Cytomegalovirus adalah virus yang cukup umum menginfeksi tubuh. Seseorang yang terinfeksi, akan menyimpan virus ini di dalam tubuhnya seumur hidup. Dalam kondisi sehat, infeksi virus ini seringkali tidak menimbulkan masalah. Namun pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi bisa berakibat fatal. Orang yang terinfeksi maupun berisiko terinfeksi biasanya diresepkan obat antivirus yang disebut valgansiklovir (valganciclovir). Berikut ulasan lengkap mengenai penggunaan obat.
Golongan obat: antivirus
Merek dagang: Valcyte
Apa itu valgansiklovir?
Valgansiklovir atau valganciclovir adalah obat untuk mengobati infeksi cytomegalovirus (CMV). Virus ini kadang menginfeksi mata yang bisa menyebabkan kebutaan pada orang yang sistem imunnya lemah, seperti pengidap AIDS.
Selain untuk mengobati, obat antivirus ini kadang diresepkan dokter pada orang yang telah menerima transplantasi jantung, transplantasi ginjal, dan transplantasi pankreas sebagai tindakan pencegahan infeksi virus CMV.
Cara kerja dari obat ini adalah mencegah penyebaran dan memperlambat pertumbuhan virus yang menginfeksi tubuh.
Dosis valgansiklovir
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet salut selaput.
Setiap pasien akan diresepkan dosis yang berbeda-beda, tergantung dengan usia, masalah kesehatan yang diidap, dan kondisi kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Mengobati infeksi virus CMV
- Dewasa: 900 mg 2 kali sehari, selama 21 hari. Dosis pemeliharaan 900 mg 1 kali sehari.
Mencegah infeksi virus CMV
- Dewasa: 900 mg 1 kali sehari, diberikan sejak 10 hari sebelum transplantasi sampai 100 hari setelah transplantasi. Durasi pengobatan mungkin bisa dilanjutkan sampai 200 hari pada pasien transplantasi ginjal.
Aturan minum valgansiklovir
Gunakan obat persis dengan arahan yang dokter maupun apoteker berikan. Jika perlu, baca dahulu secara teliti petunjuk penggunaan obat pada kemasan.
Hindari menambahkan atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter. Selain itu, jangan menghentikan penggunaan obat tanpa sepengetahuan dokter walaupun Anda merasa kondisi sudah membaik.
Obat ini dapat Anda minum bersama makanan atau segera setalah Anda makan. Jangan lupa minum segelas air setelah obat diminum.
Minum obat pada waktu yang sama setiap harinya untuk mencegah Anda melewati dosis. Jika terlewat, jangan menambahkan dosis di waktu minum obat selanjutnya. Jangan hancurkan, membelah, atau mengunyah obat. Jadi, obat harus ditelan dalam kondisi utuh, kecuali jika dokter memperbolehkannya.
Efek samping valgansiklovir
Seperti obat kebanyakan, valganciclovir juga bisa menimbulkan efek samping. Setiap orang dapat menunjukkan efek samping yang berbeda-beda, bergantung bagaimana cara tubuh merespons obat. Ada pula yang merasakan efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
Berikut adalah berbagai efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan obat antivirus ini, seperti dilansir oleh situs Medline Plus.
Efek samping ringan
- Diare
- Mual
- Muntah
- Nyeri atau pembengkakan perut
- Sakit mata
- Sembelit
- Sakit kepala
- Penurunan berat badan
- Nyeri punggung, sendi, atau otot
- Sariawan
- Depresi
- Kecemasan
Efek samping serius
- Melihat bintik, kilatan cahaya, atau tirai gelap di atas segalanya,
- Buang air kecil berkurang,
- Darah dalam urin,
- Masalah penglihatan,
- Pembengkakan tangan, lengan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah,
- Gatal-gatal,
- Ruam,
- Menguningnya kulit atau mata; kehilangan selera makan; urin gelap; dan/atau buang air besar berwarna terang,
- Tremor,
- Mati rasa, nyeri, terbakar, atau kesemutan di tangan atau kaki, dan
- Kejang.
Jika efek samping ringan tidak membaik dalam beberapa hari atau Anda mengalami efek samping serius, hubungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut.
Peringatan dan perhatian pakai obat valgansiklovir
Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi dengan obat antivirus sejenis. Selain itu, valgansiklovir dapat menurunkan jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dalam tubuh Anda. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius dan mengancam jiwa.
Beri tahu dokter Anda jika Anda pernah atau pernah memiliki jumlah sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit yang lebih rendah; atau masalah darah atau pendarahan lainnya.
Valgansiklovir juga dapat secara sementara atau permanen menurunkan kesuburan pada pria dan wanita. Bicaralah dengan dokter Anda tentang risiko penggunaan valgansiklovir. Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi seperti di bawah ini.
- Penyakit kelainan darah, seperti jumlah sel darah merah yang rendah (anemia)
- Sedang hamil atau menyusui
- Penyakit ginjal.
Apakah obat valgansiklovir aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan hamil dalam waktu dekat, atau sedang menyusui. Ini karena penggunaan obat diketahui dapat membahayakan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir cacat.
Sementara pada ibu menyusui, dikhawatirkan obat akan mengalir ke ASI dan terminum oleh bayi. Dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes kehamilan sebelum meresepkan obat.
Interaksi obat valgansiklovir dengan obat lain
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan di bawah ini sebelum diresepkan obat.
- Obat-obatan untuk infeksi HIV, seperti didanosin, stavudin, dan zidovudin.
- Obat-obatan yang digunakan dalam transplantasi organ misalnya mikofenolat mofetil.
- Obat-obatan untuk kanker, seperti vincristine dan vinblastine.
- Obat untuk asam urat, misalnya probenesid.
- Obat-obatan untuk infeksi jamur misalnya flusitosin dan amfoterisin B.
- Antibiotik lain, seperti trimetoprim
Termasuk, jika Anda menggunakan obat-obatan Tiongkok atau suplemen tertentu.
[embed-health-tool-bmi]