Perdarahan setelah persalinan umum dialami oleh wanita. Obat methylergometrine, yang memiliki nama lain methergine, methylergonovine, dan metilergometrin maleate, merupakan salah satu obat yang berperan dalam mengurangi perdarahan pascamelahirkan.
Golongan obat: Ergot alkaloid
Merek obat: Bledstop, Metilat, Metvell, Mergotrin, Myomergin, Myotonic, Methergin, Pospargin, Metherinal, Utergin, Methylergometrine, Viatrin, Metiagin
Apa itu methylergometrine?
Methylergometrine atau metilergometrin adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi perdarahan setelah melahirkan (perdarahan postpartum) yang terjadi di rahim.
Perdarahan setelah persalinan bisa terjadi setelah melahirkan normal maupun operasi caesar.
Obat methylergometrine berfungsi membantu memulihkan kondisi ibu yang mengalami gejala perdarahan setelah persalinan, seperti perdarahan dalam jumlah banyak, penurunan jumlah sel darah merah, dan lainnya.
Obat ini juga bisa membantu mengendalikan jumlah darah yang keluar dan meningkatkan kekuatan otot di dalam rahim setelah persalinan.
Cara kerja obat ini adalah dengan meningkatkan kontraksi rahim agar perdarahan bisa segera berhenti.
Di samping punya manfaat untuk mengobati perdarahan setelah melahirkan, kegunaan obat metilergometrin yaitu bisa dipakai bila ibu mengalami perdarahan setelah keguguran atau menjalani proses aborsi.
Dosis methylergometrine
Metilergometrin umumnya tersedia dalam dua bentuk, yaitu larutan injeksi dan tablet salut selaput.
Melansir dari MIMS, berikut aturan dan dosis methylergometrine untuk mencegah pendarahan setelah melahirkan.
- Oral: 0,2 mg 3—4 kali sehari dalam masa nifas selama 2—7 hari.
- Intramuskular: 200 mcg. Dapat diulang setiap 2—4 jam dengan maksimal 5 dosis.
- Intravena: sebagai langkah darurat, 200 mcg melalui injeksi lambat selama setidaknya diberikan selama 1 menit dapat mengulang setiap 2—4 jam. Lakukan pemberian melalui infus hingga maksimal 5 dosis.
Aturan pakai methylergometrine
Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.
Hindari minum obat melebihi dosis, lebih sedikit, atau lebih lama dari yang dokter sarankan.
Obat ini tersedia sebagai tablet dan larutan injeksi yang hanya bisa diberikan oleh petugas medis.
Sementara untuk larutan injeksi, obat akan diberikan oleh tenaga medis melalui otot atau pembuluh darah. Anda akan menerima injeksi ini saat sedang di ruang bersalin dan sesaat setelah bayi lahir jika diperlukan.
Methylergometrine tidak boleh digunakan lebih dari 1 minggu, kecuali jika dianjurkan oleh dokter.
Gunakan obat pada waktu yang sama untuk menghindari kelupaan.
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, gunakan sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa.
Hindari menambah dosis obat bila jadwal minum obat sebelumnya terlewat.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak kunjung membaik, makin memburuk, atau memiliki gejala baru selama perawatan dengan obat ini.
Jika merasa memiliki masalah medis yang serius, Anda harus segera cari bantuan medis segera.
Apabila memiliki pertanyaan mengenai aturan minum obat dan kondisi yang Anda rasakan selama rutin minum methylergometrine, konsultasikan lebih lanjut pada dokter.
Efek samping methylergometrine
Seperti penggunaan obat-obatan lainnya, penggunaan obat methylergometrine dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Kebanyakan dari efek samping karena minum obat tersebut sebenarnya jarang terjadi dan tidak memerlukan pengobatan tambahan.
Namun, Anda perlu melakukan konsultasi jika memiliki masalah apapun setelah minum obat ini.
Berikut adalah beberapa efek samping methylergometrine yang umum terjadi.
- Sakit perut.
- Sakit kepala.
- Tekanan darah tinggi.
Selain itu, ada beberapa efek samping lain yang lebih jarang terjadi, di antaranya sebagai berikut.
- Urine mengandung darah.
- Perubahan warna kulit.
- Nyeri dada atau tidak nyaman.
- Kesulitan bernapas.
- Kesulitan menelan.
- Pusing.
- Jantung berdebar atau tidak beraturan.
- Ruam kulit.
- Pusing atau pingsan.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman di lengan, rahang, punggung, atau leher.
- Nyeri atau pembengkakan di kaki atau tungkai.
- Pembengkakan kelopak mata atau di sekitar bagian mata, wajah, bibir, atau lidah.
- Detak jantung melambat.
- Gatal-gatal.
- Berkeringat.
- Muntah.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat methylergometrine
Sebelum memutuskan untuk memakai metilergometrin, Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Berikut adalah kondisi-kondisi yang harus Anda perhatikan.
1. Kontraindikasi
Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak bisa minum obat metilergometrin.
Berikut kondisi yang membuat seseorang tidak oleh pakai methylergometrine.
- Infeksi darah atau riwayat masalah pembuluh darah (misalnya di otak atau jantung), stroke, masalah hati, masalah ginjal, masalah jantung, atau tekanan darah tinggi (tekanan darah tinggi karena kehamilan).
- Eklampsia (jenis kejang tertentu pada wanita hamil).
Masalah kesehatan ini dapat memengaruhi penggunaan obat.
2. Sedang memakai obat-obatan tertentu
Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, nonresep, suplemen, atau obat herbal.
Hal ini perlu Anda lakukan karena beberapa jenis obat mungkin dapat berinteraksi dengan metilergometrin.
Selain itu, penting juga untuk menginformasikan dokter mengenai penyakit atau kondisi kesehatan lain yang sedang Anda rasakan.
Kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya interaksi dengan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.
Cara penyimpanan obat
Anda bisa menyimpan methylergometrine pada suhu ruangan dan menjauh dari paparan sinar cahaya langsung.
Hindari menyimpannya dalam kamar mandi dan lemari pendingin (freezer).
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker.
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Anda tidak boleh menyiram obat methylergometrine ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila petugas medis menyarankan.
Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak Anda perlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat.
Keadaan gawat darurat
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, segera datang ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Berikut adalah gejala-gejala overdosis obat yang perlu Anda waspadai.
- Mual.
- Muntah-muntah.
- Pusing.
- Hilang keseimbangan.
- Mati rasa dan kesemutan.
- Kejang-kejang.
Apakah methylergometrine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Artinya, penelitian pada hewan menunjukkan ada risiko efek buruk dari methylergometrine pada ibu hamil dan janin
Akan tetapi, penelitian tersebut masih dilakukan pada hewan, bukan manusia. Artinya, obat ini hanya boleh ibu hamil gunakan bila risiko terhadap janin kecil.
Bagi ibu menyusui, kandungan methylergometrine bisa terserap ke dalam ASI.
Sebelum mengonsumsinya, sebaiknya Anda konsultasikan dahulu dengan dokter kandungan.
Interaksi obat methylergometrine dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius
Beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak Anda konsumsi bersamaan dengan methylergometrine, yaitu sebagai berikut.
- Antijamur azole (misalnya, itraconazole, ketoconazole, voriconazol).
- Fluoxetine.
- Fluvoxamine.
- Ketolide (misalnya, telitromisin).
- Antibiotik makrolida (misalnya, klaritromisin, eritromisin).
- PI (misalnya, indinavir, ritonavir, telaprevir).
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dengan makanan dapat terjadi.
Merokok dan mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
Konsultasikan penggunaan obat ini bersamaan dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter.
[embed-health-tool-bmi]