkaitan dengan asam lambung, seperti GERD dan sakit maag, memerlukan obat ini dengan dosis berikut.
Dosis orang dewasa
- Kondisi serius: 320 mg, oral setiap jam.
- Pengobatan biasa dan/atau jangka panjang: 640 mg oral, satu dan tiga jam setelah makan dan sebelum tidur, setidaknya empat hingga enam minggu hingga sembuh total.
- Penyakit asam lambung yang kambuh: 640 mg oral, satu hingga tiga jam setelah makan dan sebelum tidur, dilakukan selama satu minggu.
Hiperfosfatemia
Hiperfosfatemia yaitu kondisi ketika kadar fosfat terlalu tinggi dalam darah. Untungnya, aluminium hidroksida bisa digunakan untuk mengobati masalah ini. Berikut penggunaan dosisnya pada orang dewasa.
Dosis orang dewasa
Dosis yang digunakan untuk hiperfosfatemia pada orang dewasa yaitu 1.920 hingga 2.560 mg oral sebanyak 3 – 4 kali sehari. Ini disesuaikan dengan kondisi kesehatan tiap orang.
Profilaksis bedah
Dosis yang digunakan untuk profilaksis bedah yaitu 640 mg oral, 30 menit sebelum anestesi.
Perdarahan gastrointestinal
- Dosis dewasa biasa: 640 mg oral, diminum 5 – 6 kali setiap hari sesuai kebutuhan setelah makan dan sebelum tidur.
- Dosis maksimum harian: 3.840 mg dan dapat dilakukan hingga dua minggu berturut-turut.
Aturan pakai aluminium hidroksida
Aluminium hidroksida harus digunakan sesuai aturan dokter atau panduan yang tertera pada kemasan obat. Selain itu, obat antasida ini akan efektif ketika digunakan pada gejala akibat peningkatan asam lambung muncul.
Namun, manfaat dari aluminium hydroxide ini baru akan muncul ketika beberapa hal di bawah ini diperhatikan dengan saksama.
- Memperbanyak minum air putih.
- Rutin berolahraga.
- Menghindari makanan atau minuman pemicu asam lambung, seperti cokelat dan kopi.
- Mengocok obat dalam bentuk cair sebelum digunakan dan pakai alat pengukur dosis obat.
- Tidak mengonsumsi obat lebih dari 2 minggu tanpa saran dari dokter.
- Menyimpan obat pada suhu kamar serta menghindari kondisi panas, cahaya, dan tempat yang lembap.
Efek samping aluminium hidroksida
Aluminium hidroksida merupakan obat yang aman dikonsumsi. Namun, ada sejumlah efek samping yang bisa muncul setelah minum obat ini. Berikut penjelasannya.
Efek samping ringan
Segera hentikan penggunaan obat dan periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami tanda-tanda alergi seperti:
- mual,
- muntah,
- berkeringat,
- gatal-gatal,
- sulit bernapas,
- pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, dan
- ingin pingsan
Efek samping yang paling mungkin terjadi saat minum obat ini yaitu sembelit (konstipasi). Namun, hal ini biasanya tidak terjadi ketika menggunakan aluminium hidroksida yang mengandung magnesium.
Efek samping akibat penggunaan jangka waktu lama
Bila aluminium hidroksida diminum dalam jangka waktu lama dan dosis tinggi, kadar fosfat tubuh bisa menurun. Hal ini bisa memicu efek samping seperti:
- selera makan menurun,
- kelelahan, dan
- otot terasa lemas.
Efek samping serius
Pada kasus yang parah dan jarang terjadi, obat ini dapat menimbulkan efek samping berupa:
- warna feses gelap,
- mudah bingung,
- durasi tidur terlalu lama,
- sakit atau nyeri saat buang air kecil,
- warna muntah gelap, dan
- nyeri perut yang parah.
Meski begitu, tidak semua orang yang mengonsumsi aluminium hydroxide mengalami efek samping yang disebutkan. Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, tetapi tidak disebutkan pada artikel ini.
Bila Anda mengkhawatirkan kondisi kesehatan tertentu, segera konsultasikan ke dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat aluminium hidroksida
Sebelum menggunakan aluminium hidroksida, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
- Pasien porfiria kuat dan hipofosfatemia tidak dianjurkan minum obat ini.
- Beri tahu dokter bila memiliki riwayat penyakit ginjal, seperti batu ginjal.
- Diskusikan dengan dokter bila tengah mengalami dehidrasi atau punya alergi terhadap aluminium hydroxide atau obat-obatan lain.
- Periksakan diri ke dokter bila ingin mengobati hiperfosfatemia dengan obat ini.
- Konsultasikan dengan dokter bila masalah asam lambung tidak kunjung membaik atau semakin parah usai menggunakan obat ini selama 1 minggu.
Apakah obat aluminium hidroksida aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Belum ada penelitian yang terkait risiko penggunaan aluminium hidroksida pada ibu hamil atau menyusui. Jadi, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori N (tidak diketahui) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Meski begitu, selalu diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini saat Anda sedang hamil atau menyusui. Pasalnya, obat ini mungkin bisa memengaruhi bayi Anda lewat proses menyusui.
Interaksi obat aluminium hidroksida dengan obat lain
Sama seperti obat lainnya, aluminium hidroksida dapat memengaruhi kemampuan tubuh saat menyerap obat ketika digunakan bersama dengan obat lainnya.
Obat ini dapat berinteraksi dengan 382 jenis obat dan berikut ini beberapa obat yang paling sering berinteraksi.
- Acetylsalicylic Acid (aspirin)
- Allopurinol (Zyloprim, Aloprim, Lopurin)
- Augmentin (amoxicillin / clavulanate)
- Benadryl (diphenhydramine)
- Cipro (ciprofloxacin)
- Ginkgo Biloba (ginkgo)
- Glucosamine & Chondroitin with MSM (chondroitin / glucosamine / methylsulfonylmethane)
- Lasix (furosemide)
- magnesium carbonate (Dewees Carminative, Magonate, Mag-Carb)
- magnesium hydroxide (Milk of Magnesia, Phillips’ Milk of Magnesia, Dulcolax Milk of Magnesia, Ex-Lax Milk of Magnesia, Pedia-Lax Chewable Tablets)
- MiraLax (polyethylene glycol 3350)
- Nexium (esomeprazole)
- Paracetamol (acetaminophen)
- Pepcid (famotidine)
- Plavix (clopidogrel)
- simethicone (Gas-X, Mylicon, Phazyme, Mylanta Gas, Mylanta Gas Maximum Strength, Bicarsim)
- Tylenol (acetaminophen)
- Vitamin B Complex 100 (multivitamin)
- Ascorbic acid (vitamin C)
- Cholecalciferol (vitamin D3)
- Zofran (ondansetron)
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmi]